Breaking News:

Gempa Bumi

Tanggapi Wiranto, Wali Kota Ambon Malu dan Minta Pengungsi Gempa Pulang agar Tak Jadi Beban

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy angkat bicara menjawab pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.

Penulis: Laila N
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Twitter/@wiranto1947
Menko Polhukam, Wiranto sempat mengatakan soal pengungsi di Ambon, Maluku menjadi beban pemerintah. 

TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy angkat bicara menjawab pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.

Wiranto sebelumnya sempat menuai kontroversi, setelah menyebut pengungsi korban gempa bumi di Maluku menjadi beban pemerintah.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan YouTube iNews, Rabu (2/10/2019), Richard mengaku malu mendengar omongan Wiranto itu.

Wiranto Sebut Pengungsi Gempa di Maluku Beban Pemerintah, DPRD Maluku: Tanda Tak Punya Hati Nurani

Menurutnya, Wiranto memberikan sindiran halus yang melukai hati masyarakat.

"Saya sekali wali kota merasa malu, kenapa? Karena pemerintah pusat itu memberikan perhatian, bahwa pengungsi yang banyak itu bukan karena dampak gempa secara langsung."

"Tapi ini karena ketakutan, trauma, oleh karena itu, marilah kita tingkatkan rasa malu kita itu, dan kita kembali (ke rumah)," ujar Richard.

Baginya, omongan Wiranto soal beban pemerintah itu sangat halus, tapi menusuk.

"Pak Wiranto bilang itu sangat halus, tapi menusuk, para pengungsi Ambon yang takut, mari kembali, jangan bebankan pemerintah dengan biaya-biaya pengungsi."

"Itu kan halus, tapi kan menyakiti betul itu," imbuhnya.

Sementara itu, pihak pemerintah Kota Ambon telah menetapkan masa tanggap darurat pascagempa selama 14 hari.

Terhitung sejak 26 September 2019 sampai 9 Oktober 2019.

Reaksi Wiranto soal Kritik Pedas setelah Sebut Pengungsi Korban Gempa Maluku Beban Pemerintah

Sebelumnya, kritikan juga disampaikan oleh DPRD Maluku Rovik Akbar Affifudi.

Rovik menyebut pernyataan Wiranto melukai warga.

Bencana gempa di Maluku ini korban jiwanya banyak, rumah-rumah juga banyak yang rusak," ujar Rovik kepada Kompas.com, Jumat (4/10/2019).

"Seharusnya negara menguatkan secara psikologis, bagi warga yang masih trauma."

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
WirantoAmbonGempa Bumi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved