Breaking News:

Terkini Daerah

Pengakuan Bos Pabrik Mancis yang Terbakar, Sebut Sosok Ini yang Tanggung Jawab soal Pintu Terkunci

Ini pengakuan bos besar pabrik korek api yang terbakar di Langkat, Sumatera Utara, Jumat (21/6/2019) lalu. Sosok lain disebut tanggungjawab soal kunci

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Claudia Noventa
Tribun Medan/Dedy Kurniawan
Bos pabrik korek api gas (mancis), Indramawan selaku Direktur Utama PT Kiat Unggul operasi perakitan mancis berbahan kimia yang mudah meledak sebagai kerajinan tangan di Mapolres Binjai, Senin (24/6/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Tiga orang ditetapkan menjadi tersangka atas kasus kebakaran pabrik macis atau korek api, di Binjai, Langkat, Sumatera Utara Jumat (21/6/2019).

Satu tersangka adalah Indramawan, bos alias pemilik pabrik tersebut, sementara dua lainnya Burhan (37), dan Lismawarni (43) yang merupakan manajer dan supervisor pabrik tersebut.

Akibat kebakaran itu, setidaknya ada 30 korban yang tewas lantaran tidak bisa menyelamatkan diri karena pintu terkunci dari luar.

Terkait dugaan penguncian pintu dari luar selama pekerja beraktivitas, bos besar pabrik tersebut angkat bicara.

Kepada petugas, ia mengaku bahwa tidak bertanggung jawab atas penguncian pintu selama bekerja.

Dikutip dari channel YouTube Official iNews, Selasa (25/6/2019), Indra membantah bahwa dirinya memerintah pekerjanya untuk mengunci pintu depan rumah.

Supervisor Pabrik Korek Api (Macis) di Binjai yang Terbakar Menangis karena Dijerat Pasal Berlapis

Ia berdalih, penguncian rumah dilakukan sendiri oleh mandor, untuk menghindari adanya produk yang dicuri oleh pekerja.

"Saya enggak pernah perintah itu (mengunci pintu)," jelas Indra.

"Itu mungkin keamanan aja (dari mandor)," tambahnya.

Kepada petugas, Indra menjelaskan bahwa sistem operasi yang ada di pabrik tersebut telah dilakukan sebelum ia memimpin perusahaan.

"Untuk sistem pabrik rumahan saya enggak tahu, itu manajer semua," ucap Indrawan dikutip dari TribunMedan.com Minggu (23/6/2019).

Sebelumnya, Indra diamankan di sebuah hotel setelah berusaha melarikan diri.

Ia yang sebelumnya sudah merencanakan datang ke kantor polisi, mengurungkan niatnya dan mencoba kabur.

"Kami bergerak cepat, awalnya dia mau datang itu, saya telpon gak datang-datang, jadi ada upaya kabur, makanya kami jemput di Four Points Hotel Medan," kata Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Wirhan Arif Minggu (23/6/2019).

Kebakaran Pabrik Korek Api di Binjai, Polisi Temukan Pegawai di Bawah Umur yang Jadi Korban

Mandor Ikut Jadi Korban

Dikutip dari TribunMedan.com, mandor pabrik korek api milik Indra yang terbakar, juga turut menjadi korban atas insiden tersebut.

Ia adalah sosok yang diduga mengunci pintu rumah sehingga menyebabkan pekerja tidak bisa keluar saat kebakaran terjadi.

Dari hasil pemeriksaan saksi, saat kejadian keadaan sudah sangat panik.

Pintu depan terkunci lantaran mandor sudah jadi korban kebakaran tersebut.

Ini Sosok Tersangka Pengusaha dan Manajer Pabrik Mancis yang Terbakar hingga Tewaskan 30 Orang

Lantaran kepanikan tersebut, pekerja tidak sempat menggunakan alat pemadam yang disediakan di pabrik tersebut.

Dugaan awal, kebakaran tersebut terjadi saat pekerja memasang kepala macis, namun terjadi kebocoran.

"Saat dilakukan penggesekan kepala macis, diduga ada yang bocor lalu dilepas sehingga menyambar ke macis lain," tutur  Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Wirhan Arif Minggu (23/6/2019).

