Bandar Narkoba Tertembak di Kepala
Kerabat Bandar Narkoba yang Tertembak di Kepala Mengaku Sudah Beri Peringatan sebelum Tertangkap
Syahruddin (43), kerabat Wawan (35), bandar narkoba yang tewas tertembak di kepala saat dikejar petugas BNN Kaltim menuturkan telah beri peringatan.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Syahruddin (43), kerabat Wawan (35), bandar narkoba yang tewas tertembak di kepala saat dikejar petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) menuturkan telah memberi peringatan.
Diketahui, aksi kejar-kejaran bandar narkoba oleh petugas BNN terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur pada Jumat (20/9/2019), pukul 15.40 WITA.
Wawan yang menjadi bandar narkoba itu tak mau menghentikan mobil dan berujung tertembak di kepala dan tewas.
• Bandar Narkoba Tertembak di Kepala hingga Jatuh ke Parit saat Dikejar Petugas Menggunakan Motor
Dikutip TribunWow.com dari TribunKaltim.co, Minggu (22/9/2019), Syahruddin mengaku telah beberapa kali berbincang dengan Wawan membahas tentang narkoba.
Ia mengetahui jika Wawan terjun ke dalam bisnis haram tersebut.
Dirinya pun telah memberikan peringatan kepada Wawan jika ia akan tertangkap suatu saat nanti.
"Sudah diperingatkan, hati-hati dengan ini (narkoba), ada kalanya nanti tertangkap," jelasnya saat ditemui di ruang jenazah RSUD AW Syahranie.
Sedangkan yang ia tahu pergaulan Wawan tak aneh-aneh.
Wawan, disebutkan Syahruddin telah menetap di Sangatta selama kurang lebih 1,5 tahun.
"Pergaulannya bagus-bagus saja. Kalau keluarganya di Sulawesi belum tahu. Sesampainya di Sangatta baru kami cari keluarganya," tutupnya.
Sedangkan istri Wawan, Ike Siringge (23) hanya mengetahui jika sang suami kerja serabutan di Sangatta.
Dirinya tidak mengetahui keterlibatan suaminya pada kasus peredaran narkoba.
"Yang itu saya tidak tahu," ucapnya.
• Sempat Kejar-kejaran dengan BNNP Kaltim, Bandar Narkoba Tewas seusai Tertembak di Kepala
Kronologi Lengkap Kejar-kejaran Bandar Narkoba
Dikutip TribunWow.com dari TribunKaltim.co, Minggu (22/9/2019), kronologi bermula saat polisi mendengar informasi adanya bandar yang akan mengambil narkoba di Samarinda untuk dibawa ke Sangata, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.