Bencana Kabut Asap Karhutla
Fakta Kabut Asap di Lokasi Ibu Kota Baru, Rencana Bangun Bendungan hingga Tak Berpotensi Karhutla
Beberapa titik api saat ini masih terpantau menyebar di semua kabupaten dan kota di wilayah Kalimantan Timur.
Editor: Lailatun Niqmah
Terkait potensi terpapar kabut asap, menurut Bambang menjadi hal yang lumrah karena negara lain seperti Singapura da Malayasia pun terdampak hal serupa.
4. Belum terima laporan titik panas
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan belum menerima kaporan mengenai potensi titik panas di kawasan lokasi ibu kota baru.
"Titik panas tidak di situ, dan itu kan sekarang jadi hutan tanaan industri. Selama belum ada laporan apa-apa berarti kondisi di sana baik-baik saja," ujar Bambang.
Menurunya kabut asap merupakan risiko yang harus dihadapi, karena kedua lokasi ibu kota baru dipandang sebagai wilayah yang paling aman dari segala potensi bencana.
"Jadi ini bencana mungkin terjadi, tapi yang pasti risiko terjadi di sana paling kecil di antara lokasi yang kita pilih," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 23 penerbangan dari dan menuju Bandara APT Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur, dibatalkan, Sabtu (14/9/2019).
Hal ini dipicu kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi yang dipilih menjadi ibu kota baru itu.
5. Rencana bangun bendungan penampung air
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basoeki Hadimoeljono mengatakan, pihaknya telah melakukan survei potensi Karhutla di kawasan Ibu Kota Baru, Kalimantan Timur.
• 3 Ironi Karhutla Versi Fadli Zon di ILC, Sindir Gugatan Warga ke Jokowi hingga Blokade POF di Eropa
Hasilnya Ibu Kota yang baru minim potensi karhutla dan khususnya di bagian Utara Bukit Soeharto yang tidak banyak tambang batu bara.
"Kami sudah survei, kalau yang di sebelah timur (bukit) Soeharato-Semboja itu memang daerah batu bara tapi sebelah utara kelihatannya batu baranya tidak signifikan menurut survei kita," kata Basoeki, Senin (16/9/2019).
Namun Basoeki mengungkapkan masih akan melakukan kajian lebih detail ihwal potensi karhutla di kawasan Samarinda.
Bahkan, pihaknya telah merencanakan untuk membuat bendungan sebagai langkah antisipasi jika terjadi Karhutla sewaktu-waktu.
"Kita kan lokasinya di sebelah sini, kalau yang di sebelah sininya yang kena tol itu memang gambut batu bara. Tapi yang sebelah sini (utara) batu bara tipis. Mau bikin bendungan di situ," ujarnya.