Breaking News:

Kerusuhan di Manokwari

Wagub Papua Barat Temui Massa Aksi Kerusuhan Manokwari: Mereka Tuntut Oknum Rasis Minta Maaf

Mohammad Lakotani, menyebutkan bahwa massa demonstrasi di Kota Manokwari menuntut permintaan maaf dari oknum yang telah berbuat rasis.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Dok. KKSS Manokwari via TribunBatam.id
Suasana Pasar Sanggung di Manokwari, sekitar pukul 12.00 WIT. Massa mulai membakar toko dan menjarah warung. 

"Setelah pertemuan itu saya sudah mengomunikasikan apa yang menjadi tuntutan para pendemo dengan Ibu Gubernur Jawa Timur, dan meminta Ibu Gubernur untuk menindaklanjuti sejumlah tuntutan itu," ucapnya.

Khofifah pun disebut Lakotani sudah menyetujui tuntutan permintaan maaf itu.

"Pada prinsipnya Ibu Gubernur setuju, yang penting bagaimana situasinya bisa dikendalikan," lanjutnya.

Imbau Massa Hentikan Kerusuhan di Manokwari, Lenis Kagoya: Jangan Rusak Rumah Sendiri

Gubernur Jawa Timur meminta maaf pada Gubernur Papua Barat

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menelepon Gubernur Papua, Lukas Enembe, terkait dengan terjadinya kerusuhan di Manokwari, Papua Barat.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (19/8/2019), kerusuhan itu diduga sebagai bentuk protes terhadap kasus rasisme terhadap warga Papua yang terjadi di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

Khofifah langsung meminta maaf kepada Lukas Enembe dan menyebut kasus rasisme itu sifatnya personal dan tidak menggambarkan sifat warga Jawa Timur.

"Kami telepon Gubernur Papua, mohon maaf. Sama sekali itu bukan suara Jatim. Harus bedakan letupan bersifat personal dengan apa yang menjadi komitmen Jatim," ujar Khofifah saat jumpa pers bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Kerusuhan di Manokwari, Mabes Polri Bongkar Penyebab: Ini Gara-gara Video yang Viral di Medsos

Khofifah menyebut pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah sering berkomunikasi dengan mahasiswa Papua.

Bahkan, mahasiswa Papua juga kerap diundang dalam acara-acara penting di Jawa Timur.

"Komunikasi kami sangat intensif. Masing-masing harus bangun satu komitmen untuk menjaga NKRI, Pancasila, dan merah putih," ungkap Khofifah.

Khofifah pun mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama saling menghormati dan menghargai.

Penyebab kerusuhan

Disebutkan bahwa aksi unjuk rasa ini reaksi adalah dari kekecewaan terhadap penangkapan petugas keamanan (polisi) kepada sejumlah mahasiswa asal Papua di Surabaya.

"Mereka kecewa dengan tindakan aparat di Jawa Timur dan kedua mereka kecewa katakan orang Papua membuat situasi di sana memanas," kata dia saat dihubungi, Senin (19/8/2019), dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.

Halaman
123
Tags:
Kerusuhan di ManokwariManokwariPapua Barat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved