Kasus Narkoba
Rekam Jejak Satriandi, Mantan Polisi Jadi Bandar Narkoba Kelas Kakap, Tewas saat Baku Tembak di Riau
Timah panas polisi menerjang tubuh Satriandi (31), gembong narkoba kelas kakap yang juga mantan polisi.
Editor: Lailatun Niqmah
Selang dua tahun, nama Satriandi muncul dalam sebuah laporan kasus pembunuhan seorang bandar narkoba, Jodi Oye (21).
Satriandi nekat menembak mati Jodi yang saat sedang berada di depan rumahnya di Jalan Hasanuddin, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru.
• Kronologi Baku Tembak antara Polda Riau dengan Bandar Narkoba di Pekanbaru, Pelaku Ternyata DPO
Usut punya usut, Jodi merupakan pesaing bisnis Satriandi di bisnis haram narkoba di Riau.
Tak butuh lama, polisi akhirnya menciduk Satriandi i Padang Panjang, Sumatera Barat.
Satriandi ditangkap bersama seorang perempuan berinisial PT (27) dan seorang pria berinisial WY (30).
Kali ini, Satriandi didakwa sebagai otak pelaku pembunuhan Jodi Oye dan akhirnya divonis 12 tahun penjara oleh majelis hakim.
Setelah dua bulan mendekam di bui, mantan polisi berpangkat terakhir Brigadir ini nekat menodongkan pistol ke petugas dan kabur dari penjara Kapas Kelas II A Pekanbaru, Riau.
Dalam laporan polisi, Satriandi kabur bersama terpidana kasus pencurian bernama Nugroho pada hari Rabu 22 November 2017.
“Mereka kabur dari dalam (Lapas) dengan menodongkan senjata," kata Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Pekanbaru Kombes Pol. Susanto, dilansir dari Tribunnews.
Diduga terlibat jaringan narkoba internasional Sepak terjang Satriandi di dunia kelam bisnis narkoba tak bisa dipandang remeh.
Seusai baku tembak, polisi menemukan sejumlah barang bukti yang mengarah ke keterlibatan Satriandi di dalam jaringan narkoba antarnegara.
"Kita menemukan tujuh buah paspor, yang sebagian ada nama dia (Satriandi). Jadi artinya ini udah (bandar narkoba) lintas negara," sebut Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, dalam konferensi pers, Selasa (23/7/2019).
Selain itu, polisi juga mengamankan 31 buku tabungan, 8 kartu ATM, dan bukti transfer dana yang melibatkan bank-bank tertentu.
Penyelidikan polisi pun tak berarti selesai. Polisi masih akan memburu komplotan Satriandi.
"Jadi dia ini tidak sendiri, tapi jaringan narkoba. Kasusnya masih kita kembangkan," ujar Widodo. (Kompas.com/Idon Tanjung)
WOW TODAY: