Sidang Sengketa Pilpres 2019
Wiranto Kritik Ucapan Moeldoko soal Teroris di Aksi Massa MK: Jangan Buat Resah Masyarakat
Wiranto memberikan tanggapan mengenai ucapan Moeldoko tentang kelompok teroris yang mungkin susupi aksi massa di MK.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
"Lalu yang diperjuangkan apa? tatkala kedua kontestan sudah sepakat untuk mengikuti, menerima, menghormati keputusan MK," papar Wiranto.
"Saya juga belum tahu, yang diperjuangkan apa lagi?"
Oleh karenanya, ia mengatakan polisi telah memberikan imauan agar masyarakat tak ikut turun unjuk rasa.
"Oleh karena itu kepolisian melakukan satu imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan unjuk rasa di sekitar MK. Tidak akan mengijinkan," jelasnya.
"Unjuk rasa atau menyampaikan pendapat kan ada undang-undangnya. Dan itu perlu ijin polisi, temanya apa, pukul berapa, jumlahnya berapa, yang mimpin siapa, atributnya siapa, itu ada aturannya."
"Tatkala tidak ada ijin kan liar, nah polisi berhak untuk meminta mereka bubar," pungkasnya.
• Jelang Putusan MK, BPN Keluhkan Saksinya Takut dan Mundur saat akan Sidang: Kalau Jadi, Lebih Wow

Ucapan Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut ada kelompok teroris yang mungkin akan menyusupi aksi massa menyambut hasil putusan sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi, Kamis (27/6/2019).
Dikutip TribunWow.com dari BBC Indonesia, Moeldoko tidak menjelaskan secara rinci tentang jaringan teroris tersebut.
Namun, Moeldoko mengklaim, pemerintah sudah mengetahui dan memetakan jaringan teroris tersebut.
"Ada dari jaringan teroris juga ikut 'main'. Sudah saya petakan," kata Moeldoko di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Moeldoko menyebutkan, ada 30 orang yang termasuk dalam kelompok teroris sudah menyiapkan diri untuk mengikuti aksi tersebut.
Bahkan, terang Moeldoko, 30 orang tersebut sudah masuk ke Jakarta.
"Sudah masuk ke Jakarta. Sudah kita lihat dan kenali," papar Moeldoko.

Mengutip Kompas.com, Moeldoko memastikan, pihak aparat keamanan sudah mendeteksi pergerakan kelompok teroris itu.