Pilpres 2019
Seusai Dengar Penjelasan Sekjen FUI soal Ijtima Ulama III, Lihat Respons Ali Ngabalin
Pembawa acara CNN Indonesia Budi Adiputro terlihat memukul meja diskusi di depan para narasumbernya yakni Ali Ngabalin dan AS Hikam.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin terlihat langsung fokus pada handphone-nya setelah mendengar penjelasan Sekjen FUI soal Ijtima Ulama III.
Ngabalin memang diketahui hadir menjadi narasumber bersama pengamat politik Muhammad AS Hikam di acara CNN Indonesia yang dipandu Budi Adiputro, Rabu (1/5/2019).
Hal itu bermula saat narasumber melalui telepon yang juga Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khathath memberikan penjelasan soal Ijtima Ulama III.
"Ini Ijtima Ulama ketiga urgensi dan agendanya apa Pak Khathat, kemudian para ulama ini kembali berkumpul untuk membuat Ijtima Ulama, dan apa bedanya Ijtima Ulama satu, dua, dan ketiga?," tanya Budi.
• Ijtima Ulama 3 Minta Jokowi-Maruf Didiskualifikasi dari Pilpres, MUI: Ini Tidak Tepat
Khathat lalu menjawab bahwa antara Ijtima Ulama pertama hingga ketiga memiliki agenda yang berbeda-beda.
"Ya yang pertama perlu diketahui bahwa kita sudah dua kali ber-ijtima, yang pertama menghasilkan calon Pak Prabowo, calon presiden yang didukung oleh Ijtima Ulama," jawab Khathat yang juga panitia dari Ijtima Ulama III ini.
"Kemudian Ijtima Ulama kedua itu mengukuhkan presiden dan calon wakil presiden Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno."
"Sekarang Ijtima ketiga insha Allah dalam rangka mengantisipasi segala sesuatu terkait dengan hasil pilpres, keyakinan kami para ulama adalah Pak Prabowo menang."
"Oleh karena itu kami akan ber-Ijtima untuk bisa mengantisipasi segala kemungkinan supaya Pak Prabowo bisa diumumkan sebagai pemenang dan bisa dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2019-2024, jadi itu saja tujuannya," tuturnya.
• Reaksi TKN soal Hasil Ijtima Ulama 3 yang Sebut Jokowi-Maruf Harus Didiskualifikasi dari Pilpres
Budi lalu kembali menegaskan soal dasar diadakan Ijtima Ulama.
"Jadi sebetulnya Pak Khathat, Ijtima ini untuk memperhitungakan segala kemungkinan, segala kemungkinan apa? Itu yang pertama," tanya Budi.
"Yang kedua apakah, apa dasar indikasinya atau data-data yang Anda punya sampai para ulama Ijtima Ulama ketiga nanti kemudian akan kembali menahbiskan lagi Prabowo Subianto menjadi Presiden Republik Indonesia terpilih?," tambahnya.
Sekjen FUI itu lalu menjawab bahwa Ijtima Ulama merupakan rangkaian yang saling terhubung untuk pemenangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
"Yang pertama saya ulangi kembali bahwa dalam Ijtima Ulama kedua itu kan kita para ulama menetapkan capres-cawapres kita Prabowo-Sandi itu yang pertama," jawab Khathat.
"Yang kedua dalam Ijtima kedua itu kita mengamanatkan pada seluruh peserta Ijtima untuk memenangkan Prabowo-Sandi. Oleh karena itu kita bentuk Kopasandi, Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi, di mana saya sebagai sekjennya."
"Nah, sekarang pilpres sudah dan sedang dalam taraf penghitungan, kemarin ada yang nyerobot itu dengan quick count kan? Kita nilai itu suatu penyerobotan maka Pak Prabowo melakukan pengumuman pemenangan, nah ini yang kita kawal dari para ulama karena realitas di lapangan melihat di mana-mana Prabowo menang."
• Ijtima Ulama 3 Minta KPU Diskualifikasi Jokowi-Maruf dan Sebut Ada Kecurangan di Pemilu 2019
Selain itu, Khathat juga menerangkan bahwa pasangan calon (paslon) Prabowo-Sandi telah memperoleh kemenangan.
Hal ini dilihat dari antusias warga saat Prabowo melakukan kampanye di berbagai daerah.
"Sebelumnya di mana-mana dalam kampanye Prabowo selalu mendapatkan sambutan yang luas, yang hangat tanpa pengerahan orang datang sendiri. Kemudian bahkan tanpa dibayar yang datang, bahkan mereka malah memberikan infaq perjuangan pada Prabowo," ujar Khathat.
"Jadi ketika kita melihat adanya quick count seperti itu, kemudian Pak Prabowo mengumumkan kemenangan, maka ini harus kita kawal. Jadi dengan demikian untuk konsolidasi pengawalan kita lakukan Ijtima yang ketiga ini, begitu."
Menanggapi hal itu, Budi lalu kembali bertanya apakah pada Ijtima Ulama ketiga akan ada pengukuhan Prabowo sebagai presiden terpilih.
"Untuk konsolidasi pengawalan ya pak? Apakah ada penobatan lagi Pak Prabowo sebagai presiden terpilih nanti pada Ijtima Ulama ketiga?," tanya Budi.
"Nah kan kita yakin Pak Prabowo sudah menang, kita kawal sampai KPU betul-betul mengumumkan Pak Prabowo lah pemenangnya," jawab Khathat.
"Oke ini dari ulama-ulama mana saja Pak Khathat dan seberapa merepresentasikan suara umat islam yang diwakili para ulama ini?," tanya Budi lagi.
"Dari seluruh Indonesia," jawab Khathat.
• Razman Nasution dan Ferdinand Hutahean Saling Tunjuk saat Debat soal Ijtima Ulama di ILC
Khatat juga meyakini bahwa Ijtima Ulama tersebut merupakan repersentrasi seluruh umat islam untuk mendukung Prabowo.
"Dari seluruh Indonesia, jadi cukup merepresentasikan suara dan aspirasi umat ya Pak?," tanya pembawa acara CNN lagi.
"Ya insha Allah," jawab Khathat.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Khathat, Budi melempar pernyataan untuk Ali Ngabalin dan AS Hikam.
Namun, ia memberikan perkataan sebelum jeda.
"Saya akan tanya ke Bang Ali sama Prof Hikam, tapi lebih enak waktunya panjang kita break dulu, kami akan kembali sesaat lagi," ujar Budi.
• Unggah Foto Jokowi Sambut Warga di Istana, Faizal Assegaf: Ijtima Ummat
Setelahnya, terlihat ia memukul meja yang ada di depannya satu kali.
Budi lalu melihat ke arah Ngabalin yang sedang memainkan handphone-nya.
Dalam video terlihat ketiganya melakukan percakapan namun suara tidak terekam oleh kamera.
Setelah diminta menanggapi pernyataan Sekjen FUI oleh pembawa acara, Ngabalin juga terekam baru meletakkan handphone-nya di atas meja.
Hingga akhirnya menanggapi penjelasan itu sebagai perwakilan istana negara.
Lihat videonya menit 5.15:
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)
WOW TODAY: