Terkini Daerah
Seminggu sebelum Resmi Sandang Gelar Sarjana, Calon Wisudawan UNW Semarang Meninggal, Ini Sosoknya
Calon wisudawan Universitas Universitas Ngudi Waluyo meninggal dunia tepat sepekan sebelum ia resmi menyandang gelar sarjana. Ini sosoknya.
Editor: Rekarinta Vintoko
Amri juga sempat mengalami kejang hingga dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Rembang.
Setelah dilakukan CT-Scan didapati nodul-nodul di otak yang dicurigai sel kanker.
Amri kemudian dirujuk di Rumah Sakit Nasional Diponegoro untuk dilakukan pemeriksaan ulang dan didiagnosa kanker otak stadium 4 metastase ke paru dan otak.
• Fahri Hamzah Bakal Bentuk Partai Gelora, Berikut Nama-nama Tokoh yang akan Bergabung
Amri pun dirujuk ke RSUP Dr. Karyadi untuk dilakukan operasi.
"Operasi dilakukan pada Rabu, 4 September 2019. Masuk ruang OK pukul 13.30, keluar pukul 17.00. Setelah operasi pukul 18.30 sempat sadar, tapi pukul 19.00 kondisi drop tak sadarkan diri.
Setelah dilakukan RJP (Resusitasi Jantung dan Paru, red-) dan DC Shock, tapi nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 21.45," terang Bilqis.
Bilqis menambahkan, Amri bercita-cita nantinya akan belajar Bahasa Inggris di Pare Kediri dan bekerja di luar negeri untuk mengumpulkan modal membuatkan usaha bagi kedua orang tuanya.
Ia pun bercita-cita akan mengajak kedua orang tua dan adiknya haji atau umroh, kemudian bisa melanjutkan studi pascasarjana, dan membuka klinik di kampung halamannya.
• Sebut Revisi UU KPK Tak Cabut Aturan yang Lama, Arteria Dahlan: Pasal Mana yang Dinilai Pelemahan?
Sementara itu, Liya Novitasari, dosen pembimbing skripsi Amri menyatakan sepanjang mengerjakan skripsi, Amri tak pernah menunjukkan sikap tengah menderita sakit.
Ia bahkan cenderung ceria dan baik-baik saja selama proses bimbingan skripsi.
"Waktu bimbingan, Amri tidak pernah cerita kalau sakit ia pun selalu terlihat tegar dan baik-baik saja," ujar Liya.
Rektor UNW, Prof Subyantoro pun yang mengetahui berpulangnya satu dari mahasiswa terbaiknya menyatakan turut berduka cita dan mendoakan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kelapangan dan ketabahan.
Meski demikian, segala yang telah diupayakan Amri selama hidupnya layak mendapatkan penghargaan dan penghormatan dari kampus berupa penghargaan yang sedianya akan diberikan kepada kedua orang tuanya.
"Almarhum Amri telah melaksanakan tugasnya sebagai manusia sebaik-baiknya dengan meninggalkan prestasi dan kenangan bagi orang-orang yang ditinggalkannya.
Ia telah berjuang dan mengusahakan semaksimal yang ia mampu dalam hidupnya. Hal tersebut yang patut kita teladani, bahwa menjadi manusia harus memberikan manfaat bagi sesamanya," pungkasnya.
Penulis: amanda rizqyana
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun: Amri Berpulang Tepat Sepekan Sebelum Gelar Sarjana Resmi Disandang
WOW TODAY