Pilpres 2019
TKN Bicara soal Kemungkinan Gabungnya Gerindra ke Koalisi Indonesia Kerja, Sebut Lebih Dihormati
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin bicara soal kemungkinan bergabungnya Gerindra ke koalisi mereka.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin bicara soal kemungkinan bergabungnya Gerindra ke koalisi mereka.
Wakil Ketua TKN, Arsul Sani menyebut, Gerindra adalah partai yang lebih dihormati beberapa partai lain, untuk gabung ke Koalisi Indonesia Kerja.
Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan Gerindra bisa diterima gabung ke koalisi pemerintah.
• Refly Harun Kritik Hukum Acara MK: Misalnya Kehadiran Said Didu, Sudah Capek Tunggu sampai Subuh
"Ada memang sebagian partai di KIK yang katakanlah memberikan penghormatan lebih kepada Gerindra."
"Kenapa? Karena Gerindra dianggap lawan kontestasi yang gentle yang menggunakan jalur sesuai UU untuk kontestasi," ujar Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (24/6/2019).
• Temuan Baru Kerusuhan 22 Mei, Korban Diduga Dieksekusi di Tempat Lain sebelum Dibawa ke Lokasi Rusuh
Arsul mengatakan, ada juga partai KIK yang berpendapat jika koalisi mau ditambah, Gerindra pantas mendapatkan tawaran.
Meski demikian, kemungkinan itu juga tergantung sikap Partai Gerindra.
• Dahnil Anzar Pastikan Prabowo-Sandi Terima Hasil MK: Masyarakat Tahu Mana yang Legitimate
Menurut Arsul, bisa saja Partai Gerindra sudah memiliki sikap terkait posisinya terhadap pemerintahan yang akan datang.
"Sekali lagi, apakah Gerindra berkenan atau tidak, ya itu kami kembalikan kepada mereka. Yang jelas kami lebih hormati daripada yang proses pemilunya belum selesai lebih pengin belok begitu," ujar Arsul.
Adapun parpol koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf mendominasi kursi di DPR.
PDI-P yang memperoleh 27.053.961 suara atau 19,33 persen diperkirakan memiliki 128 kursi di DPR.
Golkar memperoleh 17.229.789 atau 12,31 persen dan diperkirakan menguasai 85 kursi di DPR.
• BW: Tunjukkan pada Saya Ada Tidak Pemilu di Dunia Korbannya Lebih dari 700, dan Itu Ada di Indonesia
PKB memperoleh 13.570.097 suara atau 9,69 persen diperkirakan menguasai 58 kursi.
Partai Nasdem memperoleh 12.661.792 suara atau 9,05 persen yang diperkirakan menguasai 59 kursi di parlemen.
Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan memperoleh suara 6.323.147 atau 4,52 persen. (Kompas.com/Jessi Carina)
WOW TODAY: