Breaking News:

Terkini Internasional

Fakta Film Joker, Tuai Kontroversi hingga Jadi Masalah Keamanan di Amerika Serikat

Jelang pemutaran perdananya, film Joker sudah menimbulkan banyak kontroversi. Apa saja itu? Berikut ini penjelasannya.

YouTube/Warner Bros. Picture
Film Joker yang tayang Oktober 

Film Joker mengisahkan tentang Arthur Fleck, seorang komedian yang mengalami gangguan mental yang akhirnya melakukan tindakan kriminal.

Menurut ulasan pers pertama, film ini dibumbui dengan adegan kekerasan realistis.

Beberapa kritikus film di AS menuduh sang sutradara film, Todd Phillips terlalu mengagungkan narasi Fleck.

Richard Lawson, dari majalah Vanity Fair, menulis bahwa film tersebut "mungkin merupakan propaganda yang tidak bertanggung jawab untuk orang-orang yang memang patologis".

"Apa film Joker ini untuk memuji-muji atau menakut-nakuti seseorang? Atau, tidak ada bedanya sama sekali?" tanya Lawson.

Sutradara Todd Phillips maupun aktor Joaquin Phoenix yang bermain sebagai pemeran utama dalam film ini tidak sepakat dengan beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa Joker mengagungkan kekerasan.

Ia mengatakan "terkejut" dengan kontroversi yang beredar.

"Film ini mengangkat soal kurangnya rasa cinta, trauma masa kecil dan kasih sayang di dunia. Saya pikir orang-orang bisa menangkap pesan itu," tutur Phillips dalam wawancara promo film pekan lalu.

"Bagi saya, seni memang seharusnya rumit. Jika Anda ingin seni yang tidak rumit, Anda mungkin cocok belajar kaligrafi."

Sinopsis Welcome to the Punch Dibintangi James McAvoy hingga Mark Strong di Bioskop TRANS TV

Wawancara dengan Phoenix

Dalam wawancara terpisah yang diterbitkan oleh situs berita hiburan The Wrap, Phillips menyalahkan "pihak sayap kiri" atas kontroversi yang beredar.

"Yang luar biasa bagi saya dalam wacana tentang film ini adalah, betapa mudahnya sayap kiri bisa terdengar seperti sayap kanan ketika itu sesuai dengan agenda mereka. Ini benar-benar membuka mata saya."

Terkait dengan beberapa pertanyaan soal filmnya yang mempromosikan kekerasan, Phoenix membela film tersebut.

"Orang-orang suka salah mengartikan lirik dari lagu. Mereka suka salah mengartikan bagian-bagian dalam buku. Jadi saya tidak berpikir bahwa menjadi tanggung jawab pembuat film untuk mengajarkan moralitas penonton atau perbedaan antara benar dan salah," katanya.

"Maksud saya, bagi saya, saya pikir itu sudah jelas," katanya.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Tags:
Film JokerAmerika SerikatBatmanWarner Bros
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved