Pilpres 2019
Dinilai Tak Serius Menangkan 02, Demokrat: Jangan seperti 2014 Ada Partai Diam-diam Pindah ke Jokowi
Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon angkat bicara saat partainya dinilai tak serius memenangkan kubu 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Jadi biarlah kemudian Gerindra yang memutuskan begitu lo, mereka yang mengundang kita ya mereka juga yang mengakhiri kan undangan itu begitu."
"Jangan seperti 2014, Golkar pindah ke Pak Jokowi, PAN pindah ke Pak Jokowi, PPP pindah ke Pak Jokowi diam-diam itu," sambungnya.
• Demokrat Minta Gerindra Gelar Open House di Rumah Prabowo: Soal Polemik Koalisi Mari Kita Tutup
Terkait persoalan tersebut, Jansen mengungkapkan bahwa sebenarnya Demokrat ingin memberikan kontribusi kepada sistem pemilu saat ini dan ke depannya.
"Partai Demokrat yang sudah cukup senior di Indonesia, ingin juga memberikan kontribusi kepada sistem pemilu kita begitu," ungkap Jansen.
"Jadi pemilu ini kan bukan hanya perkara kalah dan menang," tandasnya.
Simak videonya dari menit 3.40
Diberitakan sebelumnya, Jansen juga sempat menanggapi tuduhan bahwa partainya tidak serius dalam memenangkan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
Memberikan bukti dukungan penuh pada Prabowo-Sandi, Jansen membeberkan sederet perolehan suara untuk 02 yang diklaim hasil kerja Demokrat.
Dikutip dari channel YouTube Kompas TV, Minggu (9/6/2019), Jansen mengaku masih mati-matian mendukung Prabowo-Sandi sampai menjelang keputusan KPU 22 Mei 2019.
"Jangan dilihat suaranya, tapi lihat fakta di lapangan apa yang kita lakukan, jadi saya di tanggal 21 Mei malam, di ujung KPU memutuskan pihak 01 menang itu, masih menghantam meja loh di KPU, saya habis-habisan bela 02 itu," jelas Jansen.
"Itu kan di tanggal 21 Mei itu yang kata orang Demokrat sudah keluar dari 02, Demokrat tidak solid di 02, saya ini masih habis-habisan," tambahnya.
• Mengaku Belanjaanya Berat, Jokowi dan Keluarga Borong Alat Dapur hingga Buah, Apa Saja?
Setelah membeberkan satu bukti bahwa dirinya benar-benar mendukung mati-matian Prabowo-Sandi, Jansen kemudian menyinggung tuduhan tidak serius yang ditujukan pada AHY dan SBY.
"Yang kedua begini, saya kasih fakta empirik kembali ya, ini kan bermula bahwa Partai Demokrat, Pak SBY dan AHY tidak serius memenangkan Prabowo-Sandi begitu," kata Jansen.
"Saya kasih fakta empirik kembali, contoh misalnya, di Cikeas itu Pak Prabowo menang, di Kabupaten Pacitan, kampungnya Pak SBY, Pak Prabowo menang telak dari Pak Jokowi."
"Di Jawa Timur itu di Pemilu ini, Pak Prabowo itu kalah 8 juta suara, Pak Prabowo itu hanya menang di 2 kabupaten, Kabupaten Pacitan kampung Pak SBY dengan Bondowoso," jelasnya.
• Bicarakan Pertemuan AHY dan Jokowi, Pengamat: Ini Kode Keras Demokrat Beralih Koalisi ke Kubu 01
