Pilpres 2019
Sebut Koalisi Jokowi Kegemukan untuk Dimasuki Oposisi, Cak Imin: Jangan Kurangi Jatah PKB Deh
Sebut koalisi Jokowi terlalu gemuk untuk dimasuki oposisi pendukung Prabowo-Sandi, Cak Imin ingatkan agar jatah PKB tidak dikurangi.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut koalisi Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin saat ini sudah terlalu gemuk.
Maka dari itu, Cak Imin mengingatkan agar jika sampai oposisi yang sebelumnya mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyeberang ke koalisi, maka tidak akan mengurangi jatah kursi untuk PKB.
Hal tersebut disampaikan Cak Imin dalam wawancara unggahan kanal YouTube CNN Indonesia, Selasa (2/6/2019).
Cak Imin menyebut baiknya pihak oposisi tetap menjadi oposisi agar menjadi penyeimbang pemerintahan yang berkuasa.
• Tim Hukum 01 Anggap Wajar jika Jokowi Sebut Sidang di MK Tak Seimbang Lawan Kubu 02
Terlebih dalam koalisi Jokowi saat ini sudah mendominasi hingga 61 persen.
"Sebetulnya koalisi pendukung Pak Jokowi itu sudah kegemukan, 61 persen di parlemen. Nah nanti kan enggak ada check and balance," ujar Cak Imin.
Meski demikian, Cak Imin tidak melarang jika partai oposisi hendak bergabung demi rekonsiliasi, asalkan tidak mengurangi jatah untuk PKB.
"Tetapi kalau memang itu menjadi urgensi agar rekonsiliasi, agar kebersamaan ya yang penting jangan mengurangi jatah PKB deh," kata Cak Imin sambil tertawa.
Berikut video lengkapnya (menit ke-0.22):
• Bahas Partai Oposisi, Pengamat: Tak Bisa Bayangkan PAN, Gerindra, Demokrat Dipaksa Puji Jokowi
Pengamat Sebut Koalisi Tak Perlu Goda Oposisi untuk Gabung Jokowi
Senada dengan pendapat Cak Imin, Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menginginkan agar pemerintah bisa seimbang dengan adanya koalisi dan oposisi.
Oleh karena itu, Adi Prayitno mengimbau agar para anggota partai koalisi Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin tidak perlu menggoda oposisi agar bergabung koalisi mereka.
Hal tersebut disampaikan Adi Prayitno dalam tayangan Primetime News unggahan kanal YouTube metrotvnews, Senin (1/7/2019).
• Ingin Pemerintah Seimbang, Pengamat: Oposisi Tak Perlu Digoda untuk Jadi Koalisi Jokowi
Saat ditanya mengenai pemerintah yang kemungkinan bisa bagi-bagi kursi terhadap oposisi, Adi Prayitno menentangnya.
Adi Prayitno berpendapat pihak pemerintah tak perlu takut kurang pendukung sehingga harus ikut mengajak pihak oposisi.
Karenanya, Adi Prayitno berharap partai oposisi biarkan berada di luar pemerintahan Jokowi dan tak perlu digoda untuk bergabung.
"Saya kira Pemilu 2019 ini menjadi ajang di mana kelompok yang kalah itu harus berkomitmen untuk berada di luar kekuasaan atau pun tidak perlu digoda untuk menjadi bagian dari kekuasaan saat ini," tuturnya.
• Soal Waktu Pertemuan Jokowi dan Prabowo, Luhut Pandjaitan Sebut Dahnil Anzar Lebih Tahu
Adi Prayitno berharap koalisi dan oposisi bisa berjalan beriringan dalam membangun bangsa tanpa harus disatukan dalam naungan yang sama.
"Makanya biarlah partai pemenang, Jokowi, berkuasa selama lima tahun ke depan, (oposisi) kritik secara sehat," kata Adi Prayitno.
Adi Prayitno menyarankan agar nantinya pihak oposisi bisa memberi masukan atau saran yang membangun dengan data tanpa adanya fitnah.
"Biarkan faksi ini ada, tapi yang paling penting adalah bagaimana faksi-faksi ini dikonstruk lebih dinamis dan lebih substantif," pesannya.
Berikut video lengkapnya:
• Sah Jadi Capres Terpilih, Ini Lima Strategi Jokowi untuk Indonesia Lima Tahun ke Depan
Mahfud MD Prediksi Partai Oposisi yang Bergabung ke Jokowi
Diketahui, Mahfud MD menyebut ada tiga partai yang hampir dapat dipastikan akan bergabung pada koalisi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf.
Di antaranya adalah Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Demokrat, sedangkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertahan menjadi oposisi.
Hal tersebut diungkapkan Mahfud MD dalam wawancara unggahan kanal YouTube metrotvnews, Minggu (30/6/2019).
"Dan kemarin sudah terjadi kan, pertama BPN sudah dinyatakan bubar, kemudian koalisi paslon 02 bubar, partainya disilakan sendiri-sendiri."
"Dan hampir dapat dipastikan tiga partai, Gerindra, PAN, dan Demokrat itu akan bergabung, tinggal PKS yang tidak," terang Mahfud MD.
Berikut video lengkapnya:
(TribunWow.com/Ifa Nabila)
WOW TODAY: