Terkini Nasional
Menhub Budi Karya: Saya Membayangkan yang Mudik Itu adalah Saudara Saya Semua
Budi Karya lalu mengaku tak pernah bosan memperingatkan maskapai untuk tak menaikkan harga tiket.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan tak ada bosannya untuk menghimbau maskapai penerbangan untuk tidak menaikkan tarif pesawat.
Hal ini disampaikan Budi Karya saat menjadi narasumber di acara Kompas Bisnis, dikutip TribunWow.com dari saluran Youtube Kompas TV, pada Selasa (7/5/2019).
Mulanya Budi sedang ditanya mengenai keresahan masyarakat mengenai rencana aturan ganjil genap dalam tol.
Sedangkan apabila tidak menggunakan jalur darat, masyarakat dibuat bingung dengan mahalnya tarif tiket pesawat.
Budi Karya lalu mengaku tak pernah bosan memperingatkan maskapai untuk tak menaikkan harga tiket.
Ia mengatakan hal itu lantaran merasakan masyarakat yang membutuhkan tiket pesawat adalah saudaranya.
"Saya tidak bosan-bosannya, saya membayangkan yang mudik itu adalah saudara-saudara saya semua, ada yang mau ke Kalimantan Sumatera, atau ke Papua, saya bisa merasakan bahwa tiket itu mahal. Mereka juga akan merasa mengapa demikian, saya juga rakyat yang kebetulan sebagai menteri," ujar Budi.
• Budi Karya Tanggapi Maskapai Mahal dan Wacana Ganjil-Genap: Seolah Saya yang Susahkan Masyarakat
Sedangkan Budi mengatakan bagi maskapai yang melanggar batas tarif pesawat, akan berakibat fatal.
"Batas atas enggak bisa lagi, (maskapai) harus ikut, melanggar ya, melanggar peraturan, fatal."
Mengenai kebutuhan maskapai untuk memuaskan investor, Budi menuturkan pasti ada kebutuhan untuk mengambil keuntungan.
"Ya pasti dia itu namanya korporasi, pasti dia membutuhkan suatu kinerja keunganan yang baik, atau dalam bahasa teknisnya, mereka harus untung, nah untung itu sendiri tidak berdiri sendiri, ada rentetan yang harus dilakukan, bagaimana layanan dan sebagainya," jelas Budi.
Dalam kebutuhan untung, Budi menuturkan ada juga hal yang harus diperhatikan yakni mengenai kemampuan masyarakat.
"Dalam konteks ini ada kecenderuangan ruang yang dimungkinankan dia menetapkan tarif, ya dia lakukan."
"Tapi yang kita lihat juga dalam ruang harga tersebut, ada kemampuan masyarakat, ada ekspektasi masyarakat, dan kita sebagai pemerintah, pasti juga konsen pada maskapai agar mereka tetap eksis, tetapi juga para masyarakat pengguna ini mendapatkan harga terjangkau," ujarnya.
Lihat videonya di menit ke 3.25
Sedangkan sebelumnya, Budi menyatakan bahwa ganjil genap pada jalur tol merupakan sebuah solusi.
"Ganjil genap adalah salah satu solusi bukan kita udara susah dicari susah," ujar Budi Karya.
"Udara juga kita sedang carikan solusi, yang di sini juga kita cari solusi. Nah ganjil genap itu membuat mereka enggak bisa mudik, nah baru itu seolah-olah saya mencari masalah."
"Kami tadi rapat setelah saya road show kemarin, Jogja, Solo, Semarang. Tadi pagi saya rapat lagi saya undang Kakorlantas, Dirjen Bina Marga, semua stake holder kita undang apa yang menjadi solusi? Kita punya dua solusi kenapa? Dengan ada jalan Jakarta sampai Surabaya, maka banyak masyarakat tanpa karena udara mereka pengen coba."
"Banyak yang cerita saya ke Semarang 5 jam pak, 6 jam pak, nah ini kan bisa jadi keinginan. Karena preferensi demikian itu bisa jadi menumpuk di satu titik, di satu hari, di satu jam, terjadi kemacetan."
• Menhub Pastikan akan Turunkan Tarif Batas Atas Tiket Pesawat: Saya Diberi Waktu Seminggu
Karena keinginan masyarakat untuk mencoba jalur tersebut, Menhub mengkoordinir agar tak terjadi kemacetan di jalur yang ingin dicoba.
"Tugas dari kami adalah mengkoordinir para stake holder termasuk para polisi dan sebagainya untuk memikirkan agar preferensi dan bertumpuk di satu waktu itu tidak terjadi dan akibatnya macet," ujar Budi Karya.
"Apa yang kita lakukan? Ada namanya menejemen waktu. Maka kita akan anjurkan jangan mudik tangal 31 karena itu puncaknya, sebelumnya tanggal 30 atau sesudahnya karena masih beberapa hari."
"Menejemen ruang, bahwa mudik itu bukan satu-satunya di situ. Bisa pakai Pantura, bisa pakai Jalan Selatan, nah ini yang dikatakan saya mempersulit itu namanya traffic management."
Untuk mencegah kemacetan tersebut, Menhub memberikan upaya.
"Apa yang dilakukan? Banyak dari hal yang sederhana, lakukan buka tutup, melakukan pengarahan ke jalan-jalan tertentu. Melakukan satu arah dalam upaya agar waktu tempuh masyarakat itu harus lebuih pendek, artinya jangan macet," tutur Budi Karya. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Tiffany Marantika)
WOW TODAY: