Ibu Kota Baru
Dukung Rencana Pemindahan Ibu Kota, Tsamara Amany: Jakarta Sudah Tak Kuat Pikul Beban
Tsamara Amany, menyebut rencana pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan harus dilakukan secara serius.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
Tsamara mencoba memperkirakan satu penduduk di Jakarta menghasilkan dua sampah setiap harinya.
"Kalau kita lihat anggap setiap manusia Jakarta itu melakukan dua aktivitas setiap hari, konsumsi dan produksi."
"Maka dia akan memproduksi paling tidak satu warga Jakarta itu 2 sampah Pak Karni," ungkapnya.
Bahkan, menurut Tsamara jumlah sampah di Jakarta sudah mencapai 7500 ton.
"Dan kalau kita lihat data, Jakarta itu menghasilkan 7.500 ton sampah."
"Kalau kita lihat dalam bentuk wujud itu Pak Karni, itu kira-kira seperti Candi Borobudur, saking banyaknya," kata dia.
Tsamara menilai pemerintahan tidak akan bekerja secara efektif jika ibu kota negara tetap berada di Jakarta.
"Bayangkan efektivitas sebuah pemerintah bekerja dilakukan di kota yang begitu padat," kata Tsamara.
• Persija Jakarta Resmi Datangkan Pemain Madura United Fachrudin Aryanto untuk Putaran Kedua Liga 1
Namun, Tsamara menampik jika dengan memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan, semua permasalahan di Jakarta langsung berakhir.
"Apakah kalau ibu kota pindah akan hilang ini semua?,"tanya Tsamara.
"Tidak," kata dia.
Ia mengungkapkan jika pemindahan ibu kota bisa mengurangi beban Jakarta.
"Tapi kita mencoba mengurangi beban Jakarta," lanjutnya.
Tsamara lalu mengibaratkan Jakarta sudah tidak mampu lagi menahan beban sebagai ibu kota negara.
"Kalau ibarat manusia, Jakarta ini mungkin sudah tidak kuat lagi memikul beban yang luar biasa."