Bencana Kabut Asap Karhutla
Video Motor Tabrak Pohon Gara-gara Kabut Asap Karhutla, Mobil Juga Terpelosok: Jarak Pandang 1 Meter
Sebuah video beredar luas di media sosial memperlihatkan dampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bagi pengendara.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Sebuah video beredar luas di media sosial memperlihatkan dampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bagi pengendara.
Diketahui, Sampit, Kalimantan Tengah menjadi satu di antara wilayah yang terdampak kabut asap pekat akibat karhutla.
Tak hanya membahayakan pernapasan, bahkan kabut asap tebak mengganggu pengendara motor.

• Video Mencekam Pengendara Melaju di Tengah Kabut Asap Pekat Karhutla Banjarbaru, Klakson Bersahutan
Dikutip TribunWow.com dari akun Instagram @makassar_iinfo memperlihatkan suasana ruas jalan antara Kotabesi dan Sampit Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah.
Dalam video yang direkam seorang penumpang dalam mobil, terlihat ada pengendara motor di depannya.
Tampak ada perempatan jalan di depan motor tersebut.
Sementara kabut asap pekat juga menutupi jarak pandang.
Tak sampai lima meter, sudah tak jelas pemandangan di depannya.
Tiba-tiba dari arah berlawanan, terlihat seorang pengendara motor melaju kencang.
Namun pengedara itu menyerong tak lurus dengan jalan.
Pengendara motor itu lantas menabrak pohon sawit yang berada di pinggir jalan.
"Waduh," ujar perekam.
Meski begitu, tak terlalu jelas bagaimana keadaan pengendara yang terjatuh tersebut lantaran tertutup kabut asap.
• Reaksi Tito Karnavian Lihat Kepungan Kabut Asap Karhutla di Riau: Yang Kebun, Kok Tidak Terbakar?
Sementara itu, di Martapura, Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu (14/9/2019), kecelakaan akibat kabut asap karhutla juga terjadi, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.
Tampak sebuah minibus terpelosok keluar jalur di Jalan Raya Trans Kalimantan.
Sopir minibus, Khodir menuturkan ia hanya memiliki jarak pandang satu meter saja.
"Jarak pandang cuma satu meter, ibaratnya jalan itu sudah tidak terlihat sama sekali," ujar Khodir.
Diceritakannya, ia mengendarai dari arah Martapura menuju Banjarmasin dengan maksud menghadiri shalat istighosah yang digelar Pemrov Kalimantan Selatan.
Akan tetapi, di kilometer 35, kabut asap semakin menebal dan membuat badan jalan tak terlihat.
Meski sudah menyalakan lampu senja dan lampu utama, namun hal itu tetap tak membantu.
• Asap Pekat di Riau, Jokowi Minta Panglima TNI, Menteri, hingga Kapolri Segera Tuntaskan Karhutla
Bahkan Petugas Jasa Marga dan petugas pemadam kebakaran harus menunggu kabut asap mereda untuk membantu minibus yang terpelosok.
Butuh waktu dua jam agar minibus berhasil di selamatkan.

Puluhan Ribu Warga Kalsel Terserang ISPA
Selain di Riau, bencana kabut asap juga terasa di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dampak dari asap yang harus dihirup masyarakat Kalimantan Selatan membuat puluhan ribu terserang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
Data Dinas Kesehatan Kalsel, sudah 20.000 warga yang terserang ISPA, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (15/9/2019).
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, HM Muslim, menyebutkan dari Bulan Agustus dan pertengahan Bulan September menjadi catatan terparah.
"Ini terus meningkat, Agustus hingga pertengahan bulan ini yang paling banyak laporannya masuk," ujar Muslim.
Disebutkannya, bahwa warga mengatakan rata-rata mengeluh batuk dan sesak napas.
"Laporan dari kawan-kawan di kabupaten dan kota, kebanyakan warga yang memeriksakan diri ke Puskesmas mengeluhkan batuk dan sesak nafas," ujar Muslim.
Dan saat ini ada empat kabupaten dan kota yang warganya paling banyak menderita ISPA
• Video Detik-detik Suasana dalam Hutan di Kalimantan yang Terbakar, Petugas Disuguhi Pemandangan Ini
Yakni Hulu Sungai Utara, Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Kota Banjarbaru.
Pihaknya pun mengimbau agar masyarakat tak beraktivitas di luar rumah.
"Kualitas udara kita sudah menghawatirkan, sebaiknya warga mengurangi aktivitas di luar rumah," ucapnya.
Dan untuk melakukan penanganan masayarakat yang menderita ISPA, pihaknya telah membuka pelayanan kesehatan 24 jam.
"Untuk daerah-daerah yang parah, yang tinggi kasus ISPA, kita minta Puskesmas di sana buka 24 jam," tutur Muslim.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)