Pilpres 2019
Tantang BPN Lakukan Hal Sama, Burhanuddin Muhtadi: Saya dan Persepi akan Buka Semua Data Quick Count
Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi tegaskan akan membuka data hasil quick count Pilpres 2019.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
Sebagaimana diketahui, di Twitter memang sedang ramai publik mengaku tak percaya pada hasil quick count.
Hal ini diperparah dari pernyataan para tokoh yang tergabung di Koalisi Indonesia Adil Makmur, yang menyebutkan bahwa hasil quick count itu tidaklah tepat.
Bahkan, Koalisi pasangan 02 ini menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan real count yang memenangkan Prabowo-Sandi.
Prabowo juga sudah mendeklarasikan diri sebagai pemenang dan menyatakan diri sebagai Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019-2024.
Padahal, berdasarkan hasil quick count dari sejumlah lembaga survei, yang menjadi pemenang Pilpres 2019 adalah Jokowi-Ma'ruf.
Lembaga survei tersebut di antaranya, Indo Barometer, Charta Politika, Poltracking, Indikator, hingga Litbang Kompas.
Prabowo memaparkan, pihaknya lebih mempercayai hasil real count atau hitung manual yang dilakukan timnya di lebih dari 320.000 TPS atau sekitar 40 persen dari total seluruh TPS di Indonesia, dikutip dari Kompas TV.
Prabowo meyakini angka tersebut tak akan berubah banyak.
Dalam keterangannya, Prabowo mengklaim ia dan Sandiaga menang pilpres dengan angka 62 persen.
"Bisa naik 1 persen, bisa turun 1 persen. Tapi hari ini kita berada di 62 persen," kata Prabowo disambut teriakan riuh para pendukungnya.
Sebelum itu, Prabowo juga menuturkan banyak peristiwa yang membuat rugi kubunya.
Ia menyebutkan ada hal ganjil yang ditemukan seperti pendukungnya tidak mendapat undangan, adanya surat suara tercoblos dan lainnya.
Prabowo juga meragukan hasil quick count sejumlah lembaga survei.
"Juga saya tegaskan di sini, pada rakyat Indonesia bahwa ada upaya dari lembaga-lembaga survei tertentu yang memang sudah bekerja untuk satu pihak untuk menggiring opini bahwa kita kalah."
Charta Politika Minta Bukti