Sidang Sengketa Pilpres 2019
Sebut Kekuasaan Bisa Ubah Orang, Guru Besar Ini Sarankan Prabowo: Jangan Jadi Bagian dari Pemerintah
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan, Prof Salim Haji Said mengatakan kekuasaan dapat mengubah seseorang dimanfaatkan orang di sekitarnya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan, Prof Salim Haji Said mengatakan kekuasaan dapat mengubah seseorang dimanfaatkan orang di sekitarnya.
Diberitakan TribunWow.com, hal ini disampaikan Salim Said saat menjadi narasumber di program 'Selamat Datang Presiden Terpilih' tvOne, Kamis (28/6/2019).
Salim awalnya mengatakan untuk berhati-hati percaya kepada orang yang berkuasa.
Menurutnya, seseorang bisa berubah karena berkuasa.
"Hati-hati kalau bicara politik, kepada orang berkuasa jangan banyak kita menggunakan kata percaya, dia orang baik, tapi kekuasaan itu mengubah orang. Dia mungkin tidak berubah, kekuasaan itu yang mengubah dia, sehingga orang baik yang di dekatnya akan (mengubah dia) jadi korban di sekitar kekuasaan. Terutama presiden Indonesia, itu kekuasaannya besar sekali," ujar Salim yang juga merupakan budayawan ini.
Sehingga menurutnya, desain kekuasaan harus dibuat secara cermat agar tidak disalahgunakan.
"Jadi desain kekuasaan ini harus dibikin, supaya kekuasaan yang besar itu tidak disalahgunakan. Bukan hanya untuk orang yang kita pilih, tapi orang di sekitar dia yang tidak bertanggung jawab," paparnya.
• Senang Jokowi Kembali Pimpin Indonesia, Salim Said Beri Nasihat: Be Your Self, Anda Orang Baik
"Anda kan tidak bisa meminta pertanggungjawaban terhadap orang-orang di sekitar presiden, yang kita akan mintai pertanggungjawaban adalah presiden yang kita pilih. Kalau ada apa-apa dia yang bertanggung jawab."
"Oleh sebab itu kita harus jaga, ada kontrol. Kontrol itu perlu dan dilembagakan," tutur Salim.
Ia lantas memberikan saran kepada capres Kubu 02 Prabowo Subianto yang gagal memenangkan sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (27/6/2019), sehingga capres 01 Joko Widodo (Jokowi) akan memimpin Indonesia lagi 5 tahun ke depan.
Salim meminta agar Prabowo tetap menjadi oposisi sebagai kontrol untuk kekusaan pemerintah.
"Saya mau bilang, jenderal Prabowo jangan menjadi bagian pemerintah yang sekarang. Bukan memusuhi, mainkan peranan membangun lembaga oposisi," sarannya.

• Proses Pilpres Selesai, Wadir Hukum Jokowi-Maruf Siap Bantu Pemerintah ke Depan jika Diperlukan
Hal ini menurutnya oposisi di Indonesia terlihat seperti dimusuhi negara.
"Sebab oposisi ini kan dianggap hantu di Indonesia, ditangkepin, dipenjarain, padahal lembaga itu perlu. Bangsa yang beradab harus ada oposisi."
"Resmi atau tidak. di Amerika tidak ada lembaga itu tapi peranan itu dimainkan. Nah kita harus membuat lembaga itu, ada yang memainkan peranan itu dan tidak dianggap antinegara, anti pemerintah," kata Salim.
"Nah saya berharap Pak prabowo mempelopori itu. Tidak usah jadi menteri, watimpres, tapi lembaga (oposisi) didirikan," pungkasnya.
Lihat videonya di menit ke 3:56
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
WOW TODAY