Breaking News:

Sutopo Purwo Nugroho Meninggal

Kesaksian Pengangkat Peti Jenazah Sutopo Purwo Nugroho: Seperti Ada yang Hilang Waktu Mengangkatnya

Petugas BNPB, Afresia Jembar Brata menyatakan kesaksiannya saat mengangkat peti jenazah Kepala Pusat Data dan Humas, Sutopo Purwo Nugroho.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture Kompas TV Live
Suasana pengangkatan peti jenazah Sutopo Purwo Nugroho, jalan Jambu kampung Surodadi RT 07 RW 09 Kelurahan Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7/2019) pagi. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang Petugas Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB), Afresia Jembar Brata menyatakan kesaksiannya saat mengangkat peti jenazah Kepala Pusat Data dan Humas, Sutopo Purwo Nugroho.

Dikutip dari Tribun Jakarta, kesaksian itu disampaikan Afresia saat berada di kediaman rumah Sutopo, di Perumahan Raffles Hills Blok I6 No.15, Sukatani, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019) malam.

Afresia menjelaskan bahwa saat menandu peti jenazah Sutopo terasa sangat ringan.

Dikatakannya, bersama delapan petugas BNPB, dirinya mengaku tidak merasakan berat saat menggotong peti jenasah dari dalam ambulans menuju rumah duka.

Foto-foto Prosesi Pemakaman Sutopo Purwo Nugroho, Tiba di Indonesia hingga Tiba di Lokasi Pemakaman

"Sama sekali enggak berat, enteng banget itu peti jenazahnya," ujar Afresia, seperti dikutip TribunWow.com, Senin (8/7/2019).

"Kayak ada yang hilang pas ngangkatnya, beneran."

"Kayak enggak nyangka peti jenazah yang saya angkat ini di dalamnya berisi Pak Sutopo," sambungnya.

Peti jenazah Sutopo diletakkan di sebuah meja di depan kediamannya.

Hal itu untuk menjalani prosesi penyerahan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada Kepala BNPB Doni Monardo.

Selain itu, dirinya juga mengaku merasa kehilangan atas meninggalnya Sutopo yang dianggap sosok teladan baginya.

"Pastinya saya sendiri sangat merasa kehilangan, Beliau merupakan suri tauladan yang sangat baik semasa hidup hingga akhir hayatnya," kata Afresia.

Alasan Megawati Minta Pemerintah agar Beri Penghormatan Terbaik untuk Sutopo Purwo Nugroho

Sutopo Meninggal saat Berobat

Diberitakan sebelumnya, melalui rilis dari Humas BNPB yang diterima TribunWow.com, Sutopo meninggal dunia saat sedang menjalani pengobatan penyakit kanker yang dideritanya di St. Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, China, sejak 15 Juni 2019 yang lalu.

Kanker yang dideritanya telah menyebar ke tulang dan beberapa organ vital tubuh.

Sutopo Purwo Nugroho akan dimakamkan di Boyolali, Senin (8/7/2019)
Sutopo Purwo Nugroho akan dimakamkan di Boyolali, Senin (8/7/2019) (Capture/YouTube/KompasTV)

 

 Sutopo Purwo Meninggal, Sejumlah Tokoh Beri Ucapan Duka dari Guntur Romli hingga Politisi Hanura

Sejak Sutopo divonis kanker Desember akhir 2017, dirinya masih terus gigih dalam melakukan upaya pengobatan maupun dalam menginformasikan berbagai kejadian bencana yang terjadi di Indonesia selama 2018 hingga pertengahan 2019.

Dijelaskan bahwa Sutopo masih sempat melakukan konferensi pers secara bersinambungan pada saat terjadi bencana gempabumi Lombok dan gempabumi Palu ditengah rasa sakit yang menderanya.

Sementara itu jenazah Sutopo sebelum dimakamkan, jenazah Sutopo sempat disemayamkan di kediamannya, di Perumahan Raffles Hills Blok I6 No.15, Sukatani, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019) malam.

Setelahnya, jenazah Sutopo dimakamkan di Boyolali pada Senin (8/7/2019) pagi.

Cerita Penggali Kubur Sutopo

 Penggalian tanah di tempat pemakaman umum (TPU) Sasonolayu, Kabupaten Boyolali hanya membutuhkan waktu singkat.

Makam itu akan digunakan untuk tempat peristirahatan terakhir Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Senin (8/7/2019).

Di balik penggalian tanah di TPU Sasonoloyo, Jalan Perintis Kemerdekaan itu, ada seorang sosok penting bernama, Suwarto (56).

Pak Warto sapaan akrabnya yang menjadi Ketua Tim Penggali Kubur di TPU Sasonolayu itu, mengaku hanya membutuhkan waktu singkat untuk menggali tanah selebar 1,5x2,5 meter dengan kedalaman 1,5 meter lebih.

 Jenazah Sutopo Purwo Sempat Disemayamkan di Depok, sang Istri Menangis hingga Ditenangkan Menlu

"Biasanya 4 jam lebih, bahkan ada yang seharian," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

"Makam Pak Sutopo mudah digali hanya 2 jam lebih," ujarnya membeberkan.

Pria yang sudah 15 tahun menjadi penggali kubur itu menerangkan, tanah di TPU Sasonolayu yang tidak jauh dari rumah duka di Jalan Jambu RT 7, RW 9, Kampung Surodadi, Kelurahan Siswodipuran, Kabupaten Boyolali, mempunyai tekstur tanah keras.

"Bentuknya padas, banyak batu besar saat menggali, tapi makam Pak Sutopo hanya kerikil kecil, Alhamdulillah cepat," terang dia.

Hal senada juga dijelaskan Suparno.

 Isak Tangis Istri Iringi Kedatangan Jenazah Sutopo Purwo Nugroho di Boyolali

Pria 71 tahun yang ikut menggali tanah peristirahatan terakhir untuk Sutopo itu menuturkan, penggalian tanah sangat mudah.

"Ya mungkin karena kebaikan Pak Sutopo semasa hidup, bermanfaat untuk banyak orang di Indonesia," tuturnya.

"Tanahnya itu gembur (tidak keras), jadinya menggalinya mudah banget," papar dia menekankan.

Sebelumnya, Sutopo meninggal dunia akibat kanker paru-paru di rumah sakit di Guangzhou, China pada pada pukul 02.00 waktu setempat.

Almarhum yang merupakan orang asli Boyolali itu kini meninggalkan seorang istri, Retno Utami Yulianingsih, dua orang anak serta orang tua Sutopo Sri Rusmandari dan Suharsono. 

(TribunWow.com)

WOW TODAY

Sumber: Tribun Jakarta
Tags:
Sutopo Purwo Nugroho meninggal duniaSutopo Purwo NugrohoBoyolaliBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved