Breaking News:

Pilpres 2019

Pandangan Pengamat soal Kisruh Tudingan Data Bohong Lembaga Survei: Ini Enggak Masuk Akal

Pengamat politik LIPI Syamsudin Haris buka suara soal tuduhan data bohong yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei.

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Jokowi dan Prabowo 

TRIBUNWOW.COM - Hasil quick count lembaga survei menimbulkan pro kontra bagi sebagian elite politik.

Satu di antaranya muncul dari kubu pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang beberapa kali menyinggung soal kebenaran data hasil quick count yang dikeluarkan oleh lembaga survei.

Terkait kisruh data tersebut, pengamat politik dari LIPI turut memberikan komentarnya.

Dikutip dari akun YouTube metrotvnews, Senin (22/4/2019), pengamat politik LIPI Syamsudin Haris mengaku hal yang dilakukan pihak 02 tidak masuk akal.

"Tidak ada satu alasanpun yang masuk akal bagi BPN untuk menggugat validitas hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei," kata Syamsudin.

"Enggak masuk akal sama sekali," tambahnya.

Menurut pandangannya, pihak BPN 02 juga seharusnya membuka data hasil perolehan suara yang dilakukannya.

"Di sisi lain, BPN itu seharusnya membuka data yang dimiliki, mana sih data real count atau exit poll yang diklaim dimiliki sehingga Pak Prabowo menang 62 persen itu," jelas Syamsudin.

Yunarto Wijaya Ungkap Fakta Lain soal Fadli Zon yang Disebut Tak Lolos DPR: Objektif Lihat Realita

 

Faldo Maldini Angkat Suara seusai Disebut Yunarto Wijaya Kalah di Dapilnya dan Tak Lolos ke Parlemen

Lembaga Survei Tantang Buka-bukaan Data

Sebelumnya, dalam ekspose lembaga survei yang digelar Sabtu (20/4/2019), Direktur Lembaga Survei Charta Politika Yunarto Wijaya, menantang semua pihak yang mengungkapkan data soal perolehan suara sementara calon presiden dan calon wakil presiden, untuk membuka semua data yang mereka keluarkan.

Dikutip dari channel YouTube metrotvnews, Sabtu (20/4/2019), Yunarto awalnya menjelaskan bahwa banyak pihak yang mencoba menggiring opini publik tentang hasil quick count yang dikeluarkan oleh lembaga survei.

"Pertama bahwa ada pihak yang sudah menyimpulkan bahwa quick count pasti salah, quick count berusaha menggiring opini bahkan ada yang mengatakan bahwa quick count nanti akan disamakan atau KPU akan menyama-nyamakan hasilnya dengan quick count," terang Yunarto.

Untuk itu, Yunarto mewakili lembaga survei yang lainnya, mengaku perlu membuka semua data berkaitan dengan hasil quick count yang dikeluarkan oleh lembaganya.

"Jadi ini bukan lagi tentang sekedar kredibilitas lembaga masing-masing, kita merasa kita perlu membuka data kita seterang-terangnya supaya ini bisa membantu juga proses real count yang sedang dilakukan oleh KPU," papar Yunarto

"Tidak kemudian diintervensi, dibentuk opininya, dikaitkan dengan opini quick count yang kami lakukan, kami tidak bisa menjaga proses real count nya tetapi minimal kami bisa membuka proses yang kami lakukan sehingga tuduhan-tuduhan itu bisa tidak muncul lagi," tambahnya.

Budiman Sudjatmiko Terkejut Lihat Postingan Yunarto Wijaya yang Sebut Fadli Zon Tak Lolos ke DPR

 

Yunarto Wijaya
Yunarto Wijaya (Capture YouTube metrotvnews)

Terkait semua opini soal data perolehan sementara tersebut, Yunarto dengan tegas menantang semua pihak yang pernah membeberkan kemenangan soal hasil pilpres, membuka semua data ke hadapan publik.

"Kami sangat berharap semua pihak lain yang sudah berani menyebutkan angka di hadapan publik di media, bahwa ada angka 62%, 52%, 55% siapapun itu, kami juga mengimbau untuk melakukan keterbukaan informasi seperti yang kami lakukan," tegas Yunarto.

Hal tersebut diharapkan, agar tidak ada lagi opini yang salah dan kebingungan di kalangan masyarakat.

"Sehingga publik tidak dibolak-balik, sehingga publik tidak dibingungkan dengan klaim masing-masing pihak, jadi ini bukan klaim, ini hanya transparasi dan upaya kami untuk membuat masyarakt menilai secara objektif apakah kami sudah melakukan tugas secara ilmuan dengan benar," terang Yunarto.

 

Kenali Dampak Psikologis Apabila Tidak Siap Menerima Kekalahan Pemilu dan Pilpres 2019

Jawaban BPN soal Tantangan Buka Data Hasil Perolehan Suara

Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengaku enggan meladeni tantangan buka-bukaan data yang beberapa waktu terakhir ini digaungkan oleh sejumlah lembaga survei.

"Lebih baik dari pada mereka menagih kami mending mereka menunjukkan integritas mereka dulu, gitu loh," jelas Andre, dikutip dari akun YouTube metrotvnews Senin (22/4/2019).

"Apa arti integritas itu, rakyat berhak tau mereka itu kan survei kan berulang kali ya, sampai quick count, setiap lembaga survei itu membutuhkan dana miliaran," kata Andre.

"Kira-kira uang mereka dari siapa," jawab Andre justru balik bertanya.

Sebelumnya, dalam syukuran kemenangan yang dilakukan oleh pihak 02 di Kertanegara, Jakarta, Prabowo Subianto sempat menyebut lembaga survei membuat data abal-abal alias suka berbohong.

Luhut Pandjaitan Telah Jalin Komunikasi dengan Prabowo, Ruhut Sitompul: Kenapa Pada Marah?

 

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto didampingi Amien Rais menyampaikan pidato politiknya di hadapan para pendukungnya dalam acara Syukuran Kemenangan Indonesia di Kartanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019).
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto didampingi Amien Rais menyampaikan pidato politiknya di hadapan para pendukungnya dalam acara Syukuran Kemenangan Indonesia di Kartanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). (Tribunnews/JEPRIMA)

Dikutip dari channel YouTube Gerindra TV, Jumat (19/4/2019), Prabowo menjelaskan hal tersebut saat menyampaikan orasinya dalam syukuran kemenangan.

"Lembaga-lembaga survei abal-abal tukang bohong, tukang bohong rakyat tidak percaya sama kalian," jelas Prabowo.

Dalam orasinya itu pula, Prabowo Subianto menyarankan agar lembaga survei tersebut pindah ke negara lain.

"Kalian harus pindah ke negara lain, kalian bisa pindah ke Antartika," kata Prabowo Subianto.

"Mungkin kalian tukang bohong bisa bohongi penguin penguin," tambahnya.

Dalam orasinya itu, Prabowo Subianto juga mengatakan bahwa rakyat sudah tidak ada lagi yang mempercayai lembaga survei.

"Hei lembaga survei tukang bohong rakyat se-Indonesia tidak mau dengan kamu lagi," kata Prabowo. 

(TribunWow.com/Nila Irdayatun Naziha)

WOW TODAY:

Tags:
Lembaga surveiPengamat PolitikJokowi-Maruf AminPrabowo-SandiagaHasil Quick CountSyamsuddin Haris
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved