Soal Isu Demokrat Keluar dari Kubu Prabowo, Wasekjen Gerindra: Etika Berkoalisi Itu Perlu Dijaga

TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekjen Partai Gerindra, Taufik Riyadi menilai pentingnya menjaga etika dalam berkoalisi.

Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Taufik saat menjadi narasumber di CNN Indonesia seperti tampak dalam saluran YouTube CNN Indonesia, Senin (10/6/2019).

Awalnya, Taufik menyebutkan pentingnya koalisi menjaga solidaritas antar partai pengusung.

• Jawaban Gerindra saat Ditanya soal Kekecewaan pada Partai Demokrat, Singgung SBY Telat Gabung 02

Pasalnya menurut Taufik, jika tak solid, maka pihak yang menjadi lawan dalam kontestasi akan terus memberikan serangan.

"Kalau ini tidak solid, pihak 01 pasti akan kasih umpan lambung terus. Sinyal-sinyal itu terus di munculkan," kata Taufik.

Atas pernyataannya itu, Taufik lantas menegaskan bahwa sikap partai di koalisi harus jelas.

"Ini yang juga menurut saya musti clear antara koalisi di antara kita," jelas dia.

Namun, terkait Demokrat ini, Taufik menyebutkan, selama Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak menyatakan keluar koalisi, maka Demokrat masihlah menjadi bagian dari kubu 02.

"Bagi kami sebenarnya, sepanjang ketua umum tidak mengatakan keluar dari koalisi, maka mereka masih bagian dari koalisi," jelas dia.

"Tapi yang paling penting, etika berkoalisi itu perlu dijaga," sambung dia.

Taufik lantas menyampaikan sindiran terkait sikap Partai Demokrat.

Ia menyebutkan,ada hal-hal yang bisa dibicarakan secara internal di BPN.

• Soal AHY Temui Megawati dan Belum Ketemu Prabowo, Andi Mallangrangeng: Tergantung yang Open House

Taufik juga menyinggung Demokrat yang seharusnya sebagai kubu 02 bisa fokus untuk pembuktian gugatan di MK, atau mengevaluasi pemilu serentak yang memakan banyak korban.

"Karena buat saja, jangan terus bicara soal bagi-bagi kekuasaan," ungkap dia.

Taufik kemudian membahas soal pertemuan AHY dengan Calon Presiden 01, Joko Widodo atau Jokowi.