Pilpres 2019
Dampingi Prabowo yang Beri Pernyataan soal Aksi 22 Mei, Ekspresi Sandiaga Beda dengan Rekan Koalisi
Lihat ekspresi Sandiaga Uno yang dampingi Prabowo Subianto dalam pernyataan aksi 22 Mei.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Calon presiden (capres) 02, Prabowo Subianto memberikan pernyataan soal aksi kerusuhan 22 Mei.
Pernyataan itu diberikan Prabowo di kediamannya di Kertanegara pada Rabu (22/5/2019) sore.
Ia tampak didampingi oleh calon wakil presiden (cawapres) 02 Sandiaga Uno, politisi PAN Hanafi Rais, dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.
Ada pula dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) seperti Tedjo Edhy, Dahnil Anzar, dan Fadli Zon.
• Menangis Tersedu Mencari Ibunya, Korban Gas Air Mata dalam Kerusuhan 22 Mei: Mama Mana? Tolong!
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo tampak membacakan pernyataannya soal aksi 22 Mei melalui kertas yang ia baca.
Sandiaga Uno juga tampak membawa secarik kertas yang ia bawa di tangan kanannya.
Saat Prabowo membacakan isi dari pernyataannya, para rekan koalisi terlihat melihat ke arahnya dengan ekspresi tenang.
Sementara Sandiaga Uno tertangkap kamera beberapa kali menundukkan kepalanya.
• Mantan Ketua MK Mahfud MD Jelaskan Prabowo Bisa Berbalik Ungguli Jokowi dengan Perolehan 55 Persen
Tak hanya sebentar, Sandiaga berulang kali menundukkan kepala selama Prabowo membacakan pernyataannya.
Ekspresi tersebut berbeda dengan anggota koalisi lainnya yang menatap ke arah depan.

Sandiaga Uno yang tertunduk saat dengar pernyataan Prabowo, Rabu (22/5/2019). (YouTube Official iNews)
Sementara itu, berikut isi pernyataan lengkap dari Prabowo yang ia bacakan:
• Soal Kericuhan Aksi Massa, Jokowi: Saya Tidak Memberikan Toleransi pada Siapapun, Terutama Perusuh
"Para saudara se-tanah air yang melihat acara ini terutama yang ada di Jakarta, saya akan membacakan statement yang kami susun untuk menyikapi keadaan yang sedang berlangsung dewasa ini.
Yang pertama Innalillahi wainaillaihi rojiun kami mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya 6 orang dan terlukanya ratusan masyarakat yang menjadi korban kekerasan pada malam hari dan dini hari yang baru lalu.
Dua, seperti yang sudah kami sampaikan berkali-kali sebelumnya, kami mendukung semua penggunaan hak konstitusional yang berakhlak yang damai, dan tanpa kekerasan dalam perjuangan politik kebangsaan kita.
Oleh sebab itu saya menghimbau kepada seluruh pihak masyarakat yang menyampaikan aspirasinya pihak kepolisian, pihak TNI, dan semua pihak untuk menahan diri agar tidak melakukan kekerasan fisik, termasuk kepada seluruh pejabat publik, pejabat kepolisian, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, netizen dan seluruh anak bangsa untuk menghindari kekerasan verbal pun yang dapat memprovokasi apalagi di bulan Ramadan yang baik dan suci ini.
• Fadli Zon dan Neno Warisman Sempat Beri Orasi saat Sambangi Massa Aksi 22 Mei di Depan Bawaslu RI
Tiga, kami meminta peristiwa kekerasan tadi malam dan juga yang terjadi subuh tadi yang telah mencoreng martabat dan marwah Bangsa Indonesia jangan boleh terjadi lagi.