Terkini Daerah
Kronologi Pemuda di Bekasi Jadi Korban Pengeroyokan dan Tewas Dibakar, Bermula dari Saling Ejek
Seorang pemuda di Bekasi menjadi korban pengeroyokan dan dibakar hingga berujung pada kematian. Berikut fakta-faktanya.
Editor: Rekarinta Vintoko
"Sekitar jam 4 kurang ada yang antar ke sini, tiga orang dia (Putra) diboncengin, saya kaget tahu-tahu dia udah luka bakar begitu," kata Tri kepada TribunJakarta.com, Kamis (13/6/2019).
Putra diantar warga masih dalam keadaan sadar, bahkan Tri sempat menanyakan keadaannya.
Namun anaknya tidak bisa berkata banyak, wajah, punggung hingga perutnya penuh luka bakar hingga menbuatnya metintih kesakitan.
"Masih sadar, masih bisa diajak ngomong, saya tanya ke orang yang antar putra katanya dia dikeroyok terus disiram pakai besin dibakar," jelas dia.
Tri kemudian bergegas membawa anaknya ke Rumah Sakit Umum Daerah Jatisampurna. Di sana, pihak rumah sakit menganjurkan agar Putra dibawa ke rumah sakit besar menyusul luka bakar yang diderita cukup serius.
"Akhirnya saya bawa ke RS Polri Kramat Jati, di sana langsung ditanganin dokter, abis selesai urus rumah sakit saya langsung lapor ke Polsek Jatiasih," ujar dia.
Pihak rumah sakit hari itu juga langsung mengambil tindakan operasi, luka bakar yang diderita Putra mayoritas berada di bagian wajah, punggung, tangan, dan perut.
"Sebelum operasi dia masih sadar, cuma pas abis operasi kondisinya makin menurun," jalas dia.
Pada tanggal 7 Juni 2019, kondisi Putra makin parah dan dia menghembuskan nafas terkahir tepat di hari kedua lebaran.
"Sejak hari pertama lebaran sampai hari kedua pas anak saya meninggal saya di rumah sakit aja," ujarnya.
Putra selama ini merupakan anak yang dikenal mandiri, dia sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot.
"Pas udah kerja udah hidup sendiri aja dia, enggak pernah ngerepotin orang tua, dia juga jarang pulang ke sini tidur di mes (kontrakan) paling pulang seminggu sekali," terangnya.
Dia juga bersyukur pihak kepolisian telah berhasil menangkap sejumlah pelaku pengeroyokan. Tri berharap para pelaku mendapatkan hukuman setimpal.
"Kabarnya udah ketangkep, waktu polisi cari-cari infomasi masih orang situ (dekat TKP) banyak yang susah kasi info, ya serahin aja semua ke polisi, mudah-mudahan bisa bisa dihukum setimpal," tandasnya.
Di sisi lain, Tri Ambarwati mengaku ikhlas dan tidak menyimpan dendam kepada pelaku.