Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Insiden Berdarah Polisi Tembak Polisi, Berondong 7 Peluru hingga Tewas, Pakar Forensik Baca Situasi

Insiden polisi tembak polisi terjadi di ruangan SPK Polsek Cimanggis, Kota Depok, Kamis (25/7/2019) pukul 20.50 WIB.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture Youtube SCTV
Senjata api jenis HS 9 yang digunakan polisi untuk menembak polisi lain di Depok. 

TRIBUNWOW.COM - Insiden polisi menembak polisi lain terjadi di ruangan SPK Polsek Cimanggis, Kota Depok, Kamis (25/7/2019) pukul 20.50 WIB.

Seorang Polri berpangkat brigadir berinisial RT (32) dikabarkan menembak Brigadir Kepala (Bripka) Rahmat Effendy (RE/ 41).

Atas insiden polisi menembak polisi itu Bripka RE yang merupakan anggota Samsat Polda Metro Jaya tewas di lokasi.

Dikutip TribunWow.com dari Wartakotalive.com, Jumat (16/7/2019) Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai, alasan Brigadir RT menembak merupakan kunci dari peristiwa tersebut.

"Menjadi penting diketahui apa isi pembicaraan mereka. Karena boleh jadi ada sesuatu yang membuat emosi naik tajam," papar Reza Jumat (26/7/2019).

Polisi Samsat Polda Metro Jaya Tewas Ditembak Rekannya dengan 7 Peluru di Tubuh, Bermula dari Cekcok

Sebelumnya diduga Brigadir RT nekat menembaki Bripka RE karena tersinggung dengan nada bicara.

Namun, Reza menilai hal itu sepertinyta bukan menjadi penyebabnya.

"Kalau sebatas bicara nada agak keras, itu sepertinya biasa dalam komunikasi di lembaga semacam kepolisian. Apalagi dalam konteks senior (Bripka) dan yunior (Brigadir)," sambung Reza.

Selain itu, menurutnya juga penting diketahui apakah pelaku saat itu dalam pengaruh narkoba atau tidak.

"Juga relevan untuk mengecek kemungkinan adanya pengaruh narkoba," tambah Reza.

Brigadir kepala (Bripka) Rahmat Effendy (RE/ 41) ditembak rekan sesama polisi hingga tewas.
Brigadir kepala (Bripka) Rahmat Effendy (RE/ 41) ditembak rekan sesama polisi hingga tewas. (Youtube SCTV)

Kronologi Polisi Tembak Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membeberkan kronologi dan alasan brigadir RT nekat menembak rekannya sendiri, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (26/7/2019).

Argo Yuwono menceritakan peristiwa bermula saat Bripka RE menangkap seorang pelaku tawuran berinisial FZ ke Polsek Cimanggis pada Kamis (25/7/2019) pukul 20.50 WIB.

Bripka RE bermaksud menyerahkan FZ ke bagian SPK Polsek Cimanggis yang diterima langsung oleh Kepala SPK 1 Ipda Adhi Bowo Saputro.

Orang tua FZ lalu datang dengan didampingi dua orang polisi yakni Brigadir RT dan Brigadir R.

Reaksi Kapolda Metro Jaya Ada Polisi Tembak Polisi dengan 7 Peluru di Depok: Musibah Institusi Polri

Diketahui orang tua pelaku tawauran FZ berinisial Z (46) dan Brigadir RT sama-sama warga Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok.

"Awalnya Bripka RE mengamankan seorang pelaku tawuran inisial FZ beserta barang bukti berupa celurit ke Polsek Cimanggis. Lalu, orang tua FZ datang ke polsek didampingi Brigadir RT dan Brigadir R," ujar Argo Yuwono.

Kedatangan Brigadir RT dan Brigadir R meminta agar FZ dilepaskan dan dilakukan pembinaan oleh orang tuanya.

"Mereka meminta FZ dibebaskan, namun ditolak oleh Bripka RE," kata Argo saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (26/7/2019).

Disebutkannya, Brigadir RT terpancing emosinya karena Bripka RE menolak permintaannya dengan nada bicara tinggi.

"Proses sedang berjalan dan saya sebagai pelapornya," jawab Bripka RE dengan suara tinggi kepada Brigadir RT seperti tersebut dalam laporan, dikutip TribunWow.com dari WartaKotalive.com.

Brigadir RT pun menuju ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis dan mengambil sebuah senjata api jenis HS 9.

HS-9 adalah senapan genggam semi otomatis kaliber 9 milimeter yang merupakan senjata standar anggota Polri.

Senjata api jenis HS 9 yang digunakan polisi untuk menembak polisi lain di Depok.
Senjata api jenis HS 9 yang digunakan polisi untuk menembak polisi lain di Depok. (Capture Youtube SCTV)

Aksi penembakan pun terjadi, Brigadir RT menembak Bripka RE sebanyak tujuh kali.

"Lalu, dia (Brigadir RT) menembak Bripka RE sebanyak tujuh kali tembakan pada bagian dada, leher, paha, dan perut," ungkap Argo Yuwono.

Bripka RE yang merupakan warga Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Tapos, Depok itu pun meninggal di tempat kejadian perkara (TKP).

Diketahui ada saksi dalam peristiwa itu yakni KSPK 1 Ipda Adhi Bowo Saputro Zulkarnaen, yang merupakan warga Kelurahan Jatijajar Kecamatan Tapos, Depok.

Jenazah Bripka RE yang Ditembak Rekannya Dibawa ke RS Polri, Polisi Dalami Motif Penembakan

 Suasana Polsek Cimanggis setelah kejadian langsung dijaga ketat oleh petugas, dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube Surya Citra Televisi (SCTV), Jumat (26/7/2019).

Tampak juga sejumlah petugas berlalu lalang untuk melihat lokasi.

Seorang saksi yakni warga setempat bernama Yudi mengaku mendengar suara letusan.

Ia mendengar ada suara letusan sebanyak 4 kali.

Yudi juga menuturkan dia tak mendengar apapun selain suara letusan.

"Saya lagi ngumpul saja di sini," papar Yudi.

Ia juga mengaku kaget dan panik saat mendengar letusan berulang tersebut.

"Iya panik juga kaget, ya kalo kira petasan aja," pungkasnya.

Bertarif Rp 400-800 Juta, Gadis Belia Jadi Target Kawin Kontrak Antar Negara

Tanggapan Kapolda Metro Jaya

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Edy Pramonon menganggapi insiden adanya polisi menembak rekan sesama polisi di Kota Depok, pada Kamis (25/7/2019) malam.

Gatot Edy yang mendengar peristiwa itu pun langsung mendatangi kamar jenazah Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube Surya Citra Televisi (SCTV), Jumat (26/7/2019).

Ia datang untuk melihat jenazah Bripka RE dan meminta keterangan rekan korban.

"Yang pertama tentunya kita turut berduka," ujar Gatot Edy di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/7/2019) dini hari.

"Ini musibah yang dialami oleh institusi Polri khususnya Polda Metro Jaya. Kita masih mendalami apa motifnya," paparnya.

Sedangkan Brigadir RT telah ditangkap untuk dimintai keterangan dan penyelidikan oleh Polda Metro Jaya.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

WOW TODAY

Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved