Breaking News:

Viral Medsos

RSPAD akan Laporkan Penyebar Kabar Hoaks Kematian Babinsa Serda Supran Sida karena Cacar Monyet

Pihak RSPAD yang merawat Serda Supran Sida berencana laporkan penyebar hoaks mengenai cacar monyet. Kabar tersebut dianggap meresahkan masyarakat.

Penulis: AmirulNisa
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
Tribunnews.com
Gambar Mayat 

TRIBUNWOW.COM - Kabar meninggalnya seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kelurahan Sumur Putri, Telukbetung Selatan, Lampung yang meninggal karena penyakit cacar monyet atau Monkeypox menjadi perbincangan heboh di masyarakat.

Setelah dikonfirmasi, ternyata kabar tersebut adalah hoaks atau bohong.

Pihak RSPAD Gatot Soebroto yang merawat Babinsa bernama Serda Supran Sida, berencana melaporka orang yang menyebarkan berita hoaks tersebut.

Dikutip dari Wartakota.com, kabar hoaks yang beredar mengenai meninggalnya Serda Supra Sida dianggap bisa meresahkan masyarakat, Senin (20/5/2019).

Penjelasan Lengkap soal Cacar Monyet, dari Pengertian, Penularan, Gejala, hingga Pengobatan

"RSPAD sedang melacak dan mempertimbangkan laporan ke polisi," ucap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Anung Sugiantono, Minggu (19/5/2019).

Sebelumnya ia juga telah melakukan konfirmasi, bahwa penyakit yang menyerang Babinsa tersebut bukanlah cacar monyet.

Ia juga meminta masyarakat untuk berhenti menyebarkan berita tersebut.

"Hoaks! Jangan lagi disebarkan," ucap Anung.

Kabar hoask tersebut tersebar di sosial media, dan menjadi ramai dibicarakan masyarakat.

Dikutip dari TribunLampung.co.id, Kepala Penerangan (Kepenrem) 043/Gatam Mayor Czi I Made Arimbawa menjelaskan, bahwa Serda Supra Sida sudah lama mengidam suatu penyakit, Senin (20/5/2019).

"Almarhum ini juga sudah sakit cukup lama dan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, namun bukan karena cacar monyet," ucap Arimbawa.

Kronologi Kasus Mutilasi di Pasar Besar Malang, Mulai dari Perkenalan hingga Pembunuhan Korban

Ia menjelaskan bahwa Serda Supra Sida meninggal dengan diagnosis Anemia, akibat Epistaksus dan riwayat TBC.

"Almarhum memang sebelumnya telah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) karena epistaksis (hidung berdarah), selama satu minggu dengan penanganan transfusi darah. Selanjutnya baru dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, pada Kamis (16/5/) lalu," jelas Arimbawa, dikutip dari Wartakota.com, Senin (20/5/2019).

Selain itu Kependam II/Swj Kolonel Inf Djohan Darmanwan menjelaskan, bahwa Serda Supra Sida terkena virus protozoa.

"Almarhum mengalami kulit hipersensitif, terus kena virus protozoa dan TBC. Jadi bukan karena cacar monyet," ucap Djohan.

Terungkap Fakta Baru Kasus Mutilasi di Malang, Sugeng Bunuh Korban karena Tak Bisa Penuhi Nafsunya

Pemakaman

Upacara pemakaman dilakukan secara militer pada Minggu (19/5/2019) pukul 10.15 WIB.

Pemakaman dilakukan di Pekon Pahmungan Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Almarhum mendapat penghormatan trakhir dari Dandim 0410/KBL Letkol ARM Wahyu Jadmiko.

Kondisi Almarhum yang terus drop setelah dirujuk ke Jakata akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (18/5/2019) pukul 10.00 WIB.

Jenasah kemudian diberangkatkan ke Lampung via darat dan langsung dimakamkan.

Viral Aksi Pria Naiki Menara Masjid dan Telanjang Dada Seharian, Tak Mempan Dibujuk dan Nekat Loncat

Cacar Monyet

Gambar orang yang terkena Monkeypox atau cacar monyet
Gambar orang yang terkena Monkeypox atau cacar monyet (Laman resmi WHO/CDC Public Health Image Library)

Dikutip dari laman resmi WHO, cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus, dan ditularkan pada manusia melalui hewan.

Biasanya, penyakit ini terjadi di bagian terpencil Afrika tengah dan barat, dekat hutan hujan tropis.

Virus monkeypox sebagian besar ditularkan kepada orang-orang dari berbagai binatang liar seperti tikus dan primata, tetapi memiliki penyebaran sekunder terbatas melalui penularan dari manusia ke manusia.

Virus monkeypox pertama kali menyerang manusia diidentifikasi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo (sebelumnya dikenal sebagai Zaire), pada seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun di sebuah daerah di mana cacar telah dihilangkan pada tahun 1968.

Viral di FB Pelanggar Busway Marahi Petugas dan Sebut Rekan Polisi, Akhirnya Lolos Lintasi Jalur

Sejak saat itu, sejumlah kasus terus terjadi di daerah-daerah pedesaan yang tersebar di Afrika, di mana Republik Demokratik Kongo menjadi lokasi terparah penyebaran penyakit tersebut

Sejak 1970, kasus monkeypox pada manusia telah dilaporkan dari 10 negara Afrika, meliputi Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Pantai Gading, Liberia, Sierra Leone, Gabon dan Sudan Selatan.

Laporan pertama adanya kasus Monkeypox di luar Afrika, terjadi di Amerika Serikat pada 2003.

Pada tahun 2017 Nigeria mengalami wabah terbesar yang terdokumentasi, sekitar 40 tahun sejak negara tersebut mengkonfirmasi kasus monkeypox terakhir.

Sementara, pada tahun lalu terdapat tiga kasus monkeypox yang dua diantaranya di Inggris dan satu kasus di Israel.

(TribunWow.com/Ami/Ananda)

WOW TODAY:

Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved