Breaking News:

Pemilu 2019

Warga Satu Desa Ini Tolak Politik Uang Jelang Pemilu, Tolak Serangan Fajar hingga Sumbangan Tenda

Satu desa di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, melakukan gerakan menolak politik uang. Mereka akan tolak serangan fajar hingga sumbangan berupa barang

Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BBC/ YAYA ULYA
Spanduk antipolitik uang di Desa Sardonoharjo, Sleman. 

TRIBUNWOW.COM - Satu desa di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, melakukan gerakan menolak politik uang, langkah yang diklaim sulit dilakukan karena masih ada warga yang beranggapan "sayang kalau ditolak".

Spanduk penolakan politik uang terpasang di gang-gang di desa dengan mayoritas penduduk petani.

Sementara stiker-stiker bertuliskan Anti-Politik Uang terpasang di sejumlah pintu rumah warga.

Adalah Wasingatu Zakiyah, yang biasa disapa Zaki, warga Desa Sardonoharjo yang memulai gerakan dengan memberikan pemahaman kepada warga untuk menolak politik uang, praktik yang disebut warga desa sudah terjadi sejak 2004.

Menghadapi pemilu serentak pada 17 April, desa ini sudah menerbitkan Peraturan Kepala Desa Sardonoharjo Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Desa Anti Politik Uang yang diterbitkan Kepala Desa Sardonoharjo, Harjuno Wiwoho.

Viral Video Ahok Marah-marah ke Petugas TPS Sambil Tunjuk-tunjuk: Saya Hilang Hak Suara Saya

Namun para calon legislatif sudah terlebih dahulu masuk sebelum Perkades disahkan dan sejumlah warga sudah ada yang memberikan tanda tangan ke salah satu caleg.

Zaki melakukan gerakan antipolitik uang namun mengakui sulit menerapkan praktik yang sudah membudaya.
Zaki melakukan gerakan antipolitik uang namun mengakui sulit menerapkan praktik yang sudah membudaya. (BBC/YAYA ULYA)

Gerakan ini sempat ditentang sejumlah warga, kata Zaki, karena uang yang ditawarkan merupakan tambahan biaya yang bisa diterima warga setiap ada pesta demokrasi.

"Susah memang. Lalu saya bilang untuk membersihkan diri, keluarga dan berinvestasi untuk masa depan anak bangsa. Undang-undang pemilu jelas melarang praktik ini, dan dalam agama pun jelas politik uang itu dilarang," kata Zaki kepada wartawan di Yogyakarta, Yaya Ulya yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Poster antipolitik uang di Desa Sardonoharjo, Sleman.
Poster antipolitik uang di Desa Sardonoharjo, Sleman. (BBC/YAYA ULYA)

Zaki mengaku tidak pernah mendapatkan intimidasi atau ancaman namun merasa berat karena harus berhadapan dengan tetangganya sendiri.

"Desa anti politik uang"

Kepala Desa Sardonoharjo, Herjuno Wiwoho dengan Peraturan Desa anti politik uang.
Kepala Desa Sardonoharjo, Herjuno Wiwoho dengan Peraturan Desa anti politik uang. (BBC)

Bersama tim dari desa ia melakukan sejumlah pertemuan, untuk menjelaskan tentang peraturan desa tentang anti-politik uang.

Dalam salah satu pertemuan pada akhir Maret lalu, Zaki memperingatkan bahwa serangan fajar - atau terjadinya pembagian uang atau barang pada pagi hari menjelang pemilu - bisa saja terjadi di desa dengan penduduk hampir 25.000 jiwa itu.

"Bisa jadi serangan fajar terjadi di Sardonoharjo. Apakah kita masih tidak mau bergerak memeranginya?" tanya Zaki kepada warga yang berkumpul saat itu bersama sejumlah mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sleman.

Akunnya Diretas dan Jatuhkan UAS, Said Didu Ragu Lapor Polisi: Kalau Dilaporkan Malah Tidak Bebas

Pertemuan akhir Maret lalu diakhiri dengan pekikan bersama, "Desa Sardonoharjo..... Anti Politik Uang!"

Harjuno Wiwoho (46), Kepala Desa Sardonoharjo yang ikut pertemuan itu, mengusulkan lebih gencar lagi mensosialisasikan Perkades Desa Anti Politik Uang (APU) ke semua warga lewat berbagai pertemuan.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Tags:
Pemilu 2019Politik UangPilpres 2019Sleman
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved