Pilpres 2019
Tanggapi soal Prabowo Tolak Penghitungan Suara KPU, Mendagri: Pemilu yang Sukses Jangan Dicederai
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo turut memberikan tanggapan mengenai pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo turut memberikan tanggapan mengenai pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, yang akan menolak hasil perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, hal ini diungkapkan Mendagri saat ditemui di Hotel Santika Premiere, Jakarta Barat, Rabu (15/5/2019).
Ia menuturkan sikap kubu 02 tersebut bisa mencederai demokrasi.
"Jangan menciderai demokrasi lah, karena proses tahapan sampai hari H, pencoblosan yang sukses, yang tingkat partisipasinya adalah 80 persen lebih," ujar Tjahjo.
"Itu karena kesepakatan semua pihak termasuk tim sukses, termasuk seluruh partai politik, baik menyusun PKPU di DPR maupun tahapan-tahapan PKPU (peraturan KPU) yang disosialisasikan oleh KPU sebagai penyelenggara negara sebagaimana diatur oleh undang-undang," katanya
"Juga disampaikan terbuka oleh semua tim sukses, oleh semua partai politik semua pasangan capres cawapres," tambahnya.
• BPN Prabowo-Sandi Tolak Hasil Pemilu, TKN Jokowi-Maruf: Tidak Dibangun atas Data dan Fakta
Ia meminta agar pemilu yang sukses ini jangan dicederai.
Ditambahkannya, apabila menemukan dugaan kecurangan, ia meminta untuk melaporkannya ke panitia pengawas pemilu.
"Yang sukses ini jangan dicederai, kalau Anda merasa tidak puas, ada ganjelan, menemukan sesuatu yang ganjel disampaikan secara hukum saja, lewat Panwasnya, lewat Bawaslunya, lewat MK-nya, ada mekanisme dan ada aturannya," jelas Tjahjo.
"Sukses semua pihak, termasuk kepolisian, termasuk TNI, BIN, elemen masyarakat termasuk pers, partai politik," terang dia.
"Kemarin kita mengapresiasi kerja KPU, kalau ada yang tidak puas dengan KPU ya sampaikanlah, mekanisme yang ada bisa lewat Mahkamah Konstitusi, bisa lewat Bawaslu," lanjut dia.

BPN Tak Ingin Ajukan ke Mahkamah Konstitusi
Diketahui sebelumnya, Prabowo menyatakan sikap akan menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2019 yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hal ini lantaran kubu 02 merasa ada banyak dugaan kecurangan yang terjadi di pemilihan presiden (pilpres).
Namun, Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) kubu 02, yang juga Anggota Dewan Penasehat Partai Gerindra Muhamad Syafii mengatakan tidak akan membawa laporan dugaan adanya kecurangan Pemilu 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Mahkamah Konstitusi, enggak," kata Syafii pada Tribunnews di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (15/5/2019).
Syafii menuturkan tidak melaporkan ke MK karena di tahun 2014, pihaknya merasa MK tidak obyektif dalam menyelidiki dugaan kecurangan pemilu.
• Meski Tolak Hasil Pilpres, Fadli Zon Sebut Kubu 02 Tak akan Ajukan Gugatan ke MK: Buang-buang Waktu
Ia lantas menceritakan pengalaman kubu Prabowo saat maju menghadapi pilpres di tahun 2014 yang juga berhadapan dengan capres kubu 01, Joko Widodo (Jokowi).
"Kita mengumpulkan barang bukti yang memang benar valid ya sampai 19 truk plano C1. Bahkan di daerah daerah yang kami temukan kecurangan itu oleh DKPP, KPU-nya ada yang diberhentikan, ada yang mendapat teguran keras, dan sebagainya," tutur Syafii.
"Tapi kemudian dengan sangat mudah MK pada waktu itu mengatakan seandainya ini diperiksa satu per satu, toh perubahan angka kemenangan itu tidak akan berubah. Paling hanya menambah 1-2 persen saja suara Pak Prabowo waktu itu," katanya.
Hal tersebut lantas membuat kubunya saat ini ragu untuk melapor ke MK.
"Kami punya keyakinan MK tidak akan melakukan pemeriksaan sama seperti pemilu lalu. 19 truk saja mereka tidak sanggup apalagi lebih. jadi MK telah berhasil membuat kami tidak memiliki kepercayaan bahwa mereka akan melakukan persidangan secara objektif," pungkasnya.
Prabowo Tolak Hasil Penghitungan Suara oleh KPU
Sebelumnya Prabowo Subianto menyatakan sikap akan menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2019.
Hal tersebut seperti disampaikan Prabowo saat memberikan pidato di pertemuan "Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Prabowo menegaskan, dirinya akan menolak hasil pemilu, karena masih adanya kecurangan-kecurangan yang ditemukan.
"Sikap saya adalah saya akan menolak hasil penghitungan pemilihan yang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan, ketidakbenaran, dan ketidakjujuran," tegas Prabowo.
• Prabowo Tolak Hasil Pemilu, Abdul Kadir Karding: Beliau Tak Menghargai Hukum di Indonesia
Prabowo menyebutkan, dirinya sebenarnya masih menaruh harapan pada kejujuran Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kami masih menaruh secercah harapan. kami mengimbau insan-insan di KPU, kami mengimbau kau anak-anak Indonesia yang ada di KPU, sekarang nasib masa depan bangsa Indonesia ada di pundakmu, kau yang harus memutuskan," kata Prabowo.
"Kau yang harus memilih, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia, atau meneruskan kebohongan, ketidakadilan, berarti kau mengizinkan penjajahan terhadap rakyat Indonesia. Kami masih menaruh harapan kepadamu," imbuh dia.
Simak video lengkap pidato Prabowo di menit ke 1:37:44:
(TribunWow.com/ Roifah/ Ananda)
WOW TODAY: