Rusuh di Papua
Tanggapi Kerusuhan Papua, Jokowi: Bisa Saja Ada yang Membonceng atau Penumpang Gelap
Jokowi tanggapi kerusuhan di Papua, tak bantah kemungkinan ada yang membonceng atau penumpang gelap yang manfaatkan kesempatan.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Lailatun Niqmah
"Apakah kemudian setelah Pak Presiden juga berpidato soal Papua, langkah-langkah hukum atau langkah-langkah kemanusiaan untuk memenangkan hati warga Papua akan juga dikerjakan?," tanya Budiman Tanuredjo, pembawa acara.
"Iya, akan dilakukan," jawab Jokowi.
• Kondisi Terkini Manokwari setelah Rusuh di Papua, 200 Brimob Polda Maluku Ikut Bersihkan Jalan
Untuk memenangkan hati warga Papua setelah kerusuhan, Jokowi punya langkah lain di luar pembangunan infrastruktur, yakni merangkul dengan pendekatan kesejahteraan.
"Ada enggak pak strategi khusus untuk kembali, bukan hanya pembangunan fisik di Papua, tapi bagaimana memenangkan hati orang-orang di Papua itu sendiri?" tanya Budiman Tanuredjo.
"Ya kita rangkul dengan pendekatan-pendekatan kesejahteraan, karena itulah yang ingin kita lakukan," ungkap Jokowi.
"Pendekatan kesejahteraan, bukan yang lain-lainnya," tegasnya.
Berikut video lengkapnya (menit ke-6.58):
• Soroti Ketidakadilan Pemerintah, Haris Azhar: Undang-Undang Otsus Adu Domba Orang Papua
Pendapat Mahfud MD
Pada kesempatan berbeda, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyebut tak akan ada pihak yang diuntungkan dari kerusuhan di Papua.
Hal tersebut diungkapkan Mahfud MD dalam wawancara program 'FOKUS PAGI' unggahan kanal YouTube Indosiar, Kamis (22/8/2019).
Mahfud MD berharap agar semua lapisan masyarakat turut menjaga keutuhan NKRI.
Ia menyebut tidak ada pihak yang diuntungkan jika sampai kerusuhan ini terus berlanjut.
"Yang penting Indonesia ini harus dijaga, tidak akan ada yang diuntungkan siapapun kalau ini tidak selesai dalam waktu cepat," ujar Mahfud MD.
"Jangan ada yang bermimpi bahwa bisa mengambil keuntungan dari sini," imbuhnya.
Mahfud MD menyebut semua pihak akan merugi dan menyesal jika membiarkan kerusuhan ini berkepanjangan.