Terkini Daerah
Pelaku Ungkap Detik-detik Bunuh Budi Hartanto, Korban Marah Tak Diberi Uang setelah Hubungan Intim
Pelaku ungkap detik-detik bunuh Budi Hartanto. Dari keterangannya, korban diketahui marah lantaran tak kunjung diberikan uang setelah hubungan intim.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Rilis perkara yang dilakukan oleh kepolisian Polda Jawa Timur, Senin (15/4/2019) membuka fakta baru kasus pembunuhan terhadap guru honorer Budi Hartanto (28) yang jasadnya ditemukan tanpa kepala di Blitar Jawa Timur, Rabu (3/4/2019) lalu.
Dikutip dari siaran video langsung akun Facebook TribunJatim.com, Senin (15/4/2019), dua pelaku yakni AJ dan AP alias AS menjelaskan detik-detik kematian korban.
Diketahui, korban tewas dibunuh lantaran terjadi cekcok di antara keduanya.
Hal tersebut dijelaskan oleh pelaku AS sambil menangis di hadapan awak media.
"Ada pertengkaran percekcokan masalah uang yang saya janjikan," jelas pelaku AS.
Tak mampu menjelaskan lebih banyak, keterangan dari pelaku kemudian dilanjutkan oleh Ditreskrimum Polda Jatim Kombes pol Gupuh Setiono.
Dijelaskannya, pelaku awalnya berjanji akan memberikan uang pada korban setelah berhubungan badan.
"Jadi dia mau ngasih korban, ternyata yang bersangkutan tidak punya uang, lalu pinjam pada AJ," jelas Gupuh.
Lantaran pelaku AJ juga sedang tidak mempunyai uang, korban kemudian marah pada pelaku.
Saat marah itulah, pelaku AJ sempat mengingatkan pada korban untuk tidak marah, lantaran sudah malam.
"Dia (AJ) juga tidak memiliki uang lalu korban marah-marah di situ diingatkan sama saudara AJ, lalu korban ini menurut keterangan AJ tidak terima dan menampar AJ," jelas Gupuh.
Tak hanya sampai di situ, korban juga memarahi AJ dan mengatakan bahwa urusan korban dengan AS bukan urusan AJ.
"Karena dia (korban) mengingat dan mengatakan 'ini bukan urusan kamu'," jelas Gupuh.
• Viral 3 Gadis Batalkan Orderan Ojol karena Driver Kurang Tampan, Akhirnya Minta Maaf dan Menyesal

Pertiakaian keduanya diketahui terjadi di dalam kamar milik pelaku AS.
Saat marah-marah itulah, korban kemudian keluar dari kamar.
"Setelah melakukan pertemuan di dalam kamar lalu si korban keluar sambil marah-marah, ketemu sama AJ mengingatkan sudah malam jangan marah-marah diingatkan oleh AJ tidak terima ditampar AJ, AJ tidak terima kembali menampar," kata Gupuh.
Setelah itu, korban Budi Hartanto ternyata sempat berencana menyerang AJ.
"Dan menurut keterangan AJ korban mengambil pisau yang tergeletak di balai tempat duduk di luar. Kemudian diayunkan kepada AJ ditangkis," kata Gupuh.
Saat itulah senjata tajam yang dipakai oleh korban berhasil direbut oleh pelaku.
Seakan gelap mata, AJ kemudian menyabetakan senjata tajam tersebut pada tangan korban.
"Setelah ditangkis maka golok itu bisa direbut oleh AJ, dan AJ menyabetkan golok itu ke sebelah tangan kiri, lalu saat korban minta tolong dilakukan penganiayaan lagi oleh AJ, sampai terjongkok terlungkup dan di situ dilakukan pembacokan berkali-kali oleh saudara AJ dibantu oleh AS ," papar Gupuh.
• Update Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper: Polisi Temukan Ini setelah Geledah Kediaman Tersangka
Terkait mutilasi yang dilakukan oleh AJ dan AS, dua pelaku tersebut merasa kebingungan lantaram jasad korban tidak cukup saat hendak dimasukkan ke dalam koper.
"Pada saat korban sudah meninggal itu mau dimasukkan ke koper namun tidak cukup, karena tidak cukup lalu dikeluarkan lagi dari koper lalu AS mendorong untuk dipotong saja, dan koper ini diambil dari rumah AS," ungkap Gupuh.
Dijelaskan pula oleh Gupuh, korban dan pelaku sudah beberapa kali melakukan hubungan intim sesama jenis.
Dalam setiap hubungan terlarang itulah, pelaku AS selalu memberikan uang pada korban.
"Setiap kali berhubungan, dia selalu memberikan pada korban, dia mengatakan dia sayang pada korban makanya setiap melakukan dia memberikan (uang) apa yang diminta oleh korban, ya suka sama suka tetapi setiap korban minta dikasih," jelas Gupuh.
Dalam keterangannya, Gupuh menambahkan bahwa korban dan pelaku saling mengenal pada Juli 2018 lalu.
"(Kenal) dari bulan Juli tahun lalu 2018. Pengakuan tersangka bertemu dengan korban tiga kali (berhubungan badan) itu di rumahnya yang terakhir," kata Gupuh.
Singkat memberikan jawaban, Gupuh menjelaskan peran korban dan pelaku dalam hubungan sesama jenis itu.
"Tersangka sebagai perempuan," jelas Gupuh.
• Kasus Mutilasi Budi Hartanto, Ternyata Korban 4 Kali Hubungan Intim dengan Pelaku dan Dibayar

Korban dan Pelaku Empat Kali Berhubungan Intim
Dikutip dari akun Facebook siaran live TribunJatim.com, Senin (15/4/2019), Brigjen Pol Toni awalnya menjelaskan soal motif pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku AJ dan AP alias AS.
"Saat ini kami masih menduga motif ini adalah pembunuhan menghilangkan nyawa orang lain," jelas Brigjen Pol Toni.
Dijelaskan olehnya, dari keterangan pelaku, diketahui bahwa korban dan pelaku sudah menjalani hubungan intim menyimpang 3 kali.
"Dari keterangan dan fakta hukum yang kita dapatkan ada hubungan antara korban dan juga pelaku di mana telah beberapa kali melakukan hubungan sesama jenis sebanyak tiga kali," jelas Brigjen Pol Toni.
• Raditya Dika Mengaku Pernah Dibully, Merasa Miris Bantu Adik Kelas Sembunyi
Ditambahkankannya, pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban, sebelumnya ternyata berniat untuk melakukan hubungan untuk keempat kalinya.
"Dan ini kali keempat," jelas Brigjen Pol Toni.
Berdasarkan keterangan pelaku, hubungan keempat ini tidak didasari atas rasa suka sama suka.
Pelaku AS juga diketahui melakukan transaksi uang atau membayar korban Budi Hartanto.
"Dan kebetulan untuk kali keempat ini karena prosesnya juga bukan suka sama suka tapi karena ada proses pembayaran dengan imbalan sejumlah uang," jelas Brigjen Pol Toni.
Lebih lanjut, Brigjen Pol Toni menjelaskan bahwa pelaku AS yang membayar korban Budi Hartanto.
"Yang membayar adalah AS (pelaku)," jawab Brigjen Pol Toni.
Terkait peran pelaku lain yakni AJ, polisi menjelaskan bahwa pelaku AJ hanya membantu peran dari AS.
"Kalau AJ hanya yang membantu saja," kata Brigjen Pol Toni.
Lihat videonya di sini:
(TribunWow.com)
WOW TODAY: