Breaking News:

Terkini Daerah

Andi Bakar Uang Rp 10 Juta yang Dirampas setelah Bunuh Bapak dan Anak, Padahal Rp 15 Juta Dikantongi

Andi (35) menghabisi nyawa seorang bapak, Bustori (53) dan anak angkatnya Tegar (5) Kamis (30/5/2019). Ia juga mengambil Rp 15 juta dari korban.

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
Tribunlampung.co.id/Didik
Kepala Polres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro yang didampingi jajarannya menunjukkan linggis yang dipakai pelaku membunuh Bapak dan Anak di Desa Cimanuk, Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran, Sabtu (1/6/2019) dalam ungkap kasus di hadapan wartawan. 

TRIBUNWOW.COM - Andi Nofiandi (35) menghabisi nyawa seorang bapak, Bustori (53) dan anak angkatnya Tegar (5) Kamis (30/5/2019).

Dikutip dari TribunLampung.com, kejadian tersebut terjadi di Desa Cimanuk, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Tak hanya menghabisi nyawa korban, pelaku juga merampas uang tunai sebanyak Rp 15 juta dari tangan korban.

Meski uang yang dikantonginya sebesar Rp 15 juta, Andi ternyata tak menggunakannya semuanya.

Andi yang diamankan pada Jumat (31/5/2019) diketahui hanya menggunakan uang sebesar Rp 5 juta.

Sementara Rp 10 juta lainnya dibakar oleh pelaku untuk menghilangkan jejak pembunuhan yang dilakukan.

Ani Yudhoyono menjadi Sosok Penguat Demokrat, Andi Malarangeng: Bu Ani Mewanti-wanti Kader Perempuan

Kapolres Pesawaran AKBP Popon Ardianto menuturkan, Andi menggunakan uang Rp 5 juta untuk membayar sepeda motornya yang digadaikan.

Bukti tersebut diperkuat dengan keterangan saksi yakni orang yang menerima gadaian motor dari Andi.

Saksi tersebut menjelaskan bahwa Andi Kamis (30/5/2019) siang mendatanginya untuk mengambil sepeda motor dengan tebusan Rp 5 juta.

Saat diamankan, Andi langsung digelandang ke kantor polisi untuk dilakukan interogasi.

Dari sana, diketahui bahwa sisa uang yang ia ambil dari korban, dibakar dan dilenyapkan.

Untuk menguatkan bukti tersebut, kepolisian lantas meminta Andi menunjukkan lokasi dimana Andi membakar uang yang ia rampas tersebut.

Dijelaskan oleh Popon, niat awal Andi mendatangi kediaman pelaku adalah untuk meminjam uang senilai Rp 18 juta rupiah.

Singgung Kerugian Harga Tiket Pesawat Mahal, Edy Rahmayadi: Setengah Mati Mereka Memeliharanya

Kepala Polres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro yang didampingi jajarannya menunjukkan linggis yang dipakai pelaku membunuh Bapak dan Anak di Desa Cimanuk, Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran, Sabtu (1/6/2019) dalam ungkap kasus di hadapan wartawan.
Kepala Polres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro yang didampingi jajarannya menunjukkan linggis yang dipakai pelaku membunuh Bapak dan Anak di Desa Cimanuk, Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran, Sabtu (1/6/2019) dalam ungkap kasus di hadapan wartawan. (Tribunlampung.co.id/Didik)

Lantaran tidak diberikan oleh korban Bustori, pelaku kemudian berniat membunuh korban.

Ia datang ke rumah korban dengan membawa sebuah linggis yang dipinjamnya dari tetangga.

Saat berada di kediaman korban, Andi langsung mengayunkan linggis dari belakang, sampai korban tewas.

Setelah melenyapkan nyawa Bustori, Andi kemudian meletakkan korban di tempat tidur.

Nahas, saat itulah, anak korban yang masih berusia 5 tahun terbangun dan melihat kondisi sang ayah yang sudah tewas.

Mengetahui hal tersebut, pelaku gugup dan kemudian mengayunkan linggis ke leher Tegar sampai tewas.

Ia kemudian kabur dari rumah, dan membawa uang sebesar Rp 15 juta yang diambil dari korban.

Saat ditemukan, terdapat busa di mulut korban Tegar.

Terkait hal tersebut, kepolisian masih mendalami adakah racun atau cairan yang juga digunakan oleh pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

"Mengenai busa yang keluar dari mulut Tegar, kita masih lakukan pengujian terhadap sampel air liurnya," ungkap Popon, Sabtu (1/6/2019).

Viral karena Harga Tinggi, Warung Lesehan Bu Anny Slawi Akhirnya Buat Daftar Harga, Lihat Angkanya

Warga berkumpul di depan rumah Bustori di Desa Cimanuk, Kecamatan Way Lima, Pesawaran, Lampung, Kamis, 30 Mei 2019 malam. Bustori dan anaknya ditemukan tewas di kamar rumahnya, sekitar pukul 14.00 WIB.
Warga berkumpul di depan rumah Bustori di Desa Cimanuk, Kecamatan Way Lima, Pesawaran, Lampung, Kamis, 30 Mei 2019 malam. Bustori dan anaknya ditemukan tewas di kamar rumahnya, sekitar pukul 14.00 WIB. (((Tribunlampung.co.id/Robertus Didik Budiawan)))

Pelaku Tewas

Dikutip dari TribunLampung.com, Andi tewas lantaran tembakan anggota kepolisian.

Diketahui, Andi sempat memberontak dan berusaha kabur saat diminta menunjukkan barang bukti.

Akibatnya, kepolisian menembakkan tembakan peringatan.

"Petugas memberikan tembakkan peringatan tidak diindahkan, kemudian memberikan tindakkan tegas terukur," ucap Popon.

Setelah mendapat empat tembakan dari kepolisian, Andi dilarikan ke RSUD Pesawaran untuk mendapat penanganan medis.

Namun ternyata perdarahan tidak berhenti hingga akhirnya Andi dipindahkan ke RS Bayangkara.

Karena mengalami banyak pendarahan, pelaku akhirnya tewas.

"Pukul 12.00 siang dibawa ke RS Bayangkara dilakukan penanganan di sana, habis salat Jumat pelaku menghembuskan nafas akibat kehabisan darah," ucap Popon Sabtu 91/5/2019).

Setelah dilakukan visum, jasad Andi dipulangkan ke keluarganya untuk dimakamkan.

Eks Hakim MK Sebut Jokowi-Maruf Tak Bisa Didiskualifikasi meski BPN Bisa Buktikan Kecurangan TSM

Kronologi Penemuan Jasad Korban

Menurut penuturan kakak korban, Bustomi (65), korban ditemukan oleh adiknya Ahmad Suhari sekitar pukul 14.00 WIB.

Penemuan tersebut berawal dari kecurigaan Ahamd yang melihat rumah Bustori masih tertutup rapat di siang hari.

Bahkan bangkel yang dikelola Bustori tidak menunjukan aktivitas dan masih tertutup rapat tidak seperti biasanya.

"Bustori kesehariannya membuka bengkel. Dari pagi kok enggak buka-buka gitu lo," ucap Bustomi dikutip dari TribunLampung.com Jumat (31/5/2019).

Karena rasa curiganya, Ahmad mendatangi rumah Bustori dan mencoba mencari.

Ia memanggil-manggil nama kakaknya namun tidak ada respons.

Viral di Instagram Video Wanita Melompat dari Mobil yang Melaju Kencang, Ini Fakta dan Kronologinya

Tidak berhenti berusaha, Ahmad mencoba mengintip ke dalam rumah kakaknya melalui jendela.

Di dalam rumah tersebut, Ahmad melihat kendaraan bermotor sang kakak masih terparkir.

Melihat hal itu Ahmad semakin curiga pada kondisi sang kakak.

Padahal, Ahmad mengetahui kebiasaan Bustori yang hanya akan meninggalkan rumah untuk pergi berbelanja ke Pringsewu atau ke Bandar Lampung dengan mengendarai motornya.

Ahmad berinisiatif memanjat tembok pagar bagian belakang untuk melihat keberadaan kakaknya.

Namun ternyata, Ahmad menemukan kakak dan keponakannya sudah terkapar tak bernyawa di dalam kamar.

Ahmad segera mengabarkan kematian sang kakak pada saudara-saudaranya dan menghubungi polisi.

(TribunWow.com)

WOW TODAY:

Tags:
PerampokanLampungKasus Pembunuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved