Bencana Kabut Asap Karhutla
Dianggap Lambat Tangani Kabut Asap dan Kebakaran Hutan, Gubernur Riau Didesak Mundur dari Jabatan
Akibat kabut asap dan kebakaran hutan makin meluas, mahasiswa Riau lantas mendesak Gubernur Riau, Syamsuar untuk segera turun dari jabatannya.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Riau tengah diselimuti kabut asap yang cukup tebal akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Akibat kabut asap yang makin parah dan kebakaran hutan makin meluas, mahasiswa Riau lantas mendesak Gubernur Riau, Syamsuar untuk segera turun dari jabatannya.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Pekanbaru pada Senin (16/9/2019), massa yang terdiri dari Suska Riau juga meminta Kapolda Riau dicopot.
• Soal Kabut Asap, Anggota Dewan Malaysia Minta Jangan Saling Menyalahkan dan Sarankan Tiru Singapura
Korlap Aliansi Mahasiswa UIN Suska Riau, Ikhwansyah meminta agar penegak hukum segera menangkap pelaku pembakar.
"Kami minta penegak hukum untuk menindak tegas para pelaku pembakar lahan di Riau," ujar Ikhwansyah.
Mereka juga mengecam keras pelaku pembakaran.
"Kami mengecam keras tindakan pembakar hutan dan lahan yang dilakukan oleh oknum maupun perusahaan yang bertanggungjawab," kecam Ikhwansyah.
Dikutip dari Kompas.com, sempat viral Gubernur Riau tengah berada di Thailand.
• Media Internasional Soroti Masalah Kabut Asap, Indonesia Dibandingkan dengan Malaysia soal Titik Api
Saat dikonfirmasi pada Kepala Biro Humas Protokol Provinsi Riau, Muhammad Firdaus pada Minggu (15/9/2019), rupanya Gubernur Riau sudah pulang sejak Jumat.
Muhammad Firdaus menjelaskan bahwa Gubernur Riau juga telah meninjau lokasi kebakaran bersama Kapolri dan Panglima TNI.
“Beliau sudah pulang Jumat. Beliau hanya sebentar,” ungkap Muhammad Firdaus.
Muhammad Firdaus menjelaskan, Gubernur Riau melawat ke Thailand untuk menghadiri acara Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
Gubernur Riau pergi ke Thailand bersama Menteri perekonomian dan gubernur-gubernur di Sumatera
• Dampak Kabut Asap di Kalbar, Jemaah Haji Batal Mendarat hingga Sekolah Diliburkan
Media Internasional Turut Soroti Kabut Asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan
Dikutip TribunWow.com dari BBC.com pada Senin (16/9/2019), hampir setiap tahun kabut asap yang menyelimuti kawasan Asia Tenggara disebut sebagai kembalinya kebakaran hutan di Indonesia.
BBC mendeskripsikan bahwa kabut asap berupa langit abu-abu dan menyebabkan bau tajam.
Tahun 2019 merupakan kabut asap terparah dalam beberapa tahun terakhir.
• Kabut Asap akibat Kebakaran Hutan Merambat hingga Negara Lain, Malaysia Kirim Catatan pada Indonesia
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tercatat ada 328.724 hektar lahan yang terbakar dari Januari hingga Agustus 2019.
Daerah yang paling parah terdampak bencana adalah Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.
Kendati demikian, Indonesia bukan satu-satunya penyebab kabut asap menyebar.
BBC juga menyorot adanya pembakaran hutan di Malaysia.
Meski kebakaran itu tak ada artinya jika dengan kebakaran hutan yang di Malaysia.
Menurut pusat meteorologi ASEAN, pada 14 September ditemukan 10 titik api di bagian Sabah, Serawak, Malaysia.
• Kabut Asap akibat Kebakaran Hutan Merambat hingga Negara Lain, Malaysia Kirim Catatan pada Indonesia
Puluhan Ribu Warga Terserang ISPA
Dampak dari asap yang harus dihirup masyarakat Kalimantan Selatan membuat puluhan ribu terserang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
Data Dinas Kesehatan Kalsel, sudah 20.000 warga yang terserang ISPA, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (15/9/2019).
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, HM Muslim, menyebutkan dari Bulan Agustus dan pertengahan Bulan September menjadi catatan terparah.
"Ini terus meningkat, Agustus hingga pertengahan bulan ini yang paling banyak laporannya masuk," ujar Muslim.
Disebutkannya, bahwa warga mengatakan rata-rata mengeluh batuk dan sesak napas.
"Laporan dari kawan-kawan di kabupaten dan kota, kebanyakan warga yang memeriksakan diri ke Puskesmas mengeluhkan batuk dan sesak nafas," ujar Muslim.
• Bayi 4 Bulan Meninggal Diduga Akibat Kabut Asap Kebakaran Hutan, Dinas Kesehatan Beri Penjalasan Ini

• Kabut Asap Tebal di Riau, Masyarakat Diimbau untuk Gunakan Masker dan Kurangi Aktivitas di Luar
Dan saat ini ada empat kabupaten dan kota yang warganya paling banyak menderita ISPA
Yakni Hulu Sungai Utara, Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Kota Banjarbaru.
Pihaknya pun menghimbau agar masayarakat tak beraktifitas di luar rumah.
"Kualitas udara kita sudah mengkhawatirkan, sebaiknya warga mengurangi aktifitas di luar rumah," ucapnya.
Dan untuk melakukan penanganan masyarakat yang menderita ISPA, pihaknya telah membuka pelayanan kesehatan 24 jam.
"Untuk daerah-daerah yang parah, yang tinggi kasus ISPA, kita minta Puskesmas di sana buka 24 jam," tutur Muslim.
(TribunWow.com/ Mariah Gipty/Roifah Dzatu Azmah)