Revisi UU KPK
Terkait RUU KPK, Bambang Widjojanto: Itu Buat KPK Mati Suri Berkepanjangan
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto menyebut revisi undang-undang (RUU) KPK membuat KPK mati suri berkepanjangan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
"Otorisasi dari penyelidik, penyidik, penuntut itu sekarang siapa karena dia (pimpinan KPK) bukan penyidik bukan penuntut umum, pengawasnya siapa?," lanjutnya.
• Presiden Jokowi Tolak Tuntutan untuk Cabut UU KPK hingga Berujung Aksi Unjuk Rasa
• Agar Jokowi Raih Gelar Putra Reformasi, Denny Indrayana: Selamatkan Anak Kandung Reformasi, KPK
Ia lantas menjelaskan poin RUU yang dinilainya dapat mengganggu independensi KPK.
"Yang paling mengerikan tusukan kedua itu soal independensi," ujar Bambang.
"Seolah-olah dengan diberikan kewenangan itu sudah terjadi (independensi), tidak, indepensi itu as a whole, lembaga, SDM-nya dan otoritasnya," lanjutnya.
Simak video selengkapnya menit 0.28:
Tanggapan Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlalu sering dipuji sehingga lupa dengan jati diri.
Fahri Hamzah menyebut banyak tokoh yang tak memahami undang-undang dasar dan undang-undang lainnya.
Hal itu yang menurutnya menyebabkan banyak tokoh negara menolak Revisi Undang-Undang (RUU) KPK.
"Ya itu dia, tokoh-tokohnya juga banyak kelirunya, enggak baca Undang-Undang Dasar, enggak baca undang-undang," kata Fahri Hamzah.
• Soal Banyak Tokoh Tolak RUU KPK, Fahri Hamzah: Terlalu Banyak yang Puji, KPK Kehilangan Jati Diri
• Demo Penolakan RKUHP dan Revisi UU KPK, Mahasiswa: Kami Mau Pemerintah Cabut Poin Bermasalah

Fahri Hamzah lantas mengungkapkan rencananya untuk menulis sebuah buku tentang pemberantasan korupsi.
"Saya mohon maaf ya, saya bikin buku, saya bikin riset yang serius," kata Fahri.
"Saya sudah sebentar lagi saya bikin buku arah baru pemberantasan korupsi," lanjutnya.
Dalam penulisan buku tersebut, Fahri Hamzah mengaku telah melakukan riset dengan menemui para tokoh negara.
"Saya jalan ketemu tokoh-tokoh inti, saya ketemu Bu Mega sebagai yang menandatangani," ujar Fahri Hamzah.