Breaking News:

Pemilu 2019

TKN Arsul Sani: Kalau Kursi Sudah 60 Persen, Kita Tak Tambah Anggota Koalisi Baru

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arusl Sani menyebut pihaknya tidak akan menambah anggota koalisi baru.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin didampingi sejumlah pimpinan Parpol pendukung melambaikan tangan usai memberikan keterangan terkait Pilpres 2019 di Jakarta, Rabu (17/4/2019). Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin menyatakan akan menunggu hasil resmi dari KPU meskipun sejumlah lembaga survei memenangkan mereka dalam hitung cepat. 

"PAN masih membuka peluang untuk bersama-sama dengan pemerintah karena ini adalah merupakan prosedur demokrasi yang setiap lima tahun sekali kita laksanakan dan bisa saja dalam periode ini PAN berbeda dengan partai politik yang lain," ujar Viva saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/5/2019).

Namun, Viva menjelaskan, pihaknya juga tak menutup kemungkinan jika nantinya tetap berada di koalisi oposisi.

Ia menegaskan, sikap resmi PAN akan ditentukan setelah tanggal 22 Mei, saat proses rekapitulasi suara oleh KPU selesai dilakukan.

"Tidak menutup kemungkinan dalam lima tahun ke depan PAN juga akan bersama-sama dalam perahu yang sama untul berkoalisi," kata dia.

"Setelah tanggal 22 Mei seperti kata Ketua Umum Bang Zulkifli Hasan nanti akan diputuskan di internal partai apakah nanti PAN akan bergabung dengan parpol pemerintah atau PAN akan berada di luar pemerintah," ucap Viva.

TKN Klaim Suara Jokowi-Maruf Capai 80 Juta, BPN Prabowo-Sandi: Bisa Dibayangkan Tidak?

Sementara itu diberitakan TribunWow.com dari Tribunnews.com sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean meminta agar pertemuan AHY dengan Jokowi tidak diartikan Demokrat meninggalkan koalisi.

"Pertemuan ini jangan diartikan bahwa seolah Demokrat meninggalkan koalisi Adil Makmur dan pindah ke koalisi Jokowi. Politik tidak seperti itu," kata Ferdinand Hutahaean, Kamis (2/5/2019).

Ferdinand menegaskan partainya akan setia dengan koalisi Adil Makmur, kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Disebutkannya, apabila Prabowo nantinya terpilih menjadi pemenang dalam pilpres, maka Demokrat akan tetap melanjutkan koalisi.

"Jika Prabowo yang ditetapkan oleh KPU, maka tentu Demokrat akan melanjutkan koalisinya dengan Prabowo memimpin negeri ini," ucapnya.

Namun, Ferdinand menyatakan, apabila Jokowi yang ditetapkan sebagai pemenang, maka Demokrat bebas untuk memilih sikap politiknya.

"Jadi sekali lagi, pertemuan ini adalah silaturahmi untuk kepentingan bangsa. Menyejukkan situasi politik saat ini yang saat ini cenderung semakin memanas," katanya.

UPDATE Real Count Situng KPU Pilpres 2019, Data Masuk 81 Persen, Prabowo Raih 54 Juta Lebih Suara

(TribunWow.com/Atri/Nanda)

WOW TODAY:

Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved