Kabar Tokoh
Soal Kasus Novel Baswedan, Peneliti LIPI: Ini Taruhan Buat Rezimnya Pak Jokowi
Peneliti LIPI, Siti Zuhro menilai hasil investigasi kasus Novel Baswedan merupakan pertaruhan untuk rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
Dalam pemaparannya, Hendardi mengatakan, temuan baru dari TGPF bahkan mendapatkan pujian dari Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian saat mereka menyerahkan laporan investigasi dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu.
"Tadi Pak Kapolri menyatakan bahwa ini ada progres yang baik, ada kemajuan, ada temuan-temuan baru di dalam investigasi kami," ujar Hendardi.
Dijelaskan, investigasi tersebut dilakukan dengan berlandaskan pada hasil penyelidikan polisi sebelumnya.
Meski menyatakan hal tersebut, pihak TGPF maupun Polri masih belum mau membeberkan apa temuan baru maupun berkembangan investigasi yang mereka dapatkan itu.
Berdasarkan keterangan Kepala Humas Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal, hasil investigasi tersebut nantinya akan disampaikan kepada masyarakat paling lambat pekan depan.
"Ada temuan, progres dari tim pakar ini, temuan yang menarik. Nanti InsyaAllah kami sampaikan juga itu pada sesi konferensi pers paling lambat minggu depan," kata Iqbal di saat yang sama.
Sementara diketahui, laporan TGPF yang diberikan pada Kapolri sebanyak 170 halaman, disertai 1.500 halaman berisi lampiran.

Anggota tim gabungan Novel Baswedan, Nur Kholis (jas biru), saat konferensi pers di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2019). (KOMPAS.com/Devina Halim)
• Kata Pengamat Kepolisian soal Kasus Novel Baswedan Belum Terungkap: Sampai Diperiksa ke Luar Negeri
Di sisi lain, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebelumnya juga mengatakan tim gabungan pencari fakta (TGPF) bentukan pihak kepolisian telah menemukan titik terang pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (9/7/2019), hal tersebut diungkapkan oleh Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.
Ia menyebut TGPF telah menemukan sesuatu yang penting untuk bisa membuka kasus Novel Baswedan.
"Kami mendapatkan informasinya dari teman TGPF, mereka mendapatkan sesuatu yang penting, yang membuat celah kasus ini bisa naik ke atas," kata Choirul Anam, di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa, (9/7/2019).
Choirul menungkapkan dirinya telah memiliki informasi itu sejak tiga bulan yang lalu saat bertemu TGPF.
Ada empat orang yang dicurigai menjadi pelaku penyiraman air keras
Dan temuan itu, disebutkannya sesuai dengan hasil Tim Pemantauan Komnas HAM dalam kasus Novel.
"Sekitar 2-3 bulan lalu kami dapatkan info bahwa sudah ada sesuatu yang berjejak dan signifikan. Tinggal apakah Kapolri mem-follow up itu dengan sangat kuat dan mendalam," kata Choirul.
Sebagaimana diketahui, TGPF dibentuk pada 8 Januari 2019 oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berdasarkan Surat Keputusan nomor: Sgas/3/I/HUK.6.6/2019.
TGPF beranggotakan 65 orang dari berbagai unsur di antaranya praktisi yang menjadi tim pakar, internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta unsur kepolisian yang mendominasi anggota tim.
Tenggat waktu kerja yakni jatuh pada 7 Juli 2019 atau enam bulan sejak dibentuk.
• Minta TGPF Novel Laporkan Hasil, Amnesty: Belum Ada Tersangka, Apalagi Aktor Intelektualis
Diketahui, kasus Novel merupakan kasus penyerangan yang dilakukan oleh orang tak dikenal menggunakan air keras pada 11 April 2017 lalu.
Penyerangan terjadi saat Novel selesai menunaikan salat subuh di Masjid Al Ihsan, di dekat kediamannya, di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Penyerangan air keras itu, membuat sakit parah terhadap mata Novel.
(TribunWow.com/Ananda Putri)
WOW TODAY