Tiga orang tersangka dalam kasus terbakarnya pabrik korek api di Binjai dihadapkan ke publik dalam konferensi pers tadi siang.
Tiga orang tersangka dalam kasus terbakarnya pabrik korek api di Binjai dihadapkan ke publik dalam konferensi pers tadi siang. ((KOMPAS.com/Dewantoro))

Pabrik Tak Sesuai Prosedur

Dikutip dari Kompas.com, Kapolres Binjai AKBP Nugroho Tri Yulianto menjelaskan, banyak aturan yang dilanggar oleh pabrik korek api tersebut.

Puluhan pekerja yang meninggal dunia dalam insiden kecelakaan tersebut, ternyata mendapatkan upah yang tak layak.

Mereka diketahui hanya dibayar dengan gaji Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu.

Selain itu, pabrik tersebut juga tak memiliki izin usaha.

Mereka juga mengabaikan keselamatan dan juga kesejahteraan semua karyawannya.

"Apa mungkin ini untuk menghindari pajak, bisa jadi untuk menghindari jaminan sosial, karyawan tersebut, bisa jadi seperti itu atau untuk mengupah karyawannya di bawah UMR. Selain tidak memiliki izin usaha, perusahaan milik Indrawan juga memperkerjakan anak di bawah umur," jelas AKBP Nugroho Senin (24/6/2019).

"Ada korban atas nama Rani usianya masih 15 tahun dipekerjakan di situ," katanya.

Viral Ajakan Tryout Online CPNS 2019 Gratis, BKN: Hati-hati

Pabrik mancis di Jalan T Amir Hamzah, Binjai, dilahap api, Jumat (21/6/2019).
Pabrik mancis di Jalan T Amir Hamzah, Binjai, dilahap api, Jumat (21/6/2019). ((Tribun Medan/Dedy Kurniawan))

Kronologi Kejadian

Kebakaran pabrik korek api tersebut terjadi pukul 12.05 WIB pada Jumat (21/6/2019).

"Kita menerima laporan kebakaran sebuah rumah yang diduga sebagai home industri. Korban ada 30 di mana 27 dewasa dan tiga anak-anak (26 dewasa dan empat anak-anak). Untuk korban hidup ada empat orang," jelas Kapolsek Binjai AKP B Naibaho.

Kajadian tersebut bermula dari seorang karyawan yang sedang men-setting batu mancis yang sudah dipasang.

"Salah seorang karyawan saat itu sedang mencoba mancis. Namun tiba-tiba meledak dan menyabar mancis-mancis lainnya," ucap AKP B Naibaho dikutip dari TribunMedan.com.

Polisi Berhasil Identifikasi 7 Jenazah Korban Kebakaran Pabrik Mancis di Binjai, Ini Identitiasnya

Kebakaran tersebut memakan banyak korban lantaran, para pekerja tidak bisa menyelamatkan diri karena pintu depan yang terkunci.

"Karena posisi di belakang, korban tidak bisa keluar dari dalam rumah. Hal tersebut dikarenakan pintu depan tidak dapat diakses atau dibuka. Sementara semua jendel dalam keadaan memiliki jerjak besi," jelas AKP B Naibaho.

Kapolres Binjai, AKBP Nugroho Tri Nuryanto juga membenarkan semua korban tejebak di dalam rumah tersebut dan tidak bisa keluar menyelamatkan diri.

"Ya, mereka semua terjebak di dalam ruangan, jalan keluar enggak ada, mereka diduga terkunci," kata Kapolres Binjai, AKBP Nugroho Tri Nuryanto Jumat (21/6/2019).

Melengkapi keterangan, seorang petugas Damkar juga menuturkan bahwa korban tewas ada di beberapa lokasi yang berbeda di ruangan pabrik yang terbakar.

"Itu yang dalam satu kamar ada sepuluh jenazah, di lokasi lain ada sekitar 10 lagi, ada di dapur. Mungkin sampai 20 orang korbannya," kata petugas Damkar.

Korban kini sudah dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Medan.

(TribunWow.com)

WOW TODAY:

Tags:
Pabrik MancisKebakaranSumatera Utara
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved