Ani Yudhoyono Meninggal Dunia
Pernyataan Lengkap SBY Lepas Kepergian Ani Yudhoyono: Selamat Jalan Istri Tercinta
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan sambutannya pada para pelayat yang hadir di Cikeas, Minggu (2/6/2019).
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan sambutannya pada para pelayat yang hadir di Cikeas, Minggu (2/6/2019).
Dalam tayangan live dari KompasTV, SBY memberikan sambutan seusai jenazah sang istri, Ani Yudhoyono dipindahkan dari dalam rumah ke pendopo Cikeas.
Dengan wajah yang sembab, SBY menceritakan soal betapa sayangnya sang istri pada rakyat Indonesia.
SBY juga memaparkan soal momen terakhir dirinya dan keluarga sebelum Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhirnya.
SBY juga memaparkan cita-cita apa saja yang ingin diwujudkan oleh Ani Yudhoyono, yang kemudian ia sebutkan akan diwujudkan olehnya dan keluarga.
• SBY Ungkap Doa yang Ia Panjatkan Sesaat sebelum Ani Yudhoyono Hembuskan Napas Terakhirnya
Berikut pernyataan lengkap SBY dalam sambutannya.
"Innalillahi wa innalillahi rajiun
Bapak Ibu yang saya cintai dan saya muliakan.
Saya yakin bapak ibu dan para sahabat mengenal ibu Ani, mungkin bapak ibu juga menyayanginya, karena saya sebagai saksi, Ibu Ani sangat sayang kepada saudara-saudaranya, rakyat Indonesia, apapun identitasnya, apapun agamanya, apapun etnisnya, dari daerah, aliran politiknya, she loves everybody.
Ibu Ani memperlakukan semua orang sebagai saudara selama 10 tahun mendampingi saya (sebagai Ibu Negara). Itulah bagaimana Ibu Ani bersahabat menjaga persaudaraan dan bahkan kerukunan bersama saudara-saudaranya lintas identitas.
Saya menyaksikan dan mengetahui bahwa 4 bulan Ibu Ani dirawat di Singapura karena menderita penyakit kanker darah dengan kategori yang sangat ganas, banyak yang mendoakan di masjid, di gereja, di kelenteng, vihara, pura, dan tempat ibadah yang lain.
• Kenang Mendiang Ani Yudhoyono, SBY Berencana Tulis Buku yang Bercerita soal Kehidupan sang Istri
Ibu Ani selalu meneteskan air matanya. Mengingat saudaranya masih ingat dan mendoakan di tengah perjuangan yang berat Ibu Ani untuk melawan blood cancer dengan kategori yang very agresive itu.
Oleh karena itu, saya, keluarga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pada sahabat baik yang hadir hari ini ataupun di seluruh tanah air dan dimanaoun berada atas ketulusan dan keikhlasan untuk mendoakan kesembuhan Ibu Ani.
Namun Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa menentukan yang lain. Saya yakin sebagai orang yang beriman, keputusan Allah, keputusan Tuhan pasti lebih baik dari apa yang dipikirkan manusia.
Beberapa saat sebelum Ibu Ani menghembuskan napas yang terakhir, karena 3 hari 3 malam, saya beserta AHY dan Annisa, EBY dan Aliya tidak meninggalkan sejengkal pun dari Bu Ani berbaring, berusaha melawan, berusaha untuk bertahan, meskipun Allah meletakkan batas kemampuan manusia, seberapa kuatpun dia.