Polisi Terbakar di Cianjur
Nasib Mahasiswa yang Buat Ipda Erwin Yudha Terbakar saat Kawal Demo di Cianjur hingga Meninggal
Erwin Yudha terbakar akibat ricuhnya demo mahasiswa di Cianjur beberapa waktu yang lalu, dan meninggal dunia pada Senin (26/8/2019).
Editor: Lailatun Niqmah
Pada awalnya, unjuk rasa berlangsung damai. Situasi mulai memanas setelah pendemo terlibat aksi saling dorong dan cekcok dengan petugas Satpol PP.
Empat orang anggota polisi dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sayang Cianjur karena mengalami luka bakar serius akibat terkena semburan api.
Ipda Erwin Yudha dirujuk ke RS Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.
Tiga korban lainnya, yakni Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon sedang dirawat di RS Hasan Sadikin, Bandung.
Sementara, Bripda Anif dirawat di RS Bhayangkara Sartika Asih, Bandung.
Sementara 15 orang pengunjuk rasa diamankan polisi untuk menjalani pemeriksaan intensif di Mako Polres Cianjur.
Insiden bermula saat pengunjuk rasa memblokade ruas jalan Siliwangi di depan gerbang kantor bupati.
Selain berorasi, massa juga membakar ban sebagai aksi unjuk rasa.
Petugas pun berupaya untuk memadamkannya, tapi tiba-tiba ada yang melempar plastik berisi cairan diduga bensin sehingga memicu api semakin membesar.
Tak ayal, beberapa petugas tersambar api, bahkan seorang anggota polisi terkapar dan mengerang kesakitan dengan baju seragam yang compang-camping akibat terbakar.
Sejumlah orang pun berupaya memadamkan api yang menyelimuti tubuh korban dengan air dari gelas-gelas air mineral dan alat seadanya.
Badan korban diduga terkena cipratan cairan yang dilempar oknum pengunjuk rasa tersebut sehingga api dengan cepat membakar sekujur tubuhnya.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyebutkan, korban dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta, karena mengalami luka bakar serius mencapai 80 persen.
“Korban lainnya, kita akan konsultasi dengan pihak rumah sakit di sini jika memang perlu penanganan lebih intensif akan kita bawa saja ke Bandung, ke (rumah sakit) Hasan Sadikin,” kata Rudy kepada wartawan di IGD RSUD Sayang, Cianjur, Kamis.
Sementara itu, Direktur RSUD Sayang Cianjur, Ratu Tri Yulia menyebutkan, para korban rata-rata mengalami luka bakar di wajah dan tangan.