Pilpres 2019
Sempat Sebut 02 Tak akan Menang di MK, Faldo Maldini Kini Singgung Kemungkinan Prabowo Gabung Jokowi
Setelah sempat mengatakan Prabowo-Sandi tak akan menang di sidang MK, kini Faldo Maldini membahas soal kemungkinan Prabowo gabung dengan Jokowi.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
Misalnya, bisa saja Jokowi dan Prabowo sudah bertemu secara diam-diam.
Diungkapkan Faldo, hal ini juga berlaku untuk video yang ia bagikan sebelumnya.
Faldo menjelaskan, tidak ada yang tahu apa yang terjadi setelah ia membagikan video tersebut.
Misalnya saja, soal sejumlah tokoh yang menghubunginya hingga cawapres 02 Sandiaga Uno yang memberikan responsnya.
"Oleh karena itu, menurut gue, lu semua jangan jadi judgemental terhadap apa yang terjadi hari ini," tegasnya.
• Kubu Jokowi Mengaku Siap Terima Apapun Putusan MK, Bagaimana dengan Kubu Prabowo?
Simak videonya berikut ini:
Soal Prabowo Tak Akan Menang Pemilu di MK
Sementara itu seperti diberitakan TribunWow.com sebelumnya, Faldo dalam videonya sempat mengatakan bahwa kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak akan menang pemilu di MK.
Di awal video itu, Faldo mengatakan pernyataannya itu mungkin akan menimbulkan polemik.
"Pasti lu pengen bully gue, pasti hasrat lu untuk komen di IG dan YouTube gue makin membuncang besar gara-gara kalimat gue itu kan," ujar Faldo Maldini.
Ia lalu menerangkan alasan dirinya mengatakan Prabowo tak akan menang di MK.
• Sebut Demokrat dan PAN Dekati Jokowi, TKN: Kubu Prabowo-Sandiaga Tinggal Dua, PKS dan Gerindra
Menurutnya hal yang membuat Prabowo-Sandi tak mungkin menang adalah soal kekurangan suara Prabowo-Sandi dibanding paslon 01 Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin menjadi alasan susahnya kemenangan di MK.
Karena setidaknya Prabowo-Sandi harus memiliki setengah dari selisih suara di antara keduanya.
"Jadi secara legal formal kalau kita bicara kuantitiaf kekalahan Prabowo-Sandi itu 17 juta suara, dalam hal ini untuk membuktikan kecurangan itu," ujar Faldo.
"Setidaknya lu bisa membuktikan 50 persen lebih deh dari 17 juta itu terjadi kecurangan."
"Dari 17 juta lu bagi dua saja butuh 8,5 setidaknya lu butuh 9 juta bahwa terjadi potensi kecurangan dalam hasil penghitungan yang itu dibuktikan cengan C1 asli yang dimiliki oleh saksi, 9 juta suara."