Terkini Nasional
Respons Jokowi saat Dikabarkan Sudah Kantongi Mapping dan Dalang Rusuh 22 Mei
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali angkat bicara terkait aksi kerusuhan 22 Mei lalu.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali angkat bicara terkait aksi kerusuhan 22 Mei lalu.
Jokowi memberikan respons saat dikabarkan sudah mengantongi mapping dan dalang dalam aksi kerusuhan tersebut.
Hal itu ditanggapi Jokowi dalam sesi wawancara acara Berita Satu News Channel, seperti yang dikutip TribunWow.com, Senin (3/6/2019).
"Bapak saya dengar sudah mengantongi mapping dan dalang dari gerakan ini?" tanya pembawa acara.
• Soal Penangkapan Tersangka Kerusuhan 22 Mei, Jokowi: Jangan Dicampuradukkan dengan Politik
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, tampak Jokowi sedikit terkekeh.
Lalu dengan tegas Jokowi menjelaskan bahwa urusan tersebut merupakan urusan dari kepolisian.
Sebab menurutnya, aksi rusuh yang terjadi termasuk ke dalam ranah penegakkan hukum.
"Ya itu urusannya Polri lah," ujar Jokowi.
"Kalau sudah urusan penegakkan hukum itu urusan Polri," sambungnya.
Terkait itu, Jokowi menyatakan bahwa aparat tetap akan menindak kasus kerusuhan dengan tegas.
• Presiden Jokowi Sebut Indonesia Kehilangan Tokoh Wanita Terbaik atas Meninggalnya Ani Yudhoyono
Ia mengungkapkan investigasi tetap dilakukan hingga kasus tersebut selesai dengan tuntas.
"Yang jelas akan diinvestigasi akan diusut tuntas biar jelas aktor lapangannya siapa, siapa yang menggerakkan, dalangnya siapa sutradaranya siapa, harus jelas," papar Jokowi.
Pembawa acara lantas menanyakan apakah hal tersebut menjadi bagian upaya untuk meredam situasi politik yang memanas.
"Atau ini juga bisa jadi bagian kompromi, katakanlah supaya situasi politik semakin dingin, penegakkan hukum ini dikesampingkan?" tanya pembawa acara lagi.
Jokowi menampik pernyataan tersebut.
• Mantan Hakim MK Maruarar Siahaan Bicarakan Kemungkinan Dugaan Kecurangan TSM Bisa Dibuktikan Kubu 02
Jokowi mengungkapkan bahwa aksi rusuh yang terjadi tidak ada kaitannya dengan proses politik yang ada.