Pilpres 2019
Tantang BPN Lakukan Hal Sama, Burhanuddin Muhtadi: Saya dan Persepi akan Buka Semua Data Quick Count
Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi tegaskan akan membuka data hasil quick count Pilpres 2019.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi tegaskan akan membuka data hasil quick count Pilpres 2019.
Tak sendiri, Burhan menegaskan, data yang dibuka bukan hanya milik Indikator saja, tapi juga milik para anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI).
Dilansir oleh TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Burhan Muhtadi melalui akun Twitter @BurhanMuhtadi, Jumat (19/4/2019).
Awalnya, Burhan Muhtadi menanggapi ada sejumlah media internasional yang menuliskan berita kemenangan pasangan calon 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count.
"Masak media internasional terkemuka bisa digiring opininya oleh hitung cepat. Ini jelas ada konspirasi wahyudi," tulis Burhan Muhtadi.
Seorang warganet dengan akun @riski1139 lantas memberikan tanggapan dengan menantang Burhan Muhtadi untuk menunjukkan bukti kebenaran hasil quick count pada publik.
Bahkan, warganet itu tampak menuding Burhan Muhtadi membuat hasil hitung cepat yang sesuai dengan pesanan Jokowi.
"Anda sebagai pemilik lembaga survei. bisa ngga tunjukan sempling bukti ke pada publik.
Jangan hanya bicara punya sempling dengan metode anda.
Jangan jangan yg anda survei daerah basis jokowi.apa emanng pesanan nya seperti itu," tulis sang warganet.
Menanggapi itu, Burhan Muhtadi lantas menjawab tantangan itu dan menegaskan bahwa dirinya dan para anggota PERSEPI akan membuka data mereka di depan Dewan Etik dan para akademisi.
Ia lantas balik menantang Badan Pemenangan Nasional (BPB) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk turut membuka data mereka.
Burhan bahkan mengancam akan menuntut BPN.
"Besok lembaga saya bersama anggota PERSEPI lainnya akan melakukan apa yg kamu minta depan Dewan Etik dan akademisi.
Sekarang coba kamu minta BPN buka-bukaan data juga. Jangan hanya ke kami kamu menuntutnya," balas Burhan Mutadi.
