Kabar Tokoh
SBY Singgung Pihak yang Ragukan Penyakit sang Istri: Bu Ani Meneteskan Air Mata Dengar Tuduhan Itu
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pihak yang memberikan tudingan pada sang istri, Ani Yudhoyono.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
Simak video selengkapnya mulai menit ke 4.45:
Sementara itu, diketahui, pihak yang dimaksud SBY dalam pemaparannya adalah warganet yang membuat sejumlah kader Demokrat menyatakan mundur dari koalisi pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Satu yang memaparkan soal warganet itu adalah Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Diberitakan TribunWow.com dari kicauan di akun Twitter @FerdinandHaean2, Minggu (19/5/2019), Ferdinand Hutahaean menyatakan berhenti mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno karena merasa kecewa bahwa ada buzzer yang ia sebut sebagai 'buzzer setan gundul' telah menghina Ani Yudhoyono.
"Pagi ini, sy menemukan bullyan yg sgt tdk berperi kemanusiaan dr buzzer setan gundul yg mengolok Ibunda Ani yg sedang sakit. Sikap itu sangat BRUTAL. Atas perilaku brutal buzzer setan gundul itu, saya FERDINAND HUTAHAEAN, saat ini menyatakan BERHENTI MENDUKUNG PRABOWO SANDI," tulis Ferdinand.
• Temukan Sejumlah Bukti Aksi 22 Mei Ditunggangi Pihak Ketiga, Polri Ungkap Aksi Sudah Direncanakan

Dikutip dari Kompas.com yang melakukan konfirmasi, Ferdinand membenarkan pernyataan tersebut.
Ferdinand menjelaskan bahwa dirinya tidak terima karena Ani Yudhoyono mendapatkan hinaan dari para pendukung Prabowo-Sandi melalui media sosial.
Menurut Ferdinand, buzzer menyebut bahwa Ani tidak benar-benar sedang sakit.
Ferdinand bahkan memaparkan bahwa dirinya akan mengusulkan kepada partai untuk keluar dari koalisi 02 itu.
"Ya itu sikap saya resmi dan saya akan minta partai besok juga untuk keluar dan mundur. Tapi apakah akan disetujui, saya tidak tahu. Tapi saya serius akan melawan penghinaan besar kepada Ibu Ani secara politik, tidak bisa dibiarkan," ujar dia.
Fedinand mengungkapkan, Partai Demokrat selama ini kerap kali diserang terkait sikap politiknya.
Ferdinand mengaku, dirinya sebenarnya tidak pernah mempermasalahkan serangan-serangan seperti itu.
Namun, tegas Ferdinand, ketika yang diserang adalah Ani Yudhoyono, di mana saat ini sedang dalam keadaan sakit, maka hal tersebut tak bisa lagi ditoleransi.
"Kalau sudah masuk ke ranah kemanusiaan, tidak bisa ditolerir," tegas dia.
• Soal Tudingan 17,5 Juta DPT Tak Masuk Akal, KPU: Apa Mungkin Pemilu 2019 Lebih Rendah dari 2014?
Sementara itu sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik melalui akun Twitter @RachlanNashidik juga menyatakan hal serupa, Sabtu (18/5/2019).
"Capresnya Prabowo. Tapi nuntut SBY yang berjuang di front paling depan.
SBY dituding "abu-abu", "licik", "pengkhianat", karena curahkan waktu untuk Ibu Ani yang sakit di Singapura.
Ibu Ani bahkan dituding sakit palsu. Ada yang menyumpahi cepat mati.
Pak Prabowo? Diam saja," tulis Rachland.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)
WOW TODAY: