Pilpres 2019
Andre Rosiade Sindir Ferdinand Hutahaean dan Rachland Nashidik terkait Sikap Demokrat pada Kubu 02
Politikus Gerindra Andre Rosiade menyindir Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean dan Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade, menyampaikan kalimat sindiran pada Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, dan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik.
Diberitakan TribunWow.com dari 'Apa Kabar Indonesia Malam' tvOne, Minggu (9/6/2019), sindirian tersebut terkait dengan polemik sikap Demokrat pada Koalisi 02.
Dalam pemaparannya, Andre menjelaskan bahwa pihaknya mempersilakan kepada Demokrat untuk keluar koalisi jika sudah merasa tidak betah.
• Soal Isu Demokrat Keluar dari Kubu Prabowo, Wasekjen Gerindra: Etika Berkoalisi Itu Perlu Dijaga
Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini juga mengungkapkan bahwa sikap Demokrat sudah tampak berbeda sejak pertama kali Komandan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Calon Presiden Petahana, Joko Widodo (Jokowi).
"Bagi kami prinsipnya sederhan saja. Kalau misalnya teman-teman Demokrat sudah tidak betah di koalisi, kalau mau keluar tentu haknya teman-teman Demokrat," jelas Andre.
"Karena kita tahu sejak pertemuan pertama Mas AHY dengan Pak Jokowi, kan sudah ada yang berubah," ungkap dia.
Dijelaskan Andre, sejak adanya pertemuan tersebut, sejumlah kader Demokrat terlihat selalu bersayap saat menyampaikan pemaparannya.
Andre juga menyebut Sekretaris Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ardy Mbalembout, yang juga hadir menjadi narasumber serta Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
"Ada yang bilang bahwa koalisi kami berakhir tanggal 22 Mei. Itu bosnya Bang Ardy tuh," papar Andre.
"Kalau Bang Ardy kan Wakil Ketua Divisi, ini Ketua Divisinya selalu bilang begitu."
"Bilang bahwa koalisi akan berakhir tanggal 22 Mei setelah KPU memplenokan," sambung dia.
Tak hanya itu, Andre juga mempertanyakan sikap sejumlah kader Demokrat yang menjadi terlalu sensitif.
• Jawaban Gerindra saat Ditanya soal Kekecewaan pada Partai Demokrat, Singgung SBY Telat Gabung 02

• Bukan Sendiri, Pelaku Bom Bunuh Diri di Surakarta Diduga Kerjasama dengan 2 Terduga Teroris
"Teman-teman begitu sensitif di Demokrat. Tiba-tiba ada akun anonim menyerang Partai Demokrat, atau menyerang Pak SBY dan Ibu Ani (Ketua Umum Demokrat), lalu teman-teman Demokrat begitu baperan," ujar Andre,
"Lalu bilang, 'kami keluar, kami sudah tidak lagi di BPN, kami sudah keluar dari 02'."
"Saya rasa ini agak aneh. Ada akun anonim, lalu ngambek, baperan, bikin pernyataan yang memicu kegaduhan koalisi," imbuhnya.