Kabar Tokoh
Beberkan Sejumlah Kawan KPK Dapat Serangan Teror, Novel Baswedan Desak Pemerintah untuk Tak Abaikan
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan membeberkan ada serangan teror yang diterima oleh sejumlah kawannya di KPK.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Rekarinta Vintoko
"Saya ingin kita semua terus untuk mengingatkan, terus untuk mendesak, terus untuk memaksa pemerintah untuk tidak mengabaikan setiap teror-teror yang terjadi," tegas Novel.
"Kita berharap ke depan semakin kuat dan semakin baik," tandasnya.
Simak dari menit pertama.
• Novel Baswedan Benarkan Kasusnya Dibawa ke Lembaga HAM PBB: Sudah Sampai ke Amnesti Internasional
Perkembangan Kasus Novel Baswedan
Novel Baswedan memberikan komentar atas kasusnya yang dibawa ke lembaga Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau Amnesti Internasional.
Dilansir melalui Kompas TV, Jumat (3/5/2019), Novel membenarkan bahwa kasus penyiraman air keras padanya telah dibawa ke perwakilan HAM PBB.
Hal ini dilakukan Novel karena menganggap tidak ada respons dari pihak terkait yang menangani kasusnya.
"Kami merasa bahwa tidak ada respons yang sungguh-sungguh dari pemerintah baik dari Polri maupun dari presiden tentunya," ujar Novel.
Ia menegaskan bahwa kasusnya itu bukan hanya soal hak pribadi melainkan untuk pemberantasan korupsi.
"Tentunya ini bukan sekedar urusan saya yang ingin memperjuangkan hak pribadi, tapi ini adalah untuk urusan pemberantasan korupsi yang tidak didukung ketika diserang dibiarkan," tambahnya.
Untuk kelanjutan kasus tersebut, saat ini Novel mengaku laporannya telah sampai pada perwakilan dari Amnesty International.
"Upaya yang dilakukan pertama, Amnesty International sudah berhubungan dengan perwakilan dari Amnesty International," tutur Novel Baswedan.
• Tanggapan Novel Baswedan Kasusnya Dibawa ke Ranah Internasional
Sebelumnya, soal kasus Novel yang dibawa ke HAM PBB, pihak Istana Kepresidenan melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mempertanyakan upaya Amnesti Internasional yang akan membawa kasus Novel hingga ke ranah internasional.
Ia menyebut, langkah yang akan dilakukan Amnesty International tidak memiliki urgensi atau kebutuhan yang mendesak.
"Menurut saya sih ngapain jauh-jauh,” kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (26/4/2019) pada Kompas.com.
(TribunWow.com/Atri Beti/Tiffany Marantika)
WOW TODAY: