Breaking News:

Rusuh di Papua

Di ILC, Mamat Alkatiri Bandingkan Sikap Warga Papua saat Terima Pendatang dan saat Merantau

Di ILC, Mamat Alkatiri bandingkan sikap warga Papua saat terima pendatang dan warga Papua saat merantau. Bersikap baik tapi dapat persekusi.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube Indonesia Lawyers Club
Komika Mamat Alkatiri berkomentar soal kerusuhan di Papua dan Papua Barat di Indonesia Lawyers Club (ILC) 

"Sementara di pelosok-pelosok Jawa masih banyak yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Ini apa sebenarnya yang sedang kita lakukan?" tanya Mamat Alkatiri keheranan.

Meski demikian, Mamat Alkatiri tidak memungkiri ada banyak juga masyarakat Pulau Jawa yang bersikap baik terhadap perantau dari Papua.

"Tapi itu juga dialami oleh daerah-daerah lain ya di luar Jawa," sahut Karni Ilyas.

"Iya, iya, di luar Jawa melakukan hal yang sama, dan di Jawa juga tidak semua, saya tidak bilang semua, ada banyak orang-orang di Pulau Jawa yang sangat bersahabat dan begitu cinta dengan kita," kata Mamat Alkatiri.

Mahfud MD di ILC Beberkan Keluhan Jokowi soal Papua: Kalau Berpikir Politik, untuk Apa Bangun Papua?

Dalam kesempatan itu, Mamat Alkatiri juga menyinggung soal sikap pemerintah untuk mengajak dialog tokoh Papua terkait kerusuhan yang terjadi akhir-akhir ini.

Mamat Alkatiri memandang saat ini belum bisa mengharapkan pemerintah untuk menyelesaikan kasus ini secara tuntas.

Dialog dengan tokoh Papua pun disebut Mamat Alkatiri hanya berupa wacana yang tak kunjung terlaksana.

Mamat Alkatiri menyarankan Jokowi untuk melakukan dialog dengan orang Papua yang bukan dari kalangan petinggi.

"Makanya Pak Jokowi saya sarankan Pak Jokowi juga jangan hanya dialog dengan tokoh-tokoh Papua di kalangan elite gitu," pesan Mamat Alkatiri.

Mamat Alkatiri memberi contoh Jokowi bisa melakukan dialog dengan rakyat Papua dari kalangan mahasiswa lantaran yang benar-benar menghadapi persekusi berunsur rasisme adalah mereka.

Tolak Kerusuhan di Papua, Bupati Asmat: Kita Ini Orang Punya Budaya, Etika Komunikasi Bisa Dilakukan

"Karena yang mengalami masalah itu kita yang di bawah, yang mahasiswa, ketemulah dengan paguyuban mahasiswa Wamena mungkin, paguyuban mahasiswa Yapen Waropen, atau paguyuban mahasiswa Fakfak Papua Barat, ketua-ketua asramanya," terangnya.

"Ini juga perlu dilakukan dialog. Biar tahu sampai ke lapisan paling bawah kita maunya apa. Selama ini kan abu-abu," imbuhnya.

Mamat Alkatiri menyebut pendapat para petinggi, meski sama-sama berasal dari Papua, akan berbeda dengan pendapat rakyat kecil.

Maka dari itu, Mamat Alkatiri mengimbau agar para petinggi negara tidak perlu berdebat dan lebih baik berdialog bersama dengan berbagai kalangan agar menemukan solusi yang tepat atas kasus ini.

"Yang di atas bilang A, padahal yang di bawah tidak begitu, jadi antara kita sendiri. Jadi tolonglah saudara-saudara, sudah tidak saatnya untuk kita bertengkar untuk posisi, sudah tidak saatnya kita bertengkar atas nama pribadi dan golongan."

"Ini kita harus betul-betul duduk bersama, dari yang paling atas sampai yang paling bawah, bagaimana berbicara untuk Papua yang baru," pesan Mamat Alkatiri.

Berikut video lengkapnya (menit ke-2:06):

(TribunWow.com/Ifa Nabila)

WOW TODAY:

Tags:
Mamat AlkatiriRusuh di PapuaPapuaIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved