Breaking News:

Terkini Daerah

Video Pengakuan Terduga Pelaku Mutilasi Wanita di Malang: Dia Bilang Enggak Kuat, Mending Mati

Video pengakuan terduga pelaku mutilasi jasad wanita di Pasar Besar Kota Malang. Pelaku mengaku diminta membunuh karena korban tak kuat sakit.

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
Surya Malang/Polres Malang Kota
Sugeng, terduga pelaku mutilasi di Kota Malang. 

Dijelaskan oleh Sugeng, ia mengakui telah memutilasi korban, namun ia tidak membunuh korban lantar korban sudah meninggal dunia terlebih dahulu.

"Sakwontene ngangge gunting, wong niku mpun sedo, mpun mati, jalukane larena (seadanya pakai gunting, orang itu korban sudah meninggal, jadi permintaan korban)," jelas Sugeng.

TKN Komentari Kasus Eggi Sudjana yang Dituding sebagai Bentuk Kepentingan Kekuasaan untuk Membungkam

 

Sementara itu, dikutip dari SuryaMalang.com, Sugeng mengaku berkenalan dengan korban di depan Klenteng Eng An Kiong, Sabtu (11/5/2019).

Setelah perkenalan itu, korban dibawanya ke Pasar Besar sekitar pukul 07.00 WIB.

Saat itu Sugeng mengaku bahwa korban sedang sakit.

"Menurut kesaksian yang bersangkutan, nama korban itu 'Maluku'. Entah itu nama korban, atau tempat tinggal korban, tapi yang bersangkutan hanya menyebut itu," ucap Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri dikutip dari SuryaMalang.com.

Tak lama, sekitar pukul 17.00 WIB korban meninggal dunia di Pasar Besar.

Saat ditanya soal mutilasi yang dilakukannya, Sugeng juga membenarkan bahwa ia telah memutilasi korban pada Senin (13/5/2019).

Sugeng mengaku bahwa mutilasi itu dilakukan atas keinginan korban.

"Jadi korban ini ketemu dengan terduga pelaku dalam keadaan sakit. Sebelum meninggal, korban berpesan supaya tubuhnya dipotong," ujar AKBP Asfuri Rabu (15/5/2019).

Pelaku Mutilasi Mayat Wanita di Malang Tertangkap, Tato Sugeng dan Anjing Pelacak Jadi Kunci Utama

Dari penyelidikan, Sugeng diduga memutilasi korban menggunakan sebuah gunting.

AKBP Asfuri juga menjelaskan bahwa telapak kaki korban ditato Sugeng menggunakan alat untuk sol sepatu dan menggunakan tinta bolpoin.

"Kalau alat untuk menato telapak kaki itu semacam alat untuk sol sepatu kemudian tintanya menggunakan bolpoin," ucap Asfuri.

Meski Sugeng mengaku memutilasi korban, kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut soal kasus ini.

"Kami masih menyelidiki kasus mutilasi ini. Mulai dari motif mutilasi dan apakah Sugeng ini melakukan pembunuhan kepada korban. Ini yang masih kami selidiki," ucap AKBP Asfuri.

Halaman
1234
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved