Breaking News:

Terkini Daerah

Mayat Pria Ditemukan Terbakar di Kebun Jagung Mojokerto, Ini Motif dan Kronologi Pembunuhannya

Mayat seorang pria ditemukan terbakar di kebun jagung di kawasan Manyarsari, Gunungsari, Dawarbladong, Mojokerto pada Senin (13/5/2019) lalu.

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Rekarinta Vintoko
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi Jenazah 

TRIBUNWOW.COM - Mayat seorang pria ditemukan terbakar di kebun jagung di kawasan Manyarsari, Gunungsari, Dawarbladong, Mojokerto, Jawa Timur pada Senin (13/5/2019) lalu.

Pihak kepolisian Polda Jatim kemudian berhasil meringkus kedua tersangka pembunuhan terhadap mayat lelaki yang diketahui sebagai Eko Yuswanto (32) tersebut, keduanya adalah Priono (38) serta Dantok Narianto (36).

Pembunuhan tersebut dicanangkan oleh Priono, lantaran ia merasa sakit hati karena istri korban memberikan hinaan terhadap istrinya.

Kejadian itu bermula ketika beberapa hari sebelum korban ditemukan tewas, istri Priono dan istri Eko adu mulut dan saling ejek.

Terperangkap Jebakan Pelaku, Eko Tewas Dibunuh dan Jasadnya Dibakar setelah Diajak Senang-senang

Belum diketahui secara pasti apa penyebab percekcokan tersebut.

Setelah adu mulut, keduanya kemudian mengadukannya kepada suami masing-masing.

Mendengar aduan dari sang istri, amarah Eko kemudian langsung memuncak.

Hingga pada akhirnya ia melampiaskan amarahnya dengan mengejek istri Priono.

Saksi Sebut Korban Duel Maut Mantan Vs Pacar Sempat Video Call Minta Pertolongan sebelum Tewas

Istri Priono yang mendapatkan ejekan dari korban lalu segera melaporkannya ke suaminya itu.

Tak terima istrinya mendapatkan ejekan dari korban, Priono lalu mendatangi korban untuk menghabisi nyawanya, dibantu oleh Dantok.

Keterangan mengenai kejadian tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera saat ditemui pada Selasa (14/5/2019).

“Untuk sementara, penyebab pembunuhan ini adalah masalah perselisihan antara keluarga Priono dengan keluarga korban, yaitu persoalan istri,” kata Frans Barung, seperti dikutip TribunWow.com dari Surya Malang, Rabu (15/5/2019).

Sempat Dikira Bangkai Tikus, Begini Kronologi Penemuan Mayat Termutilasi di Pasar Besar Malang

Sebelum menghabisi nyawa korban, kedua tersangka diketahui sempat mengajak korban ke sebuah rumah makan yang terletak di Jalan Jayanegara, Mojokerto pada Minggu (12/5/2019) pagi.

Setelah dari rumah makan itu, korban lalu diajak ke kediaman Priono untuk minum minuman keras.

Saat korban sudah mulai lengah, kedua tersangka kemudian membekap wajahnya menggunakan bantal.

“Korban dibekap oleh seorang pelaku menggunakan bantal sehingga korban tidak bisa bernafas,” sebut Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Sigit Danny Setiono, seperti dilansir oleh Surya Malang, Senin (13/5/2019).

Mayat Wanita Ditemukan Bersama Adiknya dalam Kondisi Telanjang, Suami Korban Sempat Tutupi Kematian

Selain itu, kedua tersangka juga memukulkan benda tumpul ke wajah korban hingga pada akhirnya ia tewas.

“Setelah dibekap, korban dipukul menggunakan benda tumpul di muka,” sambungnya.

Pihak keluarga korban mengaku sudah memiliki tanda-tanda sejak ponsel milik korban sudah tak dapat dihubungi semenjak Minggu (12/5/2019) malam.

Padahal siang harinya, istri korban sempat menghubungi korban.

“Saat telepon siang itu, cuma sebentar,” ungkap Kepala Dusun Temanggungan, Ali Mustofa.

Mayat Termutilasi Ditemukan di Pasar Besar Malang, Tiga Pesan di Kertas dan Dinding Jadi Teka-teki

Laili, istri Eko saat itu hanya mengetahui bahwa suaminya sedang keluar rumah untuk mencari barang-barang rongsokan.

Namun ia tak kunjung pulang sampai malam tiba.

“Dihubungi istrinya mulai sore sampai malam, tidak ngangkat juga.”

“Baru tahu setelah ada kabar orang mati,” tutur Ali menjelaskan.

Kasus Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Apartemen Tangerang Terungkap, Ini Motif Pelaku

Dalam kasus pembunuhan ini, pihak kepolisian menemukan sejumlah barang bukti, seperti rangka kusen jendela rumah serta pakaian milik korban.

Polisi juga menemukan adanya bercak darah yang terdapat di kediaman tersangka.

“Bercak darah itu ada di bantal, dan kami masih menemukan bekasnya,” ujar Frans Barung.

Polisi olah TKP di kediaman Priono di Dusun Temanggungan RT 03 RW 05, Kejagan, Trowulan, Mojokerto.
Polisi olah TKP di kediaman Priono di Dusun Temanggungan RT 03 RW 05, Kejagan, Trowulan, Mojokerto. (Surya Malang/Istimewa)

Seorang Wanita Panggilan Ditemukan Tewas di Apartemen Tangerang, Sempat Kirim Pesan ke Pacarnya

Kusen jendela tersebut diketahui digunakan oleh kedua tersangka untuk mengangkat mayat korban menuju lokasi pembuangan sekaligus pembakaran mayat.

“Jadi itu memang direncanakan. Apalagi sebelumnya diajak minum.”

“Saat lengah, korban langsung dibunuh pakai benda itu,” tukas Frans Barung.

Pihak kepolisian masih akan menyelidiki terkait kasus pembunuhan tersebut.

“Kami baru mendapat informasi dari Priono. Tapi kami masih kembangkan kasus ini,” tandasnya.

Main Perang Sarung, Remaja di Cilincing Tewas setelah Dadanya Ditikam Pisau

Hubungan Tersangka dengan Korban

Kepala Dusun Temanggungan, Ali Mustofa selama ini mengenal Priono sebagai seorang laki-laki yang sehari-harinya berprofesi sebagai supir.

Tersangka dan korban hidup bertetangga di Dusun Temanggungan RT 03 RW 05, Kejagan, Trowulan, Mojokerto.

“Rumah mereka dekat berhadapan depan rumah,” jelas Ali.

Selama ini hubungan antara tersangka dan korban diketahui baik-baik saja.

Teka-teki Korban Mutilasi di Malang, Polisi Dalami Nama, Lokasi yang Ada di Wasiat, dan Kaki Korban

Keduanya aktif dalam sejumlah aktivitas di dusunnya.

“Mereka ikut gotong royong. Mereka kerja bakti sama-sama,” ucapnya.

Ali tak menyakan tersangka mampu menghabisi nyawa rekannya.

Padahal selama ini keduanya dikenal cukup akrab.

“Korban baik, simpel, akrab, dan sering ikut gotong-royong.”

“Korban dan Yoyok (sapaan Priono) juga akrab,” tandasnya.

(TribunWow.com)

Lihat video selengkapnya di sini:

WOW TODAY:

Sumber: Surya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved