Bocah Korban Bully Meninggal Dunia
Anaknya Viral Disebut Pelaku Pembully FA hingga Tewas, Orangtua IB: Kasihan, Anak Saya Ramai Dituduh
Orangtua terduga pelaku bullying kepada FA (6) hingga meninggal, mengaku kaget anaknya disebut pelaku. Ini pembelaannya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Orangtua terduga pelaku bullying kepada FA (6) hingga meninggal, mengaku kaget anaknya disebut pelaku.
Diketahui FA ramai disebut meninggal seusai di-bully oleh teman bermainnya, IB pada akhir Bulan Agustus, sekitar pukul 15.00 WIB di rumahnya, di Kecamatan Pondok Melatin, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Seusai peristiwa itu terjadi, FA yang di-bully itu lantas jatuh sakit dari muntah hingga kejang-kejang dan menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (30/9/2019).
Sri Ani Lestari/Ani (38), ibunda FA sempat mengunggah video di akun Facebooknya, Fatir Ahmad, yang memperlihatkan anaknya merintih sakit.
Dalam video itu, FA menyebutkan nama temannya, I yang membuatnya sakit.
Video tersebut lantas menyebar di media sosial.
• Keinginan Terakhir FA, Bocah TK yang Tewas Di-bully oleh Temannya Diungkap sang Ibunda
Ayah I, yang berinisial S mengaku kaget dengan tudingan yang dilayangkan kepada anaknya.
Hal ini lantaran berita anaknya dituding mem-bully terlebih dulu menyebar di media sosial, sedangkan ia tak memiliki smartphone.
Istrinya pun tak mengerti menggunakan media sosial.
"Saya kaget, saya juga dikasih tahu tetangga sini saja kalau itu viral, saya soalnya enggak main medsos, orang hp saya cuma hp begini, sama istri juga enggak ngerti main itu," kata S, dikutip TribunWow.com dari Tribun Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Tudingan ini pun diakuinya tersiksa dan membuatnya tak tega kepada sang anak.
"Anak saya enggak tahu sama sekali, namanya anak-anak, kasian dia enggak tahu apa-apa tapi di luar sana lagi ramai dituduh, enggak tega saya melihatnya," ucapnya.
S pun mengaku hanya bisa pasrah dengan nasib sang anak.
"Pasrah aja serahin sama Allah, kita cuma orang kecil enggak tahu apa-apa, Allah maha tahu mana yang benar mana yang salah," jelas S.
Mengenai perkelahian, S menuturkan tak tahu apapun akan hal itu.
"Saya enggak tahu, yang tahu orangtuanya (korban), saya enggak pernah lihat sendiri," katanya.

Ruhiyat dan Sri Ani Lestari, ayah dan ibu mendiang FA yang menjadi korban bully hingga tewas. (tribunjabar/eki yulianto)
Video FA Viral
Dalam video itu, FA terlihat memberitahukan kepada ibunya, Ani.
"Ini gara-gara IB ma," ucap FA yang terbaring lemah di tempat tidur dengan selang di tangannya.
Dengan nafas tersengal-sengal, FA mengungkapkan ia ingin IB ditangkap pihak kepolisian.
"IB harus ditangkap polisi ma," kata FA.
FA kembali menegaskan I yang membuatnya merasa sakit.
"Udah bikin sakit," ucap FA.
Ani juga terdengar berusaha menenangkan sang putra.
• Ibu Korban Ungkap Respons Keluarga Terduga Pelaku yang Bully FA hingga Tewas: Tak Ada Itikad Baik
"Entar dilaporin polisi ya IB nya," kata Ani.
"Istigfar, istigfar," pinta Ani kepada FA.
FA pun terdengar mengucapkan apa yang diminta ibunya.
"Astagfirullah," ucap bocah berwajah tampan itu.
Sementara itu, video yang memperlihatkan FA meringis kesakitan dan menyebut nama IB telah dihapus oleh Ani.
Sedangkan video itu telah diunggah oleh akun Instagram Yuni Rusmini, pada Jumat (6/9/2019).

Kronologi FA Di-bully dan Meninggal
Kronologi berawal pada akhir Bulan Agustus 2019, FA dan rekannya bermain di dekat rumah, di Kecamatan Pondok Melatin Kota Bekasi, pada pukul 15.00 WIB.
Ani menuturkan saat itu ia melihat FA sedang bermain dengan temannya berinisial IB.
"Saya itu melihat FA bermain cuma dengan inisial I, teman-teman yang lainnya jauh," kata Ani.
Saat sedang bermain, Ani meminta FA untuk segera pulang dan masuk ke rumah untuk mandi.
Namun permintaan Ani ditolak FA lantaran masih ingin bermain.
Ani lantas kembali ke rumah, namun tiba-tiba ia mendengar FA menangis.
"Lima menit sebelum kejadian pemukulan, saya nyuruh FA mandi, tapi dia menolak. Saat saya ingin masuk ke dalam rumah karena FA masih ingin bermain, belum sempat masuk, masih di teras, saya mendengar FA menangis," ungkap Ani.
• Ungkap Tetangganya Dirasuki Arwah Anaknya yang Tewas Dibully, Ani: Bakal Ikutin Pelaku, Biar Ngaku
Ani yang panik lantas menghampiri FA dan menanyakan penyebabnya.
Ani mendapatkan informasi oleh teman korban, bahwa anaknya telah dipukul oleh teman sepermainannya yang berinisial IB.
Mendengar hal itu, Ani kemudian bertanya pada FA sakit atau tidak.
FA mengaku tak merasakan sakit dan kejadian itu pun tak terlalu diseriusi Ani.
"Ketika saya tanya,'Dek sakit enggak?' Anak saya menjawab 'Enggak, mah'. Karena anak saya menjawab kayak gitu dan tidak kelihatan ada luka, saya tidak menegur anak itu (inisial IB) dan saya tidak memperpanjang permasalahan tersebut karena tidak ingin ribut dengan tetangga," ucap dia.
Seusai pemukulan, kondisi tubuh FA menunjukkan tak sehat.
FA mengalami muntah-muntah dan Ani hanya mengira akibat ditonjok.
Ia pun memberikan minyak kayu putih kepada anaknya.
Akan tetapi di hari kedua setelah pemukulan, FA justru tak bisa menggerakkan ketiaknya karena ada tiga benjolan.
"Saya langsung oleskan freshcare untuk menghilangkan benjolan tersebut," ucapnya.
• Ayah dari Anak yang Diduga Lakukan Bully pada Fatir Ungkapkan Tak Kuat dengan Tuduhan dan Hujatan
Di hari ketiga, FA tak bisa membuka mulutnya dan kesulitan makan.
Ada pembengkakan juga yang terjadi di rahang FA.
"Saya kira itu amandel, soalnya ada bengkakkan juga di rahangnya, saya juga sempat manggil tukang urut. Namun di tengah malam pukul 02.00 WIB, anak saya makin parah dengan kondisi kejang-kejang," ujar Ani.
Ani beserta suaminya kemudian berinisiatif membawa FA ke spesialis syaraf.
Namun kedatangannya ditolak.
Ia lantas beralih ke Rumah Sakit di Bekasi dan juga mengalami penolakan.

Sri Ani Lestari/Ani (38), ibunda FA (6) korban bullying yang tewas diduga karena dibully. (FB Fatir Ahmad)
Akhirnya, ia menuju ke RS Polri di Kramat Jati, Jakarta.
"Ya sudah karena ditolakin semua, saya langsung bawa ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur," katanya.
Di sana, FA diperiksa dan kondisinya membuat bingung tiga dokter.
Diprediksi awal, FA terjangkit tetanus, namun tak ada luka di tubuh bocah malang tersebut.
"Prediksi awal anak saya mengidap penyakit tetanus, tapi ketika diperiksa tidak ada luka atau goresan di tubuh anak saya. Maka langsung lakukanlah rontgen, tapi 3 dokter tidak mengetahui penyakit apa yang diderita anak saya, soalnya anak saya kejang kayak tetanus tapi tidak ada luka di tubuhnya," ujar Ani, Senin (9/9/2019).
Ternyata seusai diperiksa, FA kejang-kejang lantaran lidah FA telah tergigit dan kondisinya kritis.
Saat akan dipakaikan selang, FA menghembuskan napas terakhirnya, pada pukul 12.00 WIB, Jumat (30/9/2019).
"Setelah diketahui dan anak saya dalam kondisi kritis, saat mau pakai selang untuk paru-paru anak saya sudah tidak ada," ucap dia.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
WOW TODAY