Rusuh di Papua
Cerita Putra NTT Herry Rudolf Nahak yang Kini Jadi Kapolda Papua Barat soal Rusuh di Papua
Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak mungkin menjadi pejabat paling sibuk di Papua Barat, dalam sepekan ini. Apa katanya soal rusuh di Papua?
Editor: Lailatun Niqmah
Begitupun ketika beliau ada arahan, saya langsung ditelepon.
Apa yang disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait kerusuhan pada beberapa daerah di Papua Barat?
Arahan yang saya ingat betul, Kapolri minta saya dekati tokoh-tokoh di sini. Libatkan mereka menyelesaikan masalah.
Yang paling utama jangan sampai ada korban, tak boleh ada peluru tajam.
Upayakan persuasif ketemu dan bicara tokoh, supaya kita tahu apa yang mereka inginkan dan bisa kita fasilitasi.
Setelah kondisi rusuh, Kominfo mengambil membatasi akses internet dan media soail, apa itu mengganggu komunikasi dengan Kapolri atau pihak lainnya?
Kami tak masalah, karena ada handphone. Kami sementara teleponan saja dulu.
Pembatasan internet itu sebenarnya untuk membatasi berita negatif, provokatif.
Itu banyak sekali yang masuk dan keluar Papua Barat dalam bentuk meme, ujaran kebencian. Ini bisa memprovokasi masyarakat untuk marah terhadap sesuatu yang belum jelas terjadi.
Jadi menurut Kapolda pembatasan intenet dan media sosial ini perlu?
Saya pikir pembatasan itu lumayan berfungsi untuk membatasi hoaks dari luar yang tujuannya memprovokasi masyarakat. Kita lihat sejauh ini jumlahnya cukup berkurang jauh.
Sepekan ini anda pasti sangat sibuk, apakah ini mengurangi waktu istirahat Anda?
Kita sudah bisa hadapi dinamika pekerjaan begini. Saya rasa seluruh anggota saya sudah paham, ini situasi yang harus dihadapi.
Persoalan kurang istirahat sudah biasa. Waktu pemilu di Jakarta, teman-teman di sana tidak tidur, kita tidur di sini. Gantianlah.
• Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Erwin Yudha, Polisi yang Terbakar di Cianjur Meninggal Dunia
Mencegah kerusuhan terulang, apa yang Anda lakukan, adakah strategi khusus?