Seleksi Pimpinan KPK
Mata Najwa Undang 20 Capim KPK tapi Hanya 2 yang Datang, Najwa Shihab: Yang Lain Alasan Macam-macam
Kendati telah mengundang 20 Capim KPK, Najwa Shihab menggatakan hanya ada dua yang bersedia datang.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Program acara Mata Najwa di Trans7 mengundang 20 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk datang di program acara mereka.
Kendati telah mengundang 20 Capim KPK, Najwa Shihab menggatakan hanya ada dua yang bersedia datang.
Hal itu disampaikan Najwa Shihab sebagai pembawa acara di acara Mata Najwa dengan tema 'Hidup Mati KPK pada Rabu (28/8/2019).
Najwa Shihab mengawali dialog dengan menjelaskan bahwa sejumlah Calon Pimpinan (Capim) KPK tersandung dugaan pelanggaran.
"Proses seleksi KPK tengah berlangsung saat ini dan memang ada sejumlah catatan kontroversial yang menjadi sorotan dari penunggak LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) hingga terduga penerima suap dan pelanggar etik yang disebut lolos dalam seleksi," ungkap Najwa Shihab dikutip TribunWow.com dari channel Youtube Najwa Shihab pada Kamis (29/8/2019).
• Kata Sri Sultan soal OTT KPK di Yogyakarta: Harapan Saya Ini yang Pertama dan Terakhir
"Malam ini Mata Najwa mengundang 20 Calon Pimpinan KPK tapi hanya dua yang berani datang ke Mata Najwa," ungkap Najwa.
Dua sosok itu yakni Roby Arya dan Nurul Gufron.
"Hanya dua yang berani, karena yang lain alasannya macam-macam," ungkap Najwa kemudian.
Kemudian, Najwa bertanya pada kedua Capim KPK mengapa mau memenuhi undangan acara Mata Najwa.
"Ya ini bagian dari akuntabilitas pada publik atau tidak," jawab Nurul Gufron.
"Jadi Anda berani untuk diuji juga?," tanya Najwa.
"Silahkan," jawab Nurul Gufron lagi.
"Saya tidak akan menguji sebetulnya hanya ingin bertanya lebih jauh," ungkap Najwa.
• KPK Lakukan Operasi Tangkap Tangan di Yogyakarta, Siapa Saja yang Diciduk?
Kedua Capim KPK tersebut masih aktif sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Khusus Roby Arya, ia merupakan sosok yang cukup dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, Roby Arya selama ini bertugas di Sekretariat Kabinet.
"Yang jelas Anda berdua ini PNS? Pak Robby Anda bekerja di Sekretariat Kabinet mmm menjadi PNS berapa lama?" tanya Najwa.
Roby Arya mengaku sudah 25 tahun menjadi PNS dengan berpindah-pindah lembaga.
"Sekitar 25 tahun."
"Pernah di Komnas HAM, pernah di UKP3R, sebelum UKP4 itu UKP3R, sekarang di Sekretariat Kabinet di bawah Pak Pramono Anung (Menteri Sekretaris Negara)," kata Roby.
• Fahri Hamzah Minta Maaf Nilai Jokowi Lakukan Pemindahan Ibu Kota RI Tak Lazim: Gak Gitu Caranya
Rupanya, Roby Arya sudah tiga kali mengajukan diri menjadi Capim KPK.
"Kali ketiga, terakhir kan dengan Pak Busro, proper test tahap akhir," jelas Roby Arya.
Roby Arya sebelumnya juga sempat mendaftar beberapa jabatan di KPK.
"Ya Sekjen KPK. Dari 5.800 tersisa dua, saya dan satunya lagi tapi tidak dipilih juga oleh Pimpinan KPK, saya juga enggak ngerti," katanya.
Lantas, Roby Arya membeberkan alasannya mengapa ingin menjadi Pimpinan KPK meski telah ditolak tiga kali.

• 6 Fakta Ibu Kota Pindah, Jokowi Blak-blakan Soal Dana hingga Respons Warganet Buat Singkatan Nama
"Ngerti enggak, rude of cost all Government problem itu itu corruption itu korupsi, nah di ujung lemabaga ini KPK."
"Semua permasalahan di Indonesia ini ujung-ujungnya ada sumbernya korupsi, investasi turun, ekspor ya menurun itu ada kartel, pertumbuhan ekonomi menurun, ini dah hasil riset jadi korupsi menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi investasi dan ekspor," jelas Roby Arya.
Kemudian, ia menjelaskan bahwa visi dan misinya sesuai dengan keinginan Jokowi.
"Dan ini nih chemistry-nya nyambung dengan Pak Jokowi nyambung tiga ini investasi, ekspor dan ini sekarang jadi prioritasnya Jokowi kebetulan saya membantu Beliau, gimana caranya lebih bermanfaat," katanya.
Lihat mulai menit awal:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
WOW TODAY: