Pilpres 2019
Kata Dahnil Anzar soal Kemungkinan Prabowo-Sandi Bergabung ke Koalisi Jokowi
Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar tanggapi kemungkinan pasangan calon 02 Prabowo-Sandi merapat ke koalisi 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan tanggapan terkait kemungkinan pasangan calon 02 Prabowo-Sandi merapat ke koalisi 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Diberitakan TribunWow.com dari Kompas.com, Dahnil menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih fokus dalam menghadapi sidang di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dahnil juga menegaskan, Prabowo masih menunggu putusan dari hakim MK terkait sengketa hasil Pilpres 2019 ini.
Terlebih, Dahnil mengatakan pihaknya optimis gugatannya akan dikabulkan oleh MK.
"Jadi sampai dengan detik ini terkait kompromi, terkait dengan bagi-bagi jabatan atau apapun itu sama sekali belum terpikir oleh Pak Prabowo dan Bang Sandi," kata Dahnil di Jakarta, Senin (24/6/2019).
• Mantan Hakim MK Beberkan Situasi di Belakang Layar RPH: Kadang Terjadi Perdebatan yang Ketat Sekali
Dahnil mengaku, dirinya belum tahu apakah setelah putusan sidang MK keluar, Jokowi dan Prabowo akan bertemu.
Meski demikian, Dahnil menegaskan, Prabowo selalu terbuka untuk bertemu dengan Jokowi.
Yang pasti, Dahnil menegaskan, pertemuan tersebut bukan dalam rangka melakukan lobi-lobi politik.
"Yang jelas Pak Prabowo sejak awal terbuka sekali bertemu dengan siapapun, dengan Pak Jokowi dengan siapapun. Tapi tidak pada frame untuk lobi-lobi, untuk bagi-bagi jabatan dan sebagainya," tegas Dahnil.
Dahnil menjelaskan, jika seandainya nanti ada pertemuan antara kedua tokoh tersebut, maka pertemuan itu adalah demi kepentingan masyarakat banyak.
Sebagai contoh, pertemuan tersebut berlangsung untuk membahas banyaknya pendukung Prabowo-Sandi yang tersangkut kasus hukum.
"Seperti ini kan belakangan ini banyak tokoh-tokoh BPN yang dikriminalisasi, kemudian dituduh makar dan sebagainya," katamya kemudian.
• Dahnil Anzar Angkat Suara soal Pertemuan Prabowo dan Jokowi Juga terkait Bagi-bagi Jabatan
Faldo Sebut Prabowo Mungkin Gabung ke Jokowi
Sementara itu sebelumnya, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini membahas soal kemungkinan bergabungnya Prabowo dengan calon presiden 01 Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini disampaikannya sebagai tanggapan atas banyaknya tudingan yang didapatnya setelah videonya yang menyebutkan bahwa Prabowo-Sandi tak akan menang pemilu dalam sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut seperti tampak dalam sebuah sebuah video yang dibagikan Faldo dalam saluran YouTubenya, Faldo Maldini, Minggu (23/6/2019).
Dalam video tersebut, Faldo awalnya menjelaskan maksud dari video yang dibuat sebelumnya terkait Prabowo-Sandi tak akan menang di MK.
Pasalnya, video tersebut menjadi perbicangan dan bahkan banyak pihak juga yang menyampaikan respons negatif dan memberikan sejumlah tuduhan pada Faldo.
• TKN Jokowi Tanggapi Isu Ada Pengerahan Massa saat Putusan MK, Mengaku Salut dengan Sikap Prabowo
Faldo menilai, banyak pihak yang menudingnya itu tidak paham pada maksud yang ia sampaikan dalam video sebelumnya.
Faldo menjelaskan, maksud dari video yang ia bagikan sebelumnya itu adalah soal menang gugatan di MK bukan berarti menang dalam pemilu.
"Karena ketika gugatan 02 diterima, bukan serta merta Pak Prabowo jadi presiden. Tapi ada proses lain seperti pemungutan suara ulang atau pemilihannya diulang jika 01 didiskualifikasi," jelas Faldo.
Setelah memberikan penjelasan, Faldo kemudian menyinggung soal kemungkinan Prabowo bergabung dengan Jokowi.
Faldo menilai, bukan menjadi masalah jika Prabowo nantinya bergabung dengan Jokowi atau sebaliknya.
Menurut Faldo, hal itu bukan sesuatu yang salah asalkan baik Jokowi maupun Prabowo bisa menjalankan nilai-nilai yang mereka perjuangkan selama masa kampanye.
• TKN Bicara soal Kemungkinan Gabungnya Gerindra ke Koalisi Indonesia Kerja, Sebut Lebih Dihormati
"Kalau bagi gue sekali lagi, nggak ada yang salah, asalkan mereka menjaga value yang mereka perjuangkan, bagi gue ya value-nya mereka pasti juga ada," kata Faldo.
"Ya misalnya jika Pak Prabowo gabung ke pemerintahannya Pak Jokowi, dia (Prabowo) bisa menyampaikan pikirannya, membuat negara ini APBNnya tidak bocor," kata Faldo.
Jika nantinya Prabowo tak bisa mengatasi persoalan kebocoran anggaran yang sempat ia klaim, Faldo memastikan akan memberikan kritikan pada sang Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Kalau seandainya Pak Prabowo enggak bisa melakukan itu pada akhirnya ketika bergabung ke Pak Jokowi, gue pasti bakal mengkritisi Pak Prabowo. Karena berarti dia nggak menjalankan value yang dia yakini," tegas dia.
(TribunWow.com)
WOW TODAY