Sakit Kepala Selama Haid? Berikut Penyebab dan Cara Mengobatinya

TRIBUNWOW.COM - Hormon yang berfluktuasi selama siklus menstruasi Anda dapat membawa banyak perubahan.

Dan seperti beberapa wanita, Anda mungkin mengalami sakit kepala selama masa tersebut.

Dikutip dari healthline.com, berbagai jenis sakit kepala dapat terjadi di sekitar periode haid Anda.

Satu di antara jenisnya adalah sakit kepala karena tegang - sering kali disebabkan oleh stres - yang terasa seperti ikatan ketat di dahi Anda.

Atau Anda mungkin mengalami sakit kepala setelah haid karena kehilangan darah dan penurunan kadar zat besi.

Tetapi di antara berbagai jenis sakit kepala yang dapat terjadi selama periode Anda, sakit kepala hormonal dan migrain menstruasi tampaknya menjadi yang paling umum.

Penyebab mendasarnya sama untuk keduanya, namun gejalanya bervariasi.

• 7 Cara Ampuh Mengurangi Nyeri dan Kram saat Haid atau Menstruasi

Inilah yang perlu Anda ketahui tentang sakit kepala yang disebabkan oleh hormon, serta cara untuk menghentikannya.

Penyebab

Perubahan kadar hormon dapat memicu sakit kepala hormonal dan migrain menstruasi.

Hormon mengatur banyak fungsi tubuh Anda.

Wanita yang mengalami sakit kepala selama periode mereka biasanya terjadi saat sebelum siklus mereka, selama siklus mereka, atau setelah siklus mereka.

Sakit kepala terjadi akibat perubahan kadar estrogen dan progesteron.

Estrogen adalah hormon seks wanita.

Hormon ini bergerak melalui aliran darah, mengirimkan pesan ke berbagai bagian tubuh.

Tingkat estrogen naik di pertengahan siklus menstruasi Anda dan mendorong keluarnya sel telur.

Progesteron adalah hormon penting lainnya.

Peningkatan kadar hormon ini membantu implan telur di dalam rahim.

Setelah ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium), kadar hormon menurun.

• 3 Cara Meredakan Batuk dengan Bahan-bahan Alami, Tanpa Obat dan Efek Samping

Kadar estrogen dan progesteron berada di titik terendah tepat sebelum haid.

Penurunan ini yang membuat beberapa wanita lebih mungkin mengalami sakit kepala.

Anda bisa mengalami sakit kepala hormonal di waktu lain juga.

Beberapa wanita mengalami sakit kepala lebih banyak selama menopause atau perimenopause karena penurunan hormon.

Kehamilan juga dapat memicu sakit kepala karena kadar hormon dapat berfluktuasi selama sembilan bulan.

Sakit kepala hormonal vs migrain menstruasi

Sakit kepala hormonal dan migrain menstruasi ini disebabkan oleh fluktuasi hormon.

Perbedaan antara keduanya melibatkan keparahan dari sakit kepala.

Sakit kepala hormonal bisa ringan sampai sedang dan menyebabkan sakit atau berdenyut-denyut.

Ini merepotkan dan tidak nyaman, tetapi mungkin tidak mengganggu rutinitas sehari-hari Anda.

Sementara migrain menstruasi dapat membuat Anda menjadi lemah.

Menurut National Headache Foundation, migrain menstruasi mempengaruhi sekitar 60 persen wanita.

Jika Anda secara teratur mengalami serangan migrain, Anda mungkin rentan terhadap migrain menstruasi.

Migrain menstruasi berbeda dari migrain biasa karena biasanya tidak berhubungan dengan aura.

Aura mengacu pada lampu yang berkedip, garis zig zag, atau pengalaman sensorik lainnya yang dialami beberapa orang sebelum serangan migrain.

Migrain menstruasi ditandai oleh denyutan hebat yang hanya terjadi di satu sisi dahi dan seolah berjalan ke sisi lain.

Tingkat keparahannya membuat Anda sulit membuka mata, bekerja, atau bahkan berpikir.

Gejala lainnya

Gejala yang datang dengan migrain menstruasi meliputi:

• mual
• muntah
• sensitivitas terhadap suara
• sensitivitas terhadap cahaya terang

Dengan sakit kepala hormonal dan migrain menstruasi, Anda mungkin juga mengalami gejala menstruasi yang khas, termasuk:

• kelelahan ekstrim
• nyeri sendi atau nyeri otot
• sembelit atau diare
• mengidam makanan
• perubahan suasana hati

Perawatan

Perawatan untuk sakit kepala hormonal dan migrain menstruasi tergantung pada tingkat keparahannya.

1. Opsi pertama

Untuk menghentikan sakit kepala, penghilang rasa sakit seringkali menjadi obat yang efektif.

Obat ini juga dapat meredakan sakit kepala tegang dan sakit kepala yang disebabkan oleh tingkat zat besi yang rendah.

Obat-obatan untuk menghentikan rasa sakit dan peradangan termasuk:

• ibuprofen
• naproxen sodium
• aspirin
• asetaminofen

Kafein adalah obat lain yang efektif untuk sakit kepala hormonal.

Makan cokelat dan minum teh atau soda berkafein dapat menghilangkan rasa tidak nyaman Anda.

Bahkan, beberapa obat untuk PMS mengandung kafein sebagai bahan.

Namun, Anda juga tidak boleh mengkonsumsi kafein secara berlebihan.

Kafein bersifat adiktif dan terlalu banyak mengonsumsi selama haid dapat menyebabkan ketergantungan fisik.

Menghentikan kafein secara tiba-tiba setelah menstruasi dapat memicu sakit kepala seperti tertarik.

2. Opsi tingkat selanjutnya

Tergantung pada tingkat keparahan migrain menstruasi Anda, obat-obatan yang dijual bebas mungkin tidak memberikan hasil yang diinginkan.

Anda dapat bereksperimen dengan obat-obatan di atas, tetapi Anda mungkin perlu terapi hormon jika gejalanya tidak membaik.

Pemberian terapi ini sebelum siklus menstruasi Anda dapat membantu menyeimbangkan kadar hormon Anda.

Dokter Anda dapat merekomendasikan estrogen tambahan (Estradiol) untuk memperbaiki ketidakseimbangan.

Jika Anda menggunakan kontrasepsi hormonal, melewatkan minggu plasebo juga dapat membantu menyeimbangkan kadar hormon Anda dan menghentikan migrain menstruasi.

Anda juga dapat bertanya kepada dokter Anda tentang triptan.

Ini adalah obat yang dirancang untuk mengobati migrain parah.

Obat-obatan ini bekerja dengan menstimulasi serotonin.

Ini membantu mengurangi peradangan dan menyempitkan pembuluh darah Anda, sehingga menghentikan atau mencegah migrain.

Obat resep lain yang digunakan untuk mengobati migrain termasuk:

• opioid
• glukokortikoid
• dihydroergotamine dan ergotamine

Jika Anda mengalami muntah atau mual hebat saat migrain menstruasi, tanyakan kepada dokter Anda tentang resep obat anti-mual.

(TribunWow.com)

WOW TODAY